Rabu, 12 April 2017

OLEH BILUR-BILURNYA KITA DISEMBUHKAN

Ibadah Passion 
1 PETRUS 2:21-25
THEMA  :      OLEH BILUR-BILURNYA KITA  DISEMBUHKAN

I. PENDAHULUAN
Ibarat roda yang berputar hidup manusia silih berganti merasakan sukacita dan dukacita. Menikmati sukacita sangat mudah bagi kita, tetapi ketika Bermacam ragam kesulitan dan penderitaan bukan hal mudah untuk hadapi. Ada yang memilih untuk melarikan diri dari masalah, misalnya dengan Narkoba, Mabukmabukan tetapi itu bersifat sementara, bahkan semakin menambah persoalan. Sebagian lagi memilih bertahan dalam keadaan depresi, menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau keadaan. Yang Lain mungkin berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tetapi sebenarnya telah hancur dan putus harapan.
Penderitaan yang terberat adalah ketika diperlakukan secara tidak adil tanpa alasan yang benar dan dijadikan kambing hitam atau tumbal, yang kita sendiri tidak pernah mengetahui masalah hanya karena kita berda ditempat dan waktu yang salah. Terlebih penderitaan itu oleh karena memperjuangkan iman dan kebenaran. Banyak orang yang bersedia berkorban bagi orang baik, tetapi belum tentu ada orang yang mau berkorban bagi orang yang karena imannya dan kebenaran yang dipertAhankannya. Oleh karena manusia telah mewarisi sifat dosa dari mulanya, sehingga berbagai usaha dilakukan manusia untuk berdamai dengan Allah tidak berhasil, sebab masih didalam kekuasaan Dosa.  Hanya Allah sendirilah yang mampu membuat pendamaian dengan manusia didalam diri Yesus Kristus, sehingga manusia layak dan dimampukan untuk bangkit dan  bersemangat,memperoleh karunia penghiburan dan keselamatan.


II. Penjelasan Nas
Nas hari ini mengajarkan kita bagaimana pengorbanan dan teladan Kristus mampu menyembuhkan penderitaan rohani dan menyelamatkan orang percaya.

1. Penderitaan Kristus adalah Penghiburan Bagi Kita
Oleh karena kasihNya kepada manusia, Ia rela menanggung dosa manusia, agar manusia diselamatkan. Ia menderita oleh karena kebenaran. "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa." (Yoh 18:14). Penderitaannya membebaskan dari dosa, bukankah ini berita kesukaan yang memberikan penghiburan rohani kepada kita. ketika kita tidak mampu lagi membayar hutang-hutang kita, tiba-tiba ada yang tidak dikenal datang dan memberitahu bahwa hutang kita telah dilunasi. Kristus telah membayar lunas hutang dosa kita.
Teladan yang mau ditunjukkan disini ialah, jika kita menderita karena kebenaran dan iman percaya sesungguhnya kita adalah orang yang berbahagia. Ia telah dahulu mengalami penderitaan, penolakan namun akhirnya menang atas kuasa maut.
Sabda Tuhan Yesus di Matius 5:11 “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat”
Yakobus  1:12 “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
Inilah yang menjadi penghiburan bagi kita walaupun kita didalam penderitaan karena iman percaya dan kebenaran didalam Kristus sarana mengenal dan memuliakan Allah dan ada upah yang menanti kita.

 2.  Penderitaan Kristus adalah Teladan
            Sungguh Aneh memang, bagaimana penderitaan bisa jadi teladan, mana ada orang yang mau  menderita. Tetapi Tidak bagi orang yang meletakkan dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus, ia melihat bahwa penderitaan Kristus layak diteladani. 

