NAS : Psalmen 119:1-8
THEMA :
Berpegang Pada Ketetapan Tuhan
I. PATUJOLO / PENDAHULUAN
Peraturan
/ perangkat hukum atau undang undang dibuat oleh pemerintah bertujuan agar ada
keteraturan, ada keadilan didalam masyarakat. Tetapi terkadang manusia
cendreung melanggar aturan, hanya karena tidak mampu mengendalikan diri ataupun
mengikuti kemauan/ ego. Sehingga tidak jarang berhadapan dengan hukum itu
sendiri. Bahkan ada istilah “ peraturan itu dibuat untuk dilanggar”.
Tidak
dapat dipungkiri, kehidupan saat ini yang begitu keras, serba cepat bahkan
membuat orang mampu menghalalkan segala cara, tidak lagi memperdulikan aturan
dunia ini apalagi aturan Tuhan hanya untuk mengejar cita-cita, kemashyuran,
kekayaan, kejayaan dan kebahagian didunia.
Nas ini,
mengingatkan kita bahwa Mengejar kebahagian Dunia, bukan hal yang paling pokok
didalam kehidupan orang percaya, tetapi “berpegang kepada ketetapan Tuhan”
itulah hal yang utama dan terutama.
II. Hatorangan / Penjelasan Nas
Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang
berbahagia adalah mereka yang :
1)
Hidup tidak bercela karena menuruti Taurat
Tuhan;
Menjadi orang
baik, bukanlah hal yang sulit dilakukan, karena dengan rajin membantu dan
menolong, seseorang sudah dikatakan baik. Adakalanya kita terkejut, selama ini
kita mengenal seseorang sangat baik kelakukannya, tetapi suatu waktu terlibat
dengan persoalan hukum. Intinya kebaikan itu dapat berubah sewaktu waktu. Bukan
berarti kebaikan itu tidak perlu, tetapi melakukan kebaikan haruslah merupakan
hasil dari buah keyakinan dan iman yang benar.
Tuhan
menghendaki kita untuk hidup benar. Hidup benar dapat diartikan sebagai hidup
yang tidak berkompromi terhadap kejahatan, tidak membenarkan apa yang salah,
ataupun sebaliknya dan berada didalam bimbingan Roh Kudus, menjauhi
perbuatan-perbuatan tercela seperti yang tertulis dalam Galatia 5:19-21 Percabulan, kecemaran, hawa
nafsu,penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya.
Allah menghendaki kita hidup
didalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri
2)
Berpegang pada peringatan-peringatan Tuhan
dan mencari Dia dengan segenap hati;
Untuk dapat mencintai dan
dekat kepada seseorang maka kita harus mengerti dan memahami hati dan sikapnya,
tentunya kita mencari apa yang menjadi kesenangannya dan berusaha menghindari
apa yang menyakitkan hatinya. Jika terhadap manusia saja kita mampu melakukan
itu, apalagi kepada Tuhan. Firman Tuhan kita yakini sebagai penuntun hidup
kita, tetapi ada banyak orang tidak memberi waktu yang intim dengan Tuhan.
Kita bisa mengobrol ataupun
membaca buku ataupun asyik di media sosial selama berjamjam, tetapi jarang
memberi waktu untuk mendengarkan dan membaca Firman Tuhan. Bahkan tidak mau
datang bersekutu baik digereja ataupun ibadah-ibadah yang dilakukan. Ada alasan
klasik yang cenderung menjadi pembenaran yaitu” yang penting hati, toh saya
juga berdoa, saya juga beriman”. Rasul Paulus menuliskan bahwa iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”(Roma 10:17)
Membaca
dan mendengarkan firman Tuhan adalah salah satu jalan untuk dapat mengerti dan
memahami hati Tuhan. Memahami dan mengerti Firman Allah, membuat kita terhindar
dari perbuatan kejahatan dan mengikuti perintahnya. Mari kita ingat segala
berkat yang kita terima didalam hidup kita. Dan kita juga harus memahami bahwa
firman Allah itu bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius
3:16). Mendengarkan dan memelihara firman Allah adalah kebahagiaan.
Tuhan
menyampaikan titah-titah-Nya kepada kita agar diperhatikan dan dipegang dengan
sunguh-sungguh. Karena itu, mengerti, menghayati dan melakukannya maka seumur
hidup, kita akan berbahagia dan tidak akan pernah mendapat malu.
Bahwa ada upah
dan berkat yang disediakan orang yang setia
dan mengasihi Dia yaitu (Mazmur 112:2-10)
·
Diberkati
sampai keturunannya oleh karena kesetiaannya kepada Allah
·
Hidup
berkelimpahan
·
Selalu dalam
penyertaan Tuhan dan tidak gagal dalam kehidupannya
·
Menjadi
teladan dan selalu diingat oleh orang oleh karena perbuatannya
·
Dikuatkan
ketika menghadapi berbagai macam kesusahan, pergumulan, bahkan ketika dimusuhi
·
Hidupnya
menjadi berkat bagi sesamanya.
·
Mahkota
Kehidupan (Yakobus 1:12).
III. REFLEKSI
Karena itu, mari kita mengarahkan
hati kita untuk selalu mencari Tuhan dan
firman-Nya. Sebab jika mereka berpegang pada firman Tuhan dan hidup menurut
jalan yang ditujukan-Nya, menjauhi kejahatan maka mereka akan menjadi
orang-orang yang berbahagia.
Kebahagiaan kita bukan berdasarkan apa yang kita miliki (harta) namun
kebahagiaan kita adalah bagaimana kita hidup di dalam Firman Tuhan sepanjang
hidup kita.
Kemashyuran, keagungan, kekayaan yang diberikan dunia,
hanya memberikan kebahagiaan sementara dan tidak akan dibawa mati. Kekayaan
tidak bisa membeli kesehatan, seorang sahabat, kenyamanan, hidup kekal. Tetapi
marilah kita berlombalomba untuk berpegang teguh kepada ketetapan dan firman
Allah serta melakukan nya agar kita
hidup kita menjadi orang yang berbahagia.
Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya (Lukas 11:28).
Amin..
St. E.
Marpaung-GKPI Segar Rejosari