MINGGU ESTOMIHI
“JADILAH BAGIKU GUNUNG BATU TEMPAT PERLINDUNGAN”
MAZMUR 31:1-9
TEMA : TUHAN PERLINDUNGAN KU
Sah-sah saja jika seorang Raja itu digambarkan hidupnya sangat menyenangkan. Semua kebutuhannya sudah ada yang memperhatikan, hanya tinggal perintah, ada prajurit yang akan menjaga. Tetapi apakah demikian?, Mari kita lihat Daud sebagai Raja Israel. Sama seperti kita, meskipun Ia seorang raja, namun Ia juga menghadapi berbagai macam kesulitan. Banyak hal yang telah dilewatinya. Ia adalah seorang gembala. Sebelum menjadi Raja, Ia harus melawan Goliath, pahlawan Filistin. Ia juga harus berperang melawan bangsa lain. Bukan itu saja, oleh karena kecemburuan Raja Saul, Daud pun ingin dibunuh oleh Saul..
Bukan itu saja bahkan Setelah menjadi Raja, ia juga bergumul dengan kehidupan pribadi dan keluarganya. Ia harus kehilangan anak dan juga dipermalukan oleh anaknya sendiri yaitu Absalom. Namun satu hal yang selalu disuarakan oleh Daud, ialah Bagaimana Daud sungguh-sungguh merasakan penyertaan dan perlindungan Tuhan didalam kehidupannya. Meskipun ada banyak persoalan yang dihadapinya, yang membuat ia takut, terpuruk, depresi. Dan melalui Mazmur ini kita juga ingin belajar dan menyadari bagaimana Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan kita, yang telah kita baca pada Minggu Pagi ini.
Dalam Mazmur ini merasakan suasana hati Raja Daud dan ini adalah
untaian Doa Permohonan untuk keselamatan
dan kelepasan dan sebagai Nyanyian Ucapan Syukur atas Penyertaan dan campur
Tangan Tuhan yang telah melepaskan ia dari setiap persoalan, dan dari belenggu
musuh-musuhnya.
1. Ayat 2-6: Tuhan Allah adalah Pelindung, Pembimbing, Penyelamat,
Pembebas.
Tempat perlindungan dibutuhkan oleh orang yang sedang terancam jiwanya atau merasa tidak aman. Saat ini, demi rasa aman, orang rela membangun tembok dan pagar yang tinggi, memasang Kamera CCTV dan Alarm, pakai pengawal pribadi, security, bahkan HP pun diberi diberi pasword pengaman. Dan tidak ada jaminan 100% aman., tetap masih membuat kekawatiran. Daud juga menyadari sebagai Seorang Raja, tentu ia memiliki banyak kelemahan, belum lagi ancaman dari Bangsa lain. Ia membutuhkan tempat Perlindungan dan pertahanan. Dan Daud percaya Hanya satu Tempat Yaitu hanya kepada Allah. Daud percaya dengan memohon perlindungan kepada Allah, tidak mendapat malu, dilepaskan dan diselamatkan oleh Allah sendiri. Allah sendiri yang akan menuntun dan membimbing, serta memberi jalan keluar dari setiap pergumulan. Ini adalah kesaksian Daud tentang bagaimana Allah melepaskan, menuntun dan membimbingnya sekalipun ada banyak pergumulan yang bahkan mengancam nyawanya. Namun oleh Kasih Allah, ia selalu diluputkan. Apa yang dapat kita pelajari dari doa Daud ini?, Hanya Allah satu-satunya tempat yang aman bagi kita untuk berkeluh kesah, menangis, mencurahkan isi hati.
Didalam curahan hati akibat persoalan yang kita hadapi, Tuhan memberi jawaban atas doa kita. Yang perlu iman dan kesabaran, tidak perlu berkeras hati, apalagi menuntut, dan memaksa Tuhan untuk mengabulkan apa yang kita kehendaki. Hanya didalam kerendahan hati, ketulusan, keyakinan dan iman percaya serta penyerahan diri penuh kepada Tuhan, kita dapat melihat bagaimana Tuhan akan menjawab dan bekerja menyelesaikan setiap permasalahan kita, tentunya sesuai dengan Waktu dan Kehendak serta cara Tuhan Sendiri. Ini bukan berarti bahwa kita hanya berdiam diri, tidak melakukan apa-apa, tetapi tetap berbuat dan bekerja, dan hanya perlu mendengar suara dan mengikuti Jalan Tuhan.
