Mazmur 25:15-22
Dalam
membina sebuah hubungan/relasi dengan orang lain, baik oleh karnea
persahabatan, pekerjaan dan lain sebagainya tidak selalu berakhir dengan
kebaikan, Ada kalanyanya munculn kekecewaan Bisa karena ditipu, dihianati ataupun dimanfaatkan, terlebih lagi
bila kita sudah sangat percaya kepada orang lain. Daud didalam doanya yang
menjadi perenungan didalam Ibadah partangiangan kita ini, juga mengalami
kekecewaan oleh perlakuan yang ia terima dari lingkungannya. Itu sebabnya Daud
memohon pertolongan Tuhan untuk mengatasi semua persoalan yang dihadapinya. Dan
didalam doanya ia juga menemukan sukacita oleh karena Tuhan setia mendengar,
menolongnya ddalam kesulitan yang dihadapinya.
Hal-hal Apa
sajakah kekecewaan yang dialaminya sehingga diadukannya kepada Tuhan didalam
doanya yang juga menjadi perenungan bagi kita, yang bisa saja kita pernah
ataupun sedang mengalami kesulitan, kekecewaan oleh karena apa yang semestinya
kita harapkan dari sebuah relasi tidak mendatangkan suka cita didalam
kehidupan.
1.
Dilepaskan dari Jaring (Jorgong). Tidak semua orang menyukai keberhasilan yang diperoleh Daud. Banyak yang
iri hati. Itu sebabnya musuh-musuhnya berusaha mencari kesalahan Daud, Bahkan
anaknya sendiri, Absalom berusaha membuat jebakan. sehingga apabila Daud
terperangkap, masuk dalam jaring/jebakan, ia tidak bisa lari lagi. Namun Tuhan
menolongnya lepas dari Jebakan-jebakan yang diperuntukkan bagi dia.
Tentu
didalam pekerjaan atau profesi yang kita geluti, ada banyak orang yang merasa
iri, tidak senang dengan keberhasilan dan prestasi kita. Terlebih bila kita
seorang Pengikut Kristus dan kebetulan Batak, banyak yang tidak suka. Berbagai
cara ditempuh untuk menjatuhkan, menjebak. Bisa dari Narkoba, Kehidupan Malam
dan lain sebabgainya. Disinilah kita sangat memmerlukan pertolongan Tuhan,
sehingga setiap langkah, perkataan kita tidak dijadikan alasan untuk menjebak
dan menjatuhkan kita. Perlu kehatihatian didalam bersikap. Bahkan Tuhan Jesus
pun, dijebak oleh Parisi dan Saduki.
Namun dengan Kehati-hatian dan kewaspadaan usaha mereka selalu gagal.
Demikian kita, perlu hati-hati dan waspada, tentunya didalam penyerahan diri
dan mengandalkan pertolongan Tuhan untuk lepas dari segala bentuk niat jahat
orang yang memusuhi kita.
2.
Tarpunjung/Sebatang kara/diasingkan. Kita mengingat Saul sebabgai raja yang merasa tersaingi oleh Daud
berusaha untuk membunuhnya, sehingga ia harus melarikan diri ke tempat
terpencil, kegunung, gua bahkan menyamar sebagai orang gila hanya untuk
menghindari raja Saul. Bukannya Daud tidak mampu melawan Saul, tetapi ia sangat
menghormati raja sebab ia adalah pilihan Tuhan. didalam pelariannya ia meras
terasing, sebatang kara, tidak ada yang perduli. Tidak ada yang salah yang ia
lakukan kepada raja saul. Namun akibat iri hati sang raja, Daud harus
mengasingkan diri. Ini juga bisa terjadi didlam kehidupan kita, kita melakukan
hal yang benar, namun tidak serta merta membuat orang lain senang. Justru
kebanyakan, apabila kita mengatakan sebuah kebenaran kita dibenci. Dijauhi
diasingkan. Ini juga sering terjadi didalam dunia profesi atau pekerjaan.
Misalnya bagian Purchasing/Pembelian, jika kita tidak mau mengambil untung dari
setiap transaksi yang kita lakukan, atau menerima fee dari klien, bagi sebagian
orang itu dianggap sebagi sebuah kebodohan, namun bagi kita yang percaya itu
adalah sebuah dosa. Bila kita melawan itu, tentu kita akan dikucilkan, dikatai
sok suci, atau mungkin dipindahkan kebagian lain, sebab kebenaran sikap kita
dianggap sebagai sebuah halangan bagi orang lain. Sama seperti Daud yang
memohon agar Tuhan perduli dan memalingkan wajahNya kepada Daud, sebab ia
merasa depresi didalamkesendiriannya. Tentu jika ini yang kita alamai,
satu-satunya jalan terbaik adalah mengadu kepada Tuhan.
3. Kesusahan dan Kesengsaraan (Hasusaan dohot
Hadangaolon)
Meskipun Ia
seorang Raja, Daud juga merasakan kesulitan, kesusahan dan kesengsaraan
dibatinnya. Persoalan pribadinya dengan Betsyeba, telah mengganggu hatinya,
Pmberontakan anaknya telah menghacurkan hatinya. Sehingga ia merasakan
kepahitan. Ia berhasil sebagai Raja, namun merasa gagal didalam mendidik
anaknya, dari sekian banyak anaknya hanya Salomo yang menyenangkan hatinya.
Oleh karena itu ia memohon kepada Tuhan, melihat hatinya dan mau mengampuni
kesalahan dan dosanya.
Terkadang
kita juga mengalami kesusahaan dan kesengsaraan olehkarena ulah kita sendiri,
suami/istri atau anak-anak ataupun keluarga. Kita mungkin berhasil didalam
karir, pergaulan namun bisa gagal didalam hal lain. untuk itu kita perlu
berserah kepada Tuhan membuka hati agar Tuhan menyelidiki hati kita, dan
memohon untuk pengampunan dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
Apa yang harus kita lakukan?
1. Jujur dalam pergaulan, tidak menjebak atau
mencari keuntungan dari orang lain
2. Menolong orang lain didalam kesusahan,
bukan mengucilkan atau mengasingkannya
3. Tetap setia didalam Iman dan doa kepada
Tuhan untuk melindungi dan menjaga kita untuk selalu hidup didalam kejujuran
dan ketulusan.
4. Perduli kepada sesama.