Menjadi Umat Pilihan Allah
1 Petrus 2:4-10
I.
Pendahuluan
Setiap orang akan selalu memilih
yang terbaik diantara yang terbaik. Dalam memilih ada banyak kriteria atau
ukuran yang digunakan, sampai ada istilah Bibit, Bebet, Bobot. Contoh Sebuah perusahaan akan melakukan
berbagai macam seleksi dan test untuk merekrut para karyawannya, mulai dari
seleksi adminitrasi, test tertulis, psikotest, wawancara. Semuanya bertujuan
untuk mendapatkan karyawan dengan kualitas terbaik. Dengan harapan karyawan
tersebut dapat memberikan kontribusi terbaik dirinya bagi perusahaan dimana ia
bekerja.
Saat ini pun, sebagian dari
PP/Remaja sedang harap-harap cemas, karena baru selesai ujian Akhir. Betul?,
Tentu dalam hati dan pikiran bagi yang mau melanjut ke SLTA atau Kuliah, sudah
mempersiapkan rencana Pilihan sekolah atau kampus mana yang dituju.
Kekawatiran utama saat ini,
bagaimana nilai saya, apakah bisa memenuhi persyaratan untuk masuk sekolah yang
menjadi pilihan saya? Atau mampukah saya mengerjakan soal SPMB agar saya dapat
menjadi Mahasiswa di Kampus / Universitas pilihan saya?. Bahkan dalam Pergaulan pun kita sering
memilih-milih siapa yang bisa menjadi teman. Dan masih banyak contoh lain yang
menyangkut pilihan terbaik.
Inilah yang terjadi didalam dunia ketika kita diharuskan membuat pilihan, ada banyak syarat dan kondisi yang berat yang harus kita penuhi, sehingga seringkali membuat diri kita menjadi kecewa, gagal, putus asa dan kehilangan harapan karena tidak bisa memenuhinya. Lalu bagaimana dengan kehidupan rohani?.
Ada pemahaman bahwa perbuatan
baik atau amal dan memberi persembahan yang dilakukan sesorang dapat menjamin
dirinya terpilih masuk kedalam sorga. Padahal perbuatan baik dan persembahan
apapun bentuknya adalah bukti rasa syukur kita kepada Allah, oleh karena kita
sudah diberkatiNya, karena Allah menginginkan kita juga menjadi berkat bagi
orang disekeliling kita.
II.
Penjelasan Nas
Surat Rasul Petrus kepada jemaat
di Pantus, Galatia, Kapodokia, Bitinia dan Asia Kecil adalah bentuk penghiburan
agar mereka tetap berkeyakinan dan beriman kepada Kristus. Mereka disebut
"umat pilihan Allah". Maksud
utama surat ini ialah untuk menguatkan iman dan membangun semangat umat Kristen
yang sedang mengalami tekanan dan penganiayaan karena percaya kepada Kristus.
Petrus mengingatkan tentang Yesus Kristus yang merupakan jaminan harapan
mereka. Sebab, Yesus Kristus sudah mati, hidup kembali dan berjanji akan datang
lagi.
Inilah yang menjadi dasar agar
umat rela dan tahan menderita, sambil
menyadari bahwa penderitaan mereka merupakan ujian apakah mereka betul-betul
percaya kepada Kristus. Juga mereka harus yakin bahwa mereka akan dibalas oleh
Tuhan pada saat Yesus Kristus kembali, serta menghendaki agar hidup kudus
ditengah penderitaan dan pergumulan.
Perikop ini dituliskan dengan
Judul “ Yesus Kristus Batu Penjuru”, ayat 1-3 diawali agar orang percaya hidup
kudus didalam pembaruan rohani yaitu lahir baru didalam Kristus dengan membuang
segala pikiran jahat, yaitu kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian
dan fitnah. Dan hidup dengan bersandar dan berserah penuh kepada kepada Allah, seperti seorang
bayi yang baru lahir yang membutuhkan susu yang murni, karena tanpa Allah kita
tidak bisa berbuat apapun dan agar kita dapat bertumbuh didalam iman dan layak
mendapatkan keselamatan, ini semua hanya jika menyadari semua kebaikan Allah
didalam kehidupan kita. ini adalah karakter Kristen Sejati. Sebuah pertanyaan
besar “Sudahkah kita menjadi Kristen yang sesungguhnya?”.
