Rabu, 13 Juli 2016

Allah Mangasihi UmatNya

TANGGAL             :    22 Juni 2016
NAS                        :    Yesaya 65:1-9
THEMA                 : Holong Do Rohani Ni Debata BangsoNa/Allah Mangasihi UmatNya

Pendahuluan
Kitab Nabi Yesaya dibagi kedalam 3 bahagian, bagian pertama 1-39 disebut sebagai Proto Jesaya, pada bagian ini diberitakan keadaan Bangsa Israel sebelum pembuangan, dan ditengah ancaman oleh Bangsa Asyur yang sangat kuat. Jesaya menyadari bahwa bukan kekuatan Bangsa Asyur yang menjadi ketakutan terbesarnya, tetapi dosa Israel sendiri. Tuhan mengingatkan bangsa Israel melalui perantaraan Nabi Yesaya untuk hidup taat dan setia kepadaNya serta meninggalkan perbuatan, perkataan dan tingkah laku yang tidak berkenan kepada Allah.
Bahagian kedua pasal 40-55, disebut “Deutro Jesaya”, menberitakan Bangsa Israel,  dimasa pembuangan Babel, sebagai akibat dosa dan pelanggaran Bangsa Israel karena tidak mendengarkan serta mematuhi Tuhan.
Bagian ketiga pasal 56- 66, disebut “Trito Jesaya”, menberitakan kelepasan dan kembalinya Bangsa Israel ke Yerusalem, oleh karena Bangsa Israel menyadari kesalahan dan dosa mereka kepada Allah. Allah mengingatkan Bangsa Israel untuk tidak mengulangi perbuatan mereka dimasa lalu, dan kembali menjalankan ibadah yang benar kepada Allah.


Keterangan Nas
Perikop ini adalah jawaban atas doa Bangsa Israel (Yes 63:15-19, Yes 64:1-1).  Allah menunjukkan hal-hal apa saja atau pelanggara/dosa yang dilakukan oleh Bangsa Isarel, sehingga Allah menghukum bangsa itu. Tetapi hukuman yang diberikan oleh Allah, adalah untuk mendidik, mengingatkan agar mereka kembali kepada Tuhan. Allah mengasihi bangsa Israel.
Apa saja yang menjadi pelanggaran bangsa israel?
1.angsa Isarel tidak setia Tuhan (ay.1-2)
Allah melihat penderitaan yang dialami oleh Bangsa Israel, dan Allah tidak berdiam Diri, tetapi mereka tidak mau meninggalkan perbuatan yang mendukakan Tuhan.
2.     Bangsa Israel menduakan Allah (ayat  3-4)
Bangsa Israel lebih memilih untuk mengikuti bangsa yang tidak mengenal Allah. Dengan menyembah berhala, membakar korban sajian untuk ilah-ilah dan hidup menurut cara hidup orang yang tidak mengenal Allah dengan memakan makanan yang haram bagi bangsa israel. Perbuatan ini sangat membangkitkan amarah Allah. Bangsa Israel melanggar Hukum 1-3
3.     Kecongkakan (ayat 5)
Kecongkakan bangsa israel yang lebih mengandalkan kekuatan sendiri sangat mendukakan dan membangkitkan marah Tuhan.

                Atas semua perbuatan bangsa itu, Allah menghukum mereka dengan cara dijajah dan dikuasai oleh Bangsa Babilonia. Tujuan penghukuman Allah adalah sematamata oleh karena KasihNya kepada bangsa itu. Keterpurukan, kepahitan, kesulitan yang dialami bangsa israel selama pembuangan membuat bangsa israel menyadari kelemahan dan kesalahannya kepada Allah. Yesaya 63:15 – 64:1-12, merupakan doa permohonan yang disampaikan bangsa israel kepada Allah, agar mereka dibebaskan dari semua kesengsaraan yang dialami selama dipembuangan. Allah menjawab mereka dan menjanjikan kelepasan dan kembali ke Yerusalem (ayat 8-9).

