Rabu, 17 Oktober 2018

MENURUTI ATURAN DAN PERINTAH ALLAH


MENURUTI ATURAN DAN PERINTAH ALLAH 
2 Tes 3:1-5
“Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu
dan memelihara kamu terhadap yang jahat”
=======================================================================
Beberapa hari yang lalu, saya berjumpa dengan seorang ibu yang saya kenal disebuah rumah sakit. Saya bertanya keperluan ibu itu disana, dan ibu mengatakan bahwa suaminya sedang sakit. Ia lalu bercerita dan terlihat kegundahan didalam hatinya, terkadang ibu itu meneteskan air mata menceritakan penyakit suaminya. Mereka telah berusaha berobat sampai keluar negeri namun belum menunujukkan hasil yang menggembirakan, walaupun penyakitnya sudah diketahui. Justru setelah mengetahui penyakitnya itulah ibu itu semakin merasa tertekan.
Oleh dokter suaminya divonis menderita kanker usus. Bahkan dengan berurai air mata, ibu itu menceritakan terkadang suaminya sudah putus asa dan memohon didalam doanya agar Tuhan memperhatikan anak dan istrinya. Didalam kekalutan pikiran ibu itu juga sudah mencoba pengobatan alternatif bahkan bertanya kepada orang pintar. Namun sama saja. Justru inilah yang membuat saya terkejut, oleh karena saya mengenal keluargaa mereka sebagai keluarga Pelayan di sebuah Gereja. Tetapi saya menyadari, dikala kita lemah disitulah ada banyak godaan yang sangat memungkinkan kita berpaling dari Tuhan. Terutama bagi seorang yang putus asa oleh karena penyakit dan sangat mengharapkan kesembuhan, segala cara bisa saja dilakukan termasuk berpaling dari apa yang Tuhan telah tetapkan.
Saya kemudian merenungkan perkataan Rasul Paulus tentang duri dalam daging (2 Kor 12:7). Ia bersaksi bahwa duri dalam daging nya adalah sebuah penyakit yang merupakan alat iblis. Ia menyadari bahwa dengan penyakit yang dideritanya ia bisa saja lari dari Tuhan, namun ia menyadari bahwa itu semua diizinkan Tuhan supaya ia tidak menjadi sombong oleh rupa-rupa karunia yang telah ia peroleh. Justru semakin menguatkan imannya kepada Kristus. Itulah sebabnya didalam berbagai pergumulah hidupnya ia mampu mengatakan bahwa segala perkara/masalah dapat ditanggungnya oleh karena Kristus memberi kekuatan (Flp 4;13) dan hidup baginya dalah Kristus, mati adalah keuntungan (Flp 1:21).
Dari hal diatas saya belajar bahwa cara Paulus melihat sebuah perkara / masalah /persoalan / pergumulan adalah bukan sebagai beban namun sebagai alat lecut untuk semakin bergiat dan bertekun didalam iman. Dan cara pandang yang berbeda terhadap sebuah pergumulan akan merubah atau menghasilkan pengertian dan pemahaman yang baru atas sebuah masalah. Seperti Paulus yang melihat hidup adalah waktu untuk memuliakan Kristus dan kematian adalah jalan menuju Kristus. Sehingga bayang-bayang kematian tidak lagi menjadi hal yang menakutkan. Demikian juga ketika menderita sebuah penyakit, marilah kita melihatnya bukan sebagai “lawan” yang harus dimusnahkan, tetapi menjadikan Penyakit sebagai “sahabat”. Dan hal ini membuat kita mampu melihat betapa Tuhan mengasihi kita.
Seperti Paulus yang selalu yang walaupun didalam ragam kesulitan bahkan harus terpenjara karena Kristus, ia tetap mendoakan Jemaat dan orang percaya. Agar semakin dikuatkan didalam iman kepada Kristus. Dari sini kita belajar, bagaimana seharusnya orang kristen itu hidup. Bahwa kita diajarkan untuk membangun keperdulian yang didasari oleh Kasih Tuhan, untuk selalu didalam kerelaan dan sukacita saling menolong. Bukan hanya menolong dalam hal materi tetapi saling menolong didalam doa agar setiap orang percaya semakin dikuatkan dalam pekerjaan pekabaran Injil Kristus, oleh karena ada banyak tantangan yang mengahalanginya (2 Tes 3:1-2). Penolakan bukan saja dari orang yang tidak mengenal Kristus, tetapi yang paling berat adalah penolakan dari dalam diri orang Kristen itu sendiri. Sama seperti ceritera diatas, ketika ingin mendapatkan kesembuhan, ada banyak orang lebih mengandalkan kekuatan dan kekuasaan dunia bukan lagi bersandar kepada Tuhan. Dan disinilah perlu keperdulian untuk saling mendoakan, terlebih jika ada saudara yang didalam pergumulan berat supaya ia tidak menjauh ataupun meninggalkan Tuhan. Sehingga masalah itu bukan lagi sesuatu yang menakutkan, namun dianggap sebagai cara Tuhan untuk mendidik didalam kebenaranNya sendiri.
Tuhan adalah setia yang menguatkan dan memelihara  serta melindungi dari semua yang jahat (2 Tim 3:3).  Semua yang jahat bersumber dari Iblis. Hati manusia digoda olehnya untuk memberontak kepada Allah untuk memuaskan keinginan daging manusia itu sendiri. Doa, kita percaya sebagai nafas hidup kita. melalui doa kita menyampaikan permohonan kepada Tuhan. dan kita diingatkan untuk selalu berdoa (1 Tes 5:17).  Doa orang yang benar yaitu orang yang menghidupi dan menuruti Firman Allah dan didalam keyakinan memberikan kuasa yang besar (bnd. Yak 5:16). Dan inilah yang Tuhan kehendaki, Seperti Tuhan yang setia, kita juga dituntut untuk hidup setia dalam kebenaran FirmanNya, tidak menyimpang kekiri atau kekanan (Yos 1:7). Hidup didalam kebenaran Tuhan adalah cara Tuhan untuk menjaga dan memelihara hati dan pikiran kita untuk tidak lagi memikirkan dan melakukan yang bukan Tuhan kehendaki.
Hidup menurut Firman Tuhan didalam kebenaranNya adalah penyerahan diri penuh hanya kepada Tuhan dan Ia memampukan kita menghadapi segala pergumulan yang menghampiri kita, karena kita percaya bahwa semua perkara semakin mendekakatkan kita kepada Kasih Tuhan dan menjadikan kita pribadi yang penuh kesabaran, seperti Kristus yang sabar didalam penderitaaanNya dikayu salib dan dalam KasihNya yang besar untuk menerima segala kelemahan dan dosa kita, asal kita mau berserah penuh kepadaNya dan hidup setia didalam Kebenaran FirmanNya. Amin

St. E. Marpaung