1. Tidak Menyangkal Kebenaran
Mudah bagi seseorang untuk menyangkal atau berbohong tentang kebenaran demi menghindari penderitaan atau hukuman. Bahkan seorang tersangka dalam kasus hukumpun masih berdalih, bahwa ia tidak bersalah. Ada penyangkalan padahal bukti dan kebenaran telah membuktikan. Memang masih ada  orang percaya yang mampu mempertahankan iman di tengah penganiayaan. Namun Beberapa memilih menyangkal dan berbohong. Padahal kata orang bijak, satu kebohongan akan menutupi kebohongan yang lain.
Tetapi Kristus tidak demikian. Walaupun disiksa, dicacimaki, diludahi, dicambuk tetap pada pendirianNya, Ia justru memberi pengampunan bagi orang yang menganiayaNya. Inilah teladan bahwa orang percaya harus setia dan tidak menyangkal imannya, Walaupun ditengah banyak pencobaan, kesulitan yang mungkin mengancam hidupnya.  Ada banyak orang oleh karena keadaan bersedia "menukarkan dan menyangkal" imannya hanya oleh karena pekerjaan, jabatan, istri atau suami. Jika kita menyangkal iman percaya kita, maka kelak Kristus berkata " Aku tidak mengenal engkau"

2. Kesabaran, ketabahan dan Penyerahan Diri Kepada Allah
Kristus bukan kurang atau tidak punya kuasa untuk melepaskan diriNya. Tetapi tujuanNya datang kedunia ini itulah yang mau diwujudkanNya. Sabar menderita, tidak mengeluh dan menyerahkan seluruhnya hanya kepada yang mengutusNya, yaitu Allah Bapa. Dan inilah rahasia kemenangan total Kristus atas dunia, bahwa dunia tidak berkuasa atas diriNya.
Ada banyak orang percaya oleh karena tekanan penderitaan dan kepahitan hidup mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidup, menyangkal keyakinannya, bahkan menghujat Allah oleh karena keadaan yang dialaminya.
Kita belajar bagaimana Kristus yang tidak berdosa dengan penuh kebesaran hati, kesabaran, ketabahan dan penyerahan diri penuh kepada Bapa, tiada mengeluh dan tetap fokus kepada pelayananNya bagi keselamatan manusia.
Jika kita beriman teguh kepada Yesus Kristus, mari serahkan semuanya kedalam tanganNya dan agar Dia membantu kita dan menyelesaikan setiap persoalan hidup kita. Tentu dengan kesabaran, keyakinan penuh dan penyerahan diri total hanya kepada kuasa Kristus.

3. Berkorban demi orang lain

Banyak Orang rela berkorban untuk orang baik, tetapi belum tentu ada yang mau berkorban untuk orang benar apalagi untuk orang yang bersalah.  Kristus bersedia melakukan itu agar manusia yang berdosa ini  memperoleh keselamatan dan tidak dikuasai oleh kegelapan.  Bilur-bilur  Kristus telah menyembuhkan kita secara rohani, darahNya yang tercurah membasuh kita. Orang-orang berdosa adalah seperti domba yang tersesat tanpa gembala.  Pengorbanan sejati dilandasi oleh keiklasan hati.
Berkorban bukan hanya menyangkut nyawa, tetapi lebih luas lagi. Mungkin kita tidak sadar bahwa kita sering berkorban untuk orang lain. Memberikan waktu yang berkualitas didalam keluarga, memberikan pemikiran dan ide bagi kesulitan orang, mengorbankan perasaan dan hati kita untuk kebahagiaan orang lain, membantu mempersiapkan sebuah acara dan lainnya adalah bentuk dari pengorbanan. Tetapi hendaknya pengorbanan itu dilakukan atas dasar kebenaran Allah, bukan karena adanya kepentingan diri pribadi agar tidak menjadi sebuah sandungan. 


III. Refleksi
Apakah saat ini Kita sedang menderita? Tidak penting apakah penderitaan itu sebagai akibat kesalahan Kita sendiri atau penderitaan karena iman percaya dan kebenaran, yang terutama adalah menyerahkan sepernuhnya kedalam tangan Tuhan agar Ia membimbing dan membantu kita menyelesaikannya. didalam penderitaan dan kesulitan kita sungguh-sungguh akan merasakan hadirat Tuhan.  Ingatlah seorang Harotio Gates Spafford, penulis lagu It’s Well in My Soul, didalam penderitaan yang teramat dalam, ia mampu menggubah sebuah lagu yang mampu memberi semangat kepada orang yang terpuruk " kendati hidupku tentram dan senang dan walu derita penuh, Engkau mengajarku bersaksi tegas,slamatlah jiwaku, selamat selamatlah jiwaku.(NKB 195). Luka dan darah Yesus menyembuhkan kita. Amin.
 St. E. Marpaung-GKPI Segar Rejosari