MENURUTI
ATURAN DAN PERINTAH ALLAH
2 Tes 3:1-5
“Tetapi
Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu
dan
memelihara kamu terhadap yang jahat”
=======================================================================
Beberapa
hari yang lalu, saya berjumpa dengan seorang ibu yang saya kenal disebuah rumah
sakit. Saya bertanya keperluan ibu itu disana, dan ibu mengatakan bahwa
suaminya sedang sakit. Ia lalu bercerita dan terlihat kegundahan didalam
hatinya, terkadang ibu itu meneteskan air mata menceritakan penyakit suaminya.
Mereka telah berusaha berobat sampai keluar negeri namun belum menunujukkan
hasil yang menggembirakan, walaupun penyakitnya sudah diketahui. Justru setelah
mengetahui penyakitnya itulah ibu itu semakin merasa tertekan.
Oleh dokter
suaminya divonis menderita kanker usus. Bahkan dengan berurai air mata, ibu itu
menceritakan terkadang suaminya sudah putus asa dan memohon didalam doanya agar
Tuhan memperhatikan anak dan istrinya. Didalam kekalutan pikiran ibu itu juga
sudah mencoba pengobatan alternatif bahkan bertanya kepada orang pintar. Namun
sama saja. Justru inilah yang membuat saya terkejut, oleh karena saya mengenal
keluargaa mereka sebagai keluarga Pelayan di sebuah Gereja. Tetapi saya
menyadari, dikala kita lemah disitulah ada banyak godaan yang sangat
memungkinkan kita berpaling dari Tuhan. Terutama bagi seorang yang putus asa
oleh karena penyakit dan sangat mengharapkan kesembuhan, segala cara bisa saja
dilakukan termasuk berpaling dari apa yang Tuhan telah tetapkan.
Saya
kemudian merenungkan perkataan Rasul Paulus tentang duri dalam daging (2 Kor
12:7). Ia bersaksi bahwa duri dalam daging nya adalah sebuah penyakit yang
merupakan alat iblis. Ia menyadari bahwa dengan penyakit yang dideritanya ia
bisa saja lari dari Tuhan, namun ia menyadari bahwa itu semua diizinkan Tuhan
supaya ia tidak menjadi sombong oleh rupa-rupa karunia yang telah ia peroleh.
Justru semakin menguatkan imannya kepada Kristus. Itulah sebabnya didalam
berbagai pergumulah hidupnya ia mampu mengatakan bahwa segala perkara/masalah
dapat ditanggungnya oleh karena Kristus memberi kekuatan (Flp 4;13) dan hidup
baginya dalah Kristus, mati adalah keuntungan (Flp 1:21).
Dari hal
diatas saya belajar bahwa cara Paulus melihat sebuah perkara / masalah
/persoalan / pergumulan adalah bukan sebagai beban namun sebagai alat lecut
untuk semakin bergiat dan bertekun didalam iman. Dan cara pandang yang berbeda
terhadap sebuah pergumulan akan merubah atau menghasilkan pengertian dan
pemahaman yang baru atas sebuah masalah. Seperti Paulus yang melihat hidup
adalah waktu untuk memuliakan Kristus dan kematian adalah jalan menuju Kristus.
Sehingga bayang-bayang kematian tidak lagi menjadi hal yang menakutkan.
Demikian juga ketika menderita sebuah penyakit, marilah kita melihatnya bukan
sebagai “lawan” yang harus dimusnahkan, tetapi menjadikan Penyakit sebagai
“sahabat”. Dan hal ini membuat kita mampu melihat betapa Tuhan mengasihi kita.
Seperti
Paulus yang selalu yang walaupun didalam ragam kesulitan bahkan harus
terpenjara karena Kristus, ia tetap mendoakan Jemaat dan orang percaya. Agar
semakin dikuatkan didalam iman kepada Kristus. Dari sini kita belajar,
bagaimana seharusnya orang kristen itu hidup. Bahwa kita diajarkan untuk
membangun keperdulian yang didasari oleh Kasih Tuhan, untuk selalu didalam
kerelaan dan sukacita saling menolong. Bukan hanya menolong dalam hal materi
tetapi saling menolong didalam doa agar setiap orang percaya semakin dikuatkan
dalam pekerjaan pekabaran Injil Kristus, oleh karena ada banyak tantangan yang
mengahalanginya (2 Tes 3:1-2). Penolakan bukan saja dari orang yang tidak
mengenal Kristus, tetapi yang paling berat adalah penolakan dari dalam diri
orang Kristen itu sendiri. Sama seperti ceritera diatas, ketika ingin mendapatkan
kesembuhan, ada banyak orang lebih mengandalkan kekuatan dan kekuasaan dunia
bukan lagi bersandar kepada Tuhan. Dan disinilah perlu keperdulian untuk saling
mendoakan, terlebih jika ada saudara yang didalam pergumulan berat supaya ia
tidak menjauh ataupun meninggalkan Tuhan. Sehingga masalah itu bukan lagi
sesuatu yang menakutkan, namun dianggap sebagai cara Tuhan untuk mendidik
didalam kebenaranNya sendiri.
Tuhan adalah
setia yang menguatkan dan memelihara serta
melindungi dari semua yang jahat (2 Tim 3:3).
Semua yang jahat bersumber dari Iblis. Hati manusia digoda olehnya untuk
memberontak kepada Allah untuk memuaskan keinginan daging manusia itu sendiri.
Doa, kita percaya sebagai nafas hidup kita. melalui doa kita menyampaikan
permohonan kepada Tuhan. dan kita diingatkan untuk selalu berdoa (1 Tes
5:17). Doa orang yang benar yaitu orang
yang menghidupi dan menuruti Firman Allah dan didalam keyakinan memberikan
kuasa yang besar (bnd. Yak 5:16). Dan inilah yang Tuhan kehendaki, Seperti
Tuhan yang setia, kita juga dituntut untuk hidup setia dalam kebenaran
FirmanNya, tidak menyimpang kekiri atau kekanan (Yos 1:7). Hidup didalam
kebenaran Tuhan adalah cara Tuhan untuk menjaga dan memelihara hati dan pikiran
kita untuk tidak lagi memikirkan dan melakukan yang bukan Tuhan kehendaki.
Hidup
menurut Firman Tuhan didalam kebenaranNya adalah penyerahan diri penuh hanya
kepada Tuhan dan Ia memampukan kita menghadapi segala pergumulan yang
menghampiri kita, karena kita percaya bahwa semua perkara semakin mendekakatkan
kita kepada Kasih Tuhan dan menjadikan kita pribadi yang penuh kesabaran,
seperti Kristus yang sabar didalam penderitaaanNya dikayu salib dan dalam
KasihNya yang besar untuk menerima segala kelemahan dan dosa kita, asal kita
mau berserah penuh kepadaNya dan hidup setia didalam Kebenaran FirmanNya. Amin