NAS : Yesaya 65:1-9
THEMA : Holong Do
Rohani Ni Debata BangsoNa/Allah Mangasihi UmatNya
Pendahuluan
Kitab
Nabi Yesaya dibagi kedalam 3 bahagian, bagian pertama 1-39 disebut sebagai Proto Jesaya, pada bagian ini diberitakan
keadaan Bangsa Israel sebelum pembuangan, dan ditengah ancaman oleh Bangsa
Asyur yang sangat kuat. Jesaya menyadari bahwa bukan kekuatan Bangsa Asyur yang
menjadi ketakutan terbesarnya, tetapi dosa Israel sendiri. Tuhan mengingatkan
bangsa Israel melalui perantaraan Nabi Yesaya untuk hidup taat dan setia
kepadaNya serta meninggalkan perbuatan, perkataan dan tingkah laku yang tidak
berkenan kepada Allah.
Bahagian
kedua pasal 40-55, disebut “Deutro
Jesaya”, menberitakan Bangsa Israel,
dimasa pembuangan Babel, sebagai akibat dosa dan pelanggaran Bangsa
Israel karena tidak mendengarkan serta mematuhi Tuhan.
Bagian
ketiga pasal 56- 66, disebut “Trito
Jesaya”, menberitakan kelepasan dan kembalinya Bangsa Israel ke Yerusalem,
oleh karena Bangsa Israel menyadari kesalahan dan dosa mereka kepada Allah.
Allah mengingatkan Bangsa Israel untuk tidak mengulangi perbuatan mereka dimasa
lalu, dan kembali menjalankan ibadah yang benar kepada Allah.
Keterangan Nas
Perikop ini adalah jawaban atas
doa Bangsa Israel (Yes 63:15-19, Yes 64:1-1).
Allah menunjukkan hal-hal apa saja atau pelanggara/dosa yang dilakukan
oleh Bangsa Isarel, sehingga Allah menghukum bangsa itu. Tetapi hukuman yang
diberikan oleh Allah, adalah untuk mendidik, mengingatkan agar mereka kembali
kepada Tuhan. Allah mengasihi bangsa Israel.
Apa saja yang menjadi
pelanggaran bangsa israel?
1.angsa Isarel tidak setia Tuhan (ay.1-2)
Allah melihat penderitaan yang dialami oleh
Bangsa Israel, dan Allah tidak berdiam Diri, tetapi mereka tidak mau
meninggalkan perbuatan yang mendukakan Tuhan.
2. Bangsa Israel menduakan Allah (ayat 3-4)
Bangsa Israel lebih memilih
untuk mengikuti bangsa yang tidak mengenal Allah. Dengan menyembah berhala,
membakar korban sajian untuk ilah-ilah dan hidup menurut cara hidup orang yang
tidak mengenal Allah dengan memakan makanan yang haram bagi bangsa israel.
Perbuatan ini sangat membangkitkan amarah Allah. Bangsa Israel melanggar Hukum
1-3
3. Kecongkakan (ayat 5)
Kecongkakan
bangsa israel yang lebih mengandalkan kekuatan sendiri sangat mendukakan dan
membangkitkan marah Tuhan.
Atas semua perbuatan bangsa itu,
Allah menghukum mereka dengan cara dijajah dan dikuasai oleh Bangsa Babilonia.
Tujuan penghukuman Allah adalah sematamata oleh karena KasihNya kepada bangsa
itu. Keterpurukan, kepahitan, kesulitan yang dialami bangsa israel selama
pembuangan membuat bangsa israel menyadari kelemahan dan kesalahannya kepada
Allah. Yesaya 63:15 – 64:1-12, merupakan doa permohonan yang disampaikan bangsa
israel kepada Allah, agar mereka dibebaskan dari semua kesengsaraan yang
dialami selama dipembuangan. Allah menjawab mereka dan menjanjikan kelepasan
dan kembali ke Yerusalem (ayat 8-9).
Refleksi
Sebagai orang percaya apa dapat
kita pahami dalam perikop ini?
1.
