Jumat, 03 Juni 2016

Yesus Sumber Air Kehidupan

TANGGAL         :20 April 2016
NAS                      :Wahyu 7:9-17
THEMA               :Yesus adalah Air Kehidupan

PENDAHULUAN
Rasul Yohannes menuliskan Kitab Wahyu, ketika ia berada di dalam masa pembuangan di Pulau Patmos, pada masa pemerintahan Romawi dibwah kepemimpinan Kaisar Domintianus. Pada masa itu, umat Kristen mengalami bebagai macam tekanan, paksaan terhadap keyakinan. Umat Kristen dipaksa untuk menyembah kaisar, oleh karena kaisar menganggap dirinya sebagai wakil Tuhan. Tentunya keadaan ini sangat bertentangan dengan kehidupan rohani Umat Kristen, hanya Allah/Yesus/Roh Kudus yang disembah. Akibatnya  banyak dari umat Kristen yang tidak mau menyembah Kaisar menjadi korban karena keimanannya (Martyr). Ada yang mati dibakar, diasingkan, dimasukkan ke kandang binatang buas dan lain sebagainya. Bahkan Rasul Yohanes harus menghadapi hukuman dengan cara digoreng dalam minyak panas, tetapi ia tidak mati, itulah sebabnya ia dibuang ke Pulau Patmos, agar Pemberitaan Injil terhenti. Namun selama pembuangan di Patmos, Tuhan menunujkkan kasihNya kepada Rasul Yohanes, sehingga ia dikaruniakan Penyingkapan/Wahyu. Hanya Rasul Yohanes yang hidup sampai lajut usia dan menjadi Uskup di Edessa Turki setelah ia di bebaskan.

Kitab Wahyu sendiri berisikan penglihatan, tanda-tanda, bilangan dan berbagai symbol-simbol. Dan Kitab Wahyu sendiri dituliskan oleh Rasul Yohannes, untuk membangun harapan, semangat, sukacita dan tetap percaya walaupun ditengah berbagai macam persoalan kehidupan, tekanan dan pencobaan. Kitab ini disebut juga Penghiburan bagi orang yang percaya dan setia kepada Tuhan Yesus. Mengapa? Karena Rasul Yohanes Juga mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Umat Kristen lainnya, yang oleh kestiaan dan keyakinannya kepada Yesus.

Penjelasan.
Jika kita membaca Ayat 9-17” ada beberapa hal yang akan kita pelajari dan dan pahami”
1.    Kesetiaan dan keyakinan teguh kepada Yesus membuahkan keselamatan dan sukacita penuh.
Ada banyak persolan dalam kehidupan kita yang sering membuat kita menjadi lemah dan dapat membuat kita menjauh dari Tuhan. Beratnya beban hidup, tekanan ekonomi, kehidupan keluarga ,diskriminasi, jamak kita jumpai dan kita alami.  Ini semua dapat melemahkan iman percaya kita. Ada banyak orang bertanya Benarkah Tuhan Itu ada? Apakah Tuhan itu Adil? Dan berbagai pertanyaan yang dapat meragukan iman percaya kita.
Melalui perikop ini kita diingatkan untuk setia, yakin, dan tetap mengerjakan tugas utama kita sebagai Umat Kristen..Yakni memberitakan Injil dan mengikuti Teladan Yesus Kristus dan Sikap Hidup para Murid dan Rasul, yakni melalui perbuatan, sikap dan tingkah laku kita setiap hari. Apabila kita menghadapi situasi sulit, mari kita baca
a.       Matius 10:28 “ Unang mabiar hamu tu angka na munu daging, angka na so tuk mambunu tondi; alai na marhuaso mangagohon daging dohot tondi tu narokko, I do sihabiarun muna”
2.          Keselamatan adalah milik semua orang yang percaya
Kumpulan orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya dari berbagai bangsa, suku, dan bahasa (ayat 9) menggambarkan bahwa keselamatan itu tidak lagi dimonopoli oleh satu bangsa, suku, tetapi menjadi milik setiap orang yang percaya. Ini adalah hasil dari pemberitaan Injil yang dilakukan oleh para Rasul, Murid, misionaris. Kita adalah hasil dari pemberitaan Injil Keselamatan ini. Tugas Kita adalah melanjutkan Kabar Baik Keselamatan ini didalam kehidupan kita. Kita dapat memulainya dari kehidupan keluarga kita, lingkungan.
Daun palem dan Jubah Putih adalah lambang kemenangan iman, Kita mengingat didalam Yohanes 12:13, ketika Yesus memasuki Yerusalem, Yesus dieluelukan dengan daun palem.  Kita adalah “Pohon Palem” dan Yesus adalah Air Kehidupan. Kekuatan dan kesehatan tanaman bisa dilihat dari daunnya. Daun dan buah yang baik dan sehat,berasal dari akar yang kuat dan sehat. Apakah Akar Kita? Iman.
Yesus adalah Air Kehidupan. Apapun persoalan, tekanan , pergumulan, kesulitan didalam kehidupan kita, Jika kita memiliki iman yang teguh kepada Yesus, dan meninggalkan kehidupan lama kita, dan mengarahkan iman percaya kita hanya kepada Yesus, maka kita akan bersuka cita ketika Yesus Menyatakan KemuliaanNya.
1 Ptrus 4: 13” Marlas ni roha ma hamu, marguru tu soaramuna di angka haporsuhon na tinaon ni kristusi, asa dohot hamu marlas ni roha jala mariaia, di na gabe patar hasangaponNa i.
3.          Melayani Tuhan dengan suka cita penuh.(ayat 10)
Setiap orang percaya melayani Tuhan sesuai dengan panggilannya masing-masing. Kumpulan Orang banyak yang dilihat oleh Rasul Yohanes dalam kitab ini menggambarkan kesempurnaan dari sebuah pelayanan dan pemujian kepada Allah.
Kita menyadari hanya Allah lah yang layak kita puji dan muliakan, oleh