Tuhan Yesus berfirman di Johanes
Yohanes 15:16a “Bukan kamu yang memilih
Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”.
Itu sebabnya rasul Paulus juga menuliskan di suratnya kepada Jemaat di
Efesus bahwa kita diselamatkan oleh karena kasih karunia, bukan dengan usaha
sendiri, amal baik tetapi semata mata karena anugerah dan pemberian Allah saja.
(Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah).
Pada Minggu Kantate hari ini,
yang berarti “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan”, dan thema ” Menjadi Umat
Pilihan Allah” kita ingin melihat apa
yang menjadi perenungan bagi kita:
1. Penyerahan diri penuh dan Kerelaan untuk dibentuk dan
diperbarui Oleh Kristus (Ayat 4-7)
Persoalan kehidupan yang mendera
kita dengan berbagai bentuk pergumulan
membuat kita menjadi lemah baik secara jasmani maupun rohani, bahkan
terkadang membuat kita terbuang. Sama
seperti Kristus, Batu Hidup yang telah dibuang oleh para Imam dan menjadi Batu
Penjuru yang berharga, Demikian kita yang telah terbuang dan dijauhkan dari
Allah oleh karena dosa kita, oleh Kasih dan Anugerah Allah sendiri kita telah
diangkat dan dipilihNya dan membuat kita menjadi berharga dihadapanNya.
Petrus mengingatkan agar kita
menyerahkan diri kita, semua kesulitan, pergumulan, kekewatiran,
kekecewaan kita oleh karena dunia ini
hanya kepada Dia. Agar kita tidak bersandar kepada pengertian, ego, kekuatan
dan pemahaman diri kita sendiri. Serta mau diubahkan diperbarui dalam iman dan
menggunakan talenta yang kita miliki dalam pelayanan.
Untuk membangun sebuah bangunan,
hal pertama yang diperbuat adalah membuat pondasi, kemudian batu bangunan itu
harus disusun dan diikat dengan campuran air, semen dan pasir. Batu yang
disusun ada yang berfungsi sebagai dinding, untuk penopang kosen pintu dan
jendela, untuk pembatas ruangan dan lain-lain.
Pondasi Iman kita adalah Kristus
Sang Batu Penjuru, kita adalah batu hidup yang telah dipilih oleh Allah, sesuai
rencanaNya dan rancanganNya, disusun dengan Kristus sebagai pondasinya dan
diikat oleh satu Iman, Satu Pengharapan, satu Kasih Yaitu Kristus sendiri untuk
mendirikan Bangunan Rohani wujud Rencana Allah bagi Dunia.
Memang tidak semua ukuran batu
itu sama dan rata, bahkan batu yang pecahpun dapat digunakan dan semuanya
bermanfaat, Demikian kita, yang datang
dari berbagai latar belakang, profesi, keadaan ekonomi, talenta, kemampuan,
kekuatan yang berbeda-beda. Kita dibentuk dan
digunakan oleh Allah untuk menjadi pelayan dengan tugas yang berbeda-beda
sesuai kehendak Allah sendiri, sang Arsitek hidup kita.
Banyak hal yang bisa kita
lakukan untuk sebuah pelayanan, hal kecil dan sederhana, misalnya sudahkah kita
pernah mendoakan para pelayan / pendeta / penatua agar dapat melayani dengan
tekun dan mampu membimbing umat?, atau
hal lain ada yang menjadi dirigen, song leader, ada koor remaja/pp/ ama/ ina,
petugas kebersihan, kounselor dan lain sebagainya. Bahkan memberikan
penghiburan kepada yang berduka dan menguatkan yang sedang sakit adalah pelayanan.
Jadi sekecil apapun peran kita didalam Tuhan itu semua adalah Pelayanan.
Mengapa kita melayani? Karena
Allah didalam karyaNya telah terlebih dahulu melayani kita. Kita sepakat bahwa
dalam pelayanan itu selalu ada persoalan, bahkan bisa saja menjadi sandungan
bagi yang lain, terganggu oleh pelayanan kita. Terutama bagi orang yang belum
percaya kepada Kristus.
