PertolonganMu begitu ajaib.....itulah penggalan lagu yang memberiku sebuah penghiburan. Pertolongan Tuhan itu memang indah pada waktunya, diwaktu, keadaaan dan tempat yang tetap. Betapa aku bersyukur, hari ini ada kejadian yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang biasa, tetapi tidak bagi diriku.
Pagi ini, seperti biasa aku mengantar anak-anakku ke sekolah, setelah aku lanjutkan mengantarkan adikku yang bungsu ke tempatnya mengajar. Sepulang dari mengantar adikku, tiba-tiba rantai motorku putus. Memang sebelumnya aku sudah kawatir tetang kondisi rantainya, tetapi menurutku masih baik. Hampir saja aku terjatuh, karena tiba-tiba saja motorku berhenti. Perlahan aku melepaskan rantai dari gear-nya. Yang terjadi setelah itu adalah kebingungan, aku tidak membawa HPku, dompetku pun ketinggalan. hanya ada uang Rp 30.000,- dikantog. Mana jalan sunyi, karena masih dalam suasana Libur setelah Jumat Agung. Ku coba mencari Pos Security terdekat, siapa tahu ada yang mau meminjamkan HPnya, tetapi Pos Jaganya kosong. Lalu aku berjalan sambil mengiring motor ku. Suasana masih pagi, bengkel mana yang buka pikirku. Setelah berjalan hampir 100 meter, ada seorang tua yang mengendarai motor menghampiriku, lalu bertanya;"Ada apa nak, kehabisan bensin ya?", tanya Bapak Tua itu. "Tidak pak, rantai motorku putus", jawab ku. "Wah, maaf ya Nak, Bapak tak bisa bantu mendorong mu ke bengkel, Bapak nggak kuat", imbuhnya. "Tidak apa-apa Pak, terima kasih ya Pak", jawab ku.
Terus aku berjalan menyusuri jalan yang sunyi, tidak ada orang yang lewat, padahal biasanya jalan itu ramai. Ku teruskan langkah ku, padahala badanku masih sakit demam, tetapi itu tidak ku pikirkan lagi. Kira-kira 250 meter berjalan, aku melihat seorang anak muda yang akan pergi bekerja. Dia melihat kearahku, padahal arah kami berlawanan. Kulihat dia memutar motornya kearahku, dan menghampiri aku. Dia lalu bertanya,"Kenapa motornya Pak, kehabisan bensinkah?", "Tidak, rantainya putus Mas," jawab ku. "Mari saya bantu dorong Pak, naik aja ke motornya, saya dorong dari belakang", kata pemuda itu. "Nanti Mas terlambat kerja,"tukas ku. "Tidak apa-apa Pak, bengkel disini jauh lho Pak", jawabnya. Lalu pemuda itu mendorong motorku dari belakang, hampir 1,5 km jauhnya. "Diujung jalan ini ada bengkel, biasanya pagi sudah buka, bapak bisa kesana," kata pemuda itu. "Terima kasih ya Mas, Tuhan memberkatimu," kataku, lalu dia pergi. Aku kembali menaiki motorku sampai ujung jalan, karena memang penurunan. Akhirnya aku sampai dibengkel yang disebutkan pemuda itu, dan benar bengkel itu sudah buka. Lalu rantai ku diperbaikinya.
Satu hal yang menjadi perenungan bagi ku, bahwa Tuhan menolong dengan cara yang tidak diduga dan tepat pada waktunya. Bahwa kasihNya bekerja dan nyata pada diri setiap orang. Saya percaya bahwa pemuda yang menolong saya itu bukanlah seorang Kristen, tetapi Tuhan menggerakkan hatinya untuk membantu saya, bahkan mengorbankan waktunya. Janganlah pernah berhenti berbuat kasih dan kebaikan kepada sesama, siapapun, golongan manapun, suku apapun, bahkan untuk orang yang tidak seiman sekalipun. Kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8). Amin
Pekanbaru, 15 April 2017
St. E Marpaung-GKPI Segar Rejosari