Tetap bersandar, setia dan
percaya kepada Tuhan
Perbuatan bangsa israel adalah
gambaran ketidak setiaan dalam keimanan. Menyembah berhala, menyajikan korban
bakaran bagi ilah-ilah buatan tangan manusia, semua itu mendukakan Tuhan. Kita
diingatkan untuk selalu setia, percaya kepada Tuhan dan senantiasa menyadarkan
segala aspek kehidupan kita hanya kepada Tuhan. Menjadikan Allah pusat
penyembahan kita. Selalu bersyukur didalam kondisi apapun walaupun hal ini
sangat sulit dilakukan terlebih bila kita mengalami kedukaan. Jika mengalami
kesusahahan jangan pernah berpaling kepada ilah-ilah dunia, orang-orang pintar,
tetaplah bersandar kepada Tuhan.
2.
Tetap mengandalkan Tuhan
Seringkali kita lebih percaya
kepada kemampuan kita. Apakah itu kekuatan tubuh, kepandaian, koneksi,
pangkat/jabatan atau pun kekayaan yang kita miliki. Kita sering mendengar “semua yang ku peroleh adalah hasil usaha,
kekuatan dan kemampuan ku sendiri”.
Allah mengingatkan kita untuk tidak mengandalkan kemampuan dan kekuatan
kita sendiri. Kita harus sadar bahwa kukuatan, kemampuan, pangkat,jabatan
kekayaan itu semua bersumber dari Tuhan. Kita harus menggunakan semua yang
diberikan oleh Tuhan hanya untuk memuliakan Tuhan.
3.
Kepahitan, kesulitan dan
pergumulan adalah untuk mendewasakan iman kita
Tuhan mengizinkan kita untuk
mengalami penderitaan, kedukaan, kesulitan, pergumulan, hanya semata-mata untuk
menolong kita didalam pertumbuhan dan pendewasaan iman kita (Ibrani 12 : 6-11).
Emas yang baik dan murni diperoleh melalui pembakaran. Jika kita mengalami
semua kepahitan tetaplah percaya kepada Tuhan. Kasih Tuhan tidak hanya
memberikan apa yang kita butuhkan, tetapi Ia juga mendidik kita jika kita
melakukan pelanggaran.
4.
Pertobatan dan Perubahan sikap
Setelah mengalami berbagai
kesulitan dan kepahitan di pembuangan, bangsa israel kembali kepada Allah dan
mengakui dosa dan berdoa dan Allah menerimanya. Ini mengajarkan kita, bahwa
pengakuan dosa dan pertobatanlah yang dinanti-nantikan Tuhan. Perubahan sikap
itulah yang diinginkan Allah. Pengakuan dosa dan pertobatan melayakkan kita
untuk memperoleh pengampunan dan penebusan
a.
1 Yohannes 1:9 “Jika kita mengakui dosa kita
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan”.
b. Yesaya 44: 22 “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu
seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah
kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”
c.
Yehezkiel 33:11 “Katakanlah kepada
mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan
kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang
fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari
hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel” 5. Allah mengasihi orang percaya
Ayat 8 - 9 menggambarkan kasih
Allah kepada bangsa Israel, dan Janji kelepasan. Kita pun harus menyadari bahwa
Allah pun mengasihi kita dan memberkati kita jika kita mengabdi kepadaNya. Kasih Allah telah dibuktikan dengan
pengorbanan Yesus Kristus dikayu salib, agar manusia tidak lagi diperhamba oleh
dosa dan orang percaya memperoleh hidup. (Yohanes
3:16:” Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).
Penutup
Perikop ini mengingatkan kita
agar selalu bersyukur, memuji kebesaranNya dan mengandalkan Ia dalam kehidupan
kita, walaupun didalam perjalanan kehidupan kita, ada banyak kesusahan,
kesulitan yang kita hadapi. Karena Allah adalah setia dan berkenan memberi
petunjuk kepada orang yang memohon kepadaNya, Allah bersedia ditemui bagi orang
mencariNya, Allah mengulurkan tangan bagi orang yang meminta tolong (Yes 65: 1-2,
Mat 11:9 “Oleh
karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”).
Dan janji Kehidupan kekal bagi
orang yang tetap setia dan percaya kepada Allah. Tuhan Memberkati kita. Amin
E. Marpaung