Selasa, 10 September 2019

Debata Paimbaru Ngolunta Marhite HataNa / Firman Allah Memperbarui Hidup Kita (Yeremia 31:31-34)

 

Yeremia 31:31-34

Debata Paimbaru Ngolunta Marhite HataNa  / Firman Allah Memperbarui Hidup Kita

 

Ada ungkapan “Badai Pasti Berlalu”, “Dibalik dukacita ada sukacita menanti”. Perkataan ini bertujuan untuk memberi harapan baru kepada orang yang sedang mengalami kesusahaan, kesulitan dan berbagai macam pencobaan dalam hidupnya.  Tentunya untuk dapat merasakan sukacita setelah dukacita, hanya bila kita dengan tekun, sabar dan didalam kerendahan hati menjalani setiap pergumulan itu.

Bangsa Israel merasakan penderitaan yang laur biasa ketika mereka berada dipembuangan. Jika kita kilas balik tentang perjalanan bangsa itu sebelum sampai kepada pembuangan, tentunya kita dapat melihat dari fakta Alkitab, bahwa semuanya terjadi setelah Meninggalnya Raja Salomo. Sebagai Akibat Raja Salomo meninggalkan Tuhan dan menyembah ilah lain, maka bangsa Isarel terpecah menjadi 2 (Israel utara Samaria, Israel Selatan Jehuda). Dan raja-raja sesudah Salomo banyak melakukan kekejian dihadapan Tuhan terlebih Kerajaan Israel utara (samaria). Sedangkan di Israel Selatan (Jehuda) masih ada beberapa raja yang menaati Tuhan seperti Hizkia. Raja-raja Israel dan Jehuda tidak mengindahkan hukum  Taurat dan peringatan Allah yang telah disampaikan oleh para Nabi, sebagai akibatnya mereka dihukum melalui penjajahan bangsa disekelinling mereka dan terakhir mereka terbuang ke Babel.

Namun ditengah kesulitan dan penderitaan itu, ada juga orang-orang yang masih setia kepada Allah seperti, Daneil, Sadrak, Mesak, Abednego.

Allah adalah setia didalam Janji dan FirmanNya. Untuk itu ditengah pembuangan Bangsa itu, Allah mengingat mereka dan menjajikan kelepasan bagi mereka setelah 70 tahun sesuai Nubuatan Nabi Yeremia. Dan salah satu janjiNya yaitu memperbarui perjanjianNya dengan menaruh TauratNya (hukum/firmanNya) didalam setiap hati orang Israel, sehingga setiap orang mengaku bahwa TUHAN menjadi  ALLAH mereka dan mereka menjadi UmatNya. Dan ini semua terjadi setelah bangsa itu keluar dari pembuangan.

Allah meletakkan FirmanNYa didalam hati setiap orang percaya, baik yang besar, kecil, tua muda, lelaki, perempuan, sehingga setiap orang tahu mana yang benar mana yang salah, mana yang baik mana yang buruk, mana yang berkenan kepada Tuhan mana yang tidak.  Dan ini adalah hikmat dari Allah.

Semuanya ini digenapi kepada setiap orang percaya didalam Karunia dan Anugerah Allah sendiri didalam Roh Kudus. Kita telah menerima Roh Kudus didalam hati kita, oleh sebab itu kita mampu berikrar, bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan yang menyelamatkan dan melepaskan kita dari jerat dosa. Roh Kudus sendirilah yang menyaksikan itu didalam hati kita. IA mengajari, membimbing, menuntun, menghibur serta penasihat bagi kita.  Yesus adalah roti hidup. FirmanNya dan diriNya tidak terpisah dan Roh Kudus adalah Allah sendiri. Dan IA diam didalam kita. Oleh sebab itu. Kita jangan menutup hati dan mata rohani kita, ketika Roh Kudus mengetuk hati dan jiwa kita.

Amin.