Selasa, 06 November 2018

Nyatakanlah Apa Yang Telah Tuhan Lakukan didalam Hidupmu

Nas : Yesaya 43:8-13

Yesaya 43 : 11
=Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.=

--------------------------------------------------------------
Setiap orang sudah pasti pernah atau sering bahkan selalu mendapat masalah. Sebagian orang menganggap masalah adalah tantangan yang harus diselesaikan, namun yang lain menganggap itu sebagai hukuman. Tidak jarang oleh karena beratnya beban seseorang mengambil jalan pintas, stress tertekan bahkan mengabaikan dan menggadaikan iman percayanya.

Bagi orang yang mengaku beriman pun tidak luput dari persoalan. Sedemikian beratnya masalah bisa membuatnya jadi meragukan kekuatan dan kuasa Tuhan dan lari dari TuhanTuhan, akibatnya apa yang baik yang telah Tuhan berikan yaitu berkat dan anugerah menjadi terlupakan.
Ditengah badai masalah cenderung meragukan kuasa dan kekuatan Tuhan bahkan mempersalahkan Tuhan dengan apa yang tetjadi. " Tuhan ...mengapa Engkau timpakan ini padaku".. Kira- kira seperti itulah jeritan hati orang ketika dalam permasalahan yang berat. Sehingga dianggap itu sebagai hukuman.
Padahal rancangan Tuhan adalah suka cita dan damai sejahtera,bukan kecelakaan. Ayub  melihat penderitaan yang dialaminya bukan sebagai hukuman, namun sebagai sarana menguji imannya apakah ia tetap setia pada Allah atau mendengarkan suara dan saran dari keluarga dan sahabatnya. Namun ia tetap teguh dan akhirnya menang didalam imannya kepada Allah.
Sangat tipis memang perbedaan antara hukuman dan pengujian iman. Jika orang yang selalu ragu dan tidak percaya kepada imannya sendiri dengan mudah menagatakn bahwa itu adalah hukuman, namun orang yang selalu mengandalkn imanny kepada Kristus, masalah adalah cara Tuhan untuk memurnikan imannya agar ia selalu hidup dan bersandar hanya kepada Tuhan.
Situasi keraguan dan kemerosotan iman kepada Allah itulah yang dialami oleh bangsa Israel ketika mereka masih di Pembuangan Babel. Seolah olah Allah meninggalkan mereka dan tidak berkekuatan untuk melepaskan mereka dari kuasa bangsa Babel. Mereka dengan sengaja mengikuti illah bangsa lain dengan harapan bisa menyelesaikan persoalannya. Namun mereka kecewa.
Mereka lupa apa yng telah Tuhan lakukan kepada bangsa itu ketika Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan mesir, mengalahkan bangsa bangsa dipadang gurun. Yang lebih menyedihkan mereka lupa kesalahan dan dosa mereka kepada Allah. Pengabaian dan ketidak pedulian kepada Hukum Tuhan lah yang membuat mereka harus dihukum. Namun demikian Allah tetap menyertai dan melindungi mereka walaupun ditengah pendetitaan dipembuangan. Tuhan mendidik mereka melalui nabi yang diutus untuk mengingatkan mereka agar kembali dan setia hanya kepada Tuhan. Karena hanya dialah Satusatunya yang mampu menyelamatkan dan membebaskan bangsa itu. Dan Allah adalah satu satunya Tuhan yang wajib disembah. Tidak ada Allah lain selain Allah sendiri.
Dan saatnya Tuhan menyatakan kuasaNya dan siapa Allah sesungguhnya melalui hambanya Nabi Yesaya, bahwa Allah akan membebaskan mereka.
Kekerasan dan kebebalan hati telah menutup mata rohani bangsa itu, sehingga Tuhan harus menyatakan diriNya ditengah bangsa Israel yang Tuhannya adalah Allah dan bangsa lain yang menyembah illah lain. Allah menantang bangsa itu untuk bersaksi siapakah Allah sesungguhnya. Yang pada akhirnya semua mengaku kebenaran yang Allah perbuat ditengah mereka mulai dari zaman nenek moyangnya. Ini menggugah kesadaran untuk tidak meragukan dan percaya sepenuh hati hanya kepada Allah dan menyaksikan imannya bahwa Hanya Tuhan yang mereka sembah dan percayai.
Inilah yang menjadi perenungan bagi kita, untuk tetap percaya dan setia hanya kepada Allah meskipun berbagai kesulitan yang kita hadapi. Iman yang bekerja dan berbuah melihat kesulitan bukan sebagai hukuman namun sebagai cara Tuhan mendidik dan memurnikan orang yang dipilihcdan dikasihiNya. Tuhan tidak petnah meninggalkan kita meskipun dalam permasalahan berat. Kitalah yang seting meninggalkabNya, lebih petcaya kepada usaha, kekuatan, pikiran kita sendiri atau berpaling dan menggadaikan iman kepada Kristus.
Untuk mengerti ini semua, didalam RohNya kita dibimhing untuk bisa menguasai diti, bersukap rendah hati, kesabaran dan pengakuan kekuasan dan kekuatan Allah.
Menyatakan atau menyaksikan apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidup adalah sebuah kewajiban orang percaya. Iman kepada Kristus harus nyata buahnya yang tercermin dari sikap dan cara hidup yang benar. Kerendahan hati dan ketulusan membawa kita kepada pengakuan akan kuasa Allah. Kesabaran mengajarkan kita untuk tetap tunduk dan berserah hanya kepada Allah. Karena Allah didalam Kristus telah menganugerahkan karunia keselamatan kepada mereka yang percaya dan janji mahkota kehidupan kepada yang setia memimemikul salibNya.
Kasih Allah melebihi kesulitan yang kita alami. Mengingat nugerah dan kebaikan segala yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita menjadikan kita tidak lafi memiliki alasan untuk berputus asa, ragu atau meninggalkan Dia ketika badai masalah datang menghampiri kita.
Tetaplah setia serta kerjakan, saksikan, nyatakan karya keselamatan Kristus selama hidup di dunia ini. Tuhan memberkati. Amin
St. E. Marpaung