Tetapi itu semua janganlah
membuat hati kita gentar, malah semakin menyalakan semangat memberitakan
Kebaikan Tuhan melalui hidup kita, dari cara berbicara, sikap dan tingkah laku
yang menunjukkan karakter Kristus. Penyerahan diri penuh dan mau diubahkan juga
bermakna bahwa kita “mau tinggal didalam Kristus, sehingga kita dapat berbuah,
Diluar Kristus kita tidak akan mampu menjalani kehidupan”
2. Dipilih
karena Kasih Karunia Allah (ayat 9-10)
Apa yang akan rasakan seorang
pelajar / siswa / mahasiswa ditengah keterbatasan dana pendidikannya, tiba-tiba
terpilih sebagai penerima Bea Siswa dari orang yang tidak dikenalnya. Selain
terkejut, kaget, tentunya akan berusaha berterimakasih dan berjanji untuk
selalu mempertahankan Prestasi, agar dapat menyenangkan si pemberi Bea Siswa
tadi.
Mengapa
Allah memilih kita dan untuk tujuan apa?
Sesungguhnya sejak kejatuhan
manusia kedalam dosa, kita menjadi terpisah dari Allah. Tetapi Allah sendirilah
yang menyiapkan karya besar agar manusia beroleh keselamatan melalui Kristus.
Demikian hidup kita, yang
dilingkupi dosa dan terikat olehnya, yang membuat hidup kita menjadi kehilangan
arah, harapan, terbuang, dan terpisah dari Allah, namun oleh kasih dan anugerah
Allah kita dipilih dan diangkat menjadi Anak-anakNya melalui pengorbanan
Kristus dikayu salib.
Tentu sebagai orang yang telah
terpilih dan terbebas dari ikatan dosa, kita wajib untuk mengabarkan kasih dan
perbuatan Tuhan disepanjang hidup kita, sesuai dengan panggilan tugas pelayanan
kita masing-masing. Karena kita percaya, bahwa Allah menjadikan kita tentunya
Allah memiliki rencana untuk kita lakukan didalam hidup ini sesuai dengan
talenta yang kita miliki.
Kristus
memilih mengangkat kita untuk menjadi Imam yang penuh kuasa (Imamat Yang
Rajani), yang rela diperbarui dan dipelihara oleh Allah setiap saat didalam
kekudusan hidup. Ingatlah bahwa kita ini adalah kepunyaan Allah.
Oleh karena itu hidup kita tidak
lagi menurut dunia ini, yang hanya mengandalkan kekuatan, kekayaan, dan
bersandar kepada pikiran sendiri, tetapi
menyerahkankan seluruh kepada Kristus untuk mengarahkan dan membimbing kita.
Dengan status istimewa ini,
sejatinya kita tidak perlu lagi untuk takut, kawatir dalam menjalani hidup,
meskipun ada banyak pencobaan, penrgumulan dalam kehidupan kita. Ia tidak
pernah meninggalkan kita. Ia akan memimbing dan menyertai karena Ia adalah
Gembala Agung yang baik.
III.
Refleksi
Bukan karena kelebihan yang kita
miliki kita dipilihNya, tetapi karena kasih dan anugerah Allah semata.
Kelemahan rohani dan ikatan dosa yang ada pada kita itulah yang diambilNya,
karena Allah begitu mengasihi kita. Kita diangkat, dilayakkan untuk menerima
Keselamatan, tugas kita adalah menyampaikan Keselamtan itu, memberitakan semua
kebaikan Tuhan disepanjang hidup kita.
Bersikap, bertindak, berbuat
sesuai karakter Kristus. Mari menjadi berkat bagi sesama, siapun dia. Jangan
tutupi Cahaya KasihNya, tetapi hendaklah bersinar. Menjadi Imam ditengah
keluarga, lingkungan dan jemaat, hidup didalam kekudusan. Kita melayani karena
Allah terlebih dahulu melayani kita. Kita diberkati agar kita menjadi berkat
bagi semua mahluk. Inilah yang menjadi
sebuah Nyannyian baru bagi kita untuk memuliakan Allah, bersyukur dan
memberitakan semua kebaikan Tuhan didalam Hidup kita. Amin