Refleksi
Sebagai orang percaya apa dapat kita pahami dalam perikop ini?
1.       Tetap bersandar, setia dan percaya kepada Tuhan
Perbuatan bangsa israel adalah gambaran ketidak setiaan dalam keimanan. Menyembah berhala, menyajikan korban bakaran bagi ilah-ilah buatan tangan manusia, semua itu mendukakan Tuhan. Kita diingatkan untuk selalu setia, percaya kepada Tuhan dan senantiasa menyadarkan segala aspek kehidupan kita hanya kepada Tuhan. Menjadikan Allah pusat penyembahan kita. Selalu bersyukur didalam kondisi apapun walaupun hal ini sangat sulit dilakukan terlebih bila kita mengalami kedukaan. Jika mengalami kesusahahan jangan pernah berpaling kepada ilah-ilah dunia, orang-orang pintar, tetaplah bersandar kepada Tuhan.
2.       Tetap mengandalkan Tuhan
Seringkali kita lebih percaya kepada kemampuan kita. Apakah itu kekuatan tubuh, kepandaian, koneksi, pangkat/jabatan atau pun kekayaan yang kita miliki. Kita sering mendengar “semua yang ku peroleh adalah hasil usaha, kekuatan dan kemampuan ku sendiri”.  Allah mengingatkan kita untuk tidak mengandalkan kemampuan dan kekuatan kita sendiri. Kita harus sadar bahwa kukuatan, kemampuan, pangkat,jabatan kekayaan itu semua bersumber dari Tuhan. Kita harus menggunakan semua yang diberikan oleh Tuhan hanya untuk memuliakan Tuhan.
3.       Kepahitan, kesulitan dan pergumulan adalah untuk mendewasakan iman kita
Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami penderitaan, kedukaan, kesulitan, pergumulan, hanya semata-mata untuk menolong kita didalam pertumbuhan dan pendewasaan iman kita (Ibrani 12 : 6-11). Emas yang baik dan murni diperoleh melalui pembakaran. Jika kita mengalami semua kepahitan tetaplah percaya kepada Tuhan. Kasih Tuhan tidak hanya memberikan apa yang kita butuhkan, tetapi Ia juga mendidik kita jika kita melakukan pelanggaran.
4.       Pertobatan dan Perubahan sikap
Setelah mengalami berbagai kesulitan dan kepahitan di pembuangan, bangsa israel kembali kepada Allah dan mengakui dosa dan berdoa dan Allah menerimanya. Ini mengajarkan kita, bahwa pengakuan dosa dan pertobatanlah yang dinanti-nantikan Tuhan. Perubahan sikap itulah yang diinginkan Allah. Pengakuan dosa dan pertobatan melayakkan kita untuk memperoleh pengampunan dan penebusan
a.        1 Yohannes 1:9 “Jika kita mengakui dosa kita maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.
b.       Yesaya 44: 22 “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”
c.        Yehezkiel 33:11 “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel”       5. Allah mengasihi orang percaya
Ayat 8 - 9 menggambarkan kasih Allah kepada bangsa Israel, dan Janji kelepasan. Kita pun harus menyadari bahwa Allah pun mengasihi kita dan memberkati kita jika kita mengabdi kepadaNya.  Kasih Allah telah dibuktikan dengan pengorbanan Yesus Kristus dikayu salib, agar manusia tidak lagi diperhamba oleh dosa dan orang percaya memperoleh hidup. (Yohanes 3:16:” Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).

Penutup
Perikop ini mengingatkan kita agar selalu bersyukur, memuji kebesaranNya dan mengandalkan Ia dalam kehidupan kita, walaupun didalam perjalanan kehidupan kita, ada banyak kesusahan, kesulitan yang kita hadapi. Karena Allah adalah setia dan berkenan memberi petunjuk kepada orang yang memohon kepadaNya, Allah bersedia ditemui bagi orang mencariNya, Allah mengulurkan tangan bagi orang yang meminta tolong (Yes 65: 1-2, Mat 11:9 “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”).
Dan janji Kehidupan kekal bagi orang yang tetap setia dan percaya kepada Allah. Tuhan Memberkati kita. Amin


E. Marpaung