""Eme na masak digagat ursa, ia i na masa ima ni diula", pepatah/umpasa ini sudah lazim kita dengar (dilingkungan orang batak). Secara umum pepatah ini bermakna mengerjakan sesuatu disesuaikan dengan keadaan (Ingkon mamereng namasa do pangulahononthon).
Sungguh sebuah falsafah yang memiliki arti sangat dalam, mengapa?, Karena pada dasarnya inti pepatah ini mengajarkan kita untuk lebih dinamis, bukan statis. Pada kenyataannya sering kita menemukan atau menjumpai penerapan sering disalah artikan. Pandangan sebagian lebih cenderung "membiasakan dan memaksakan" sebuah kebiasaan, padahal kebiasaan itu belum tentu baik atau cocok untuk saat ini. Dalam arti sempit, tidak mau berubah. Padahal, makna ia i na masa ima ni diula, menunjukkan sifat yang dinamis dan menyesuaikan dengan keadaan / situasi yang berlaku pada di setiap tempat dan di semua waktu.
Semoga memberi pencerahan...
------
Salam,
Edi Marpaung