Daud memberikan perbandingan tentang menyembah berhala dan setia kepada Tuhan. Menyembah berhala adalah sebuah kekejian dan dibenci oleh Tuhan. Ia menyadari itu, itu sebabnya ia memilih setia kepada Tuhan daripada mengandalkan apa yang ada didunia ini. Ada banyak orang bahkan yang telah mengaku percaya sekalipun, ketika ia menghadapi masalah, selalu berusaha mencari jalan keluar dengan percaya kepada kekuatan Mistis/supra natural, Pitonggam, Ajimat untuk menjaga badan. Atau mengandalkan apa yang ada pada dirinya, Misalnya Kuasa, harta, pangkat kekuatannya. Dan itu menjadi berhala ketika kita yakin kepadanya. Ingat istilah “Hepeng do mangatur negara on”, Dengan kekuatan uang yag dimiliki, maka hukum dapat dibeli. Tetapi Daud mengungkapkan, mendewakan itu semua adalah sebuah kesia-siaan, artinya tidak ada suka cita. Sebab semua yang didunia akan lenyap. Ketika ia mati maka lenyaplah semua yang ia miliki. Tetapi orang yang mengandalkan Tuhan akan bersukacita, bersorak sorai, dan memperoleh Penghiburan sebab Ia dapat merasakan dan melihat campur tangan Tuhan didalam menyelesaikan permasalahannya. Bukan hanya suka cita, tetapi Tuhan juga mengaruniakan kekuatan dan akan diluputkan oleh Tuhan dari malapetaka, meskipun ada banyak rencana, rancangan dan perangkap jahat yang disiapkan oleh musuh-musuhnya.
Walaupun terkadang sulit untuk menerima kenyataan ketika dimusuhi, dikucilkan ataupun dituduh atau difitnah. Tetapi dengan berserah kepada Tuhan dan bersandar hanya kepadaNya, itu semua dirubah Tuhan menjadi sukacita dan penghiburan. Pertanyaannya sekarang adalah APAKAH KITA PERCAYA?
III. REFLEKSI
Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami pergumulan, masalah,
kesulitan, tantangan atau pun bahkan ada yang mengancam jiwanya. Tentu yang
membedakan adalah besar kecilnya masalah itu dan bagaimana kita mengatasinya.
Ada yang putus asa dan mengakhiri hidup, ada yang jatuh kedalam dunia
kejahatan, ada yang menjadi budak narkoba, hanya karena salah dalam mencari
tempat mengadau dan berlindung.
Mengandalkan manusia, penguasa untuk menyelesaikan masalah belum
tentu memberi hasil yang baik. Sebab setiap manusia dan penguasa sendiri
memiliki masalah, belum lagi kepentingan-kepentingan dibalik persoalan itu
sendiri. Ada yang berbaik hati menolong, tetapi mungkin ada sesuatu yang
diharapkan.
Benarlah apa yang dituliskan pemazmur didalam Mazmur 118:8-9 “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada
percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya
kepada para bangsawan.”
Hanya Tuhan tempat berlindung, sebab IA setia dan Adil. IA juga
merasakan penderitaan dan memperhatikan kesesakan kita. Tuhan adalah sahabat
sejati yang menyertai, menuntun dan membimbing kita disaat kesulitan
menghampiri. Kita hanya perlu berserah diri dan mau sepenuhnya dibimbing oleh
Tuhan. dan percaya bahwa “Ia membuat
segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati
mereka (Pengkhotbah 3:11)”
Oleh sebab itu Jangan lagi kita mengandalkan kemampuan, atau bersandar kepada pengertian kita sendiri, tetapi hendaknya mengakui kebesaran Tuhan dalam hidup kita, sehingga IA sendiri yang akan meluruskan jalan bagi kita. (Amsal 3:5). Dan bertekun didalam doa dan usaha. dan Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:5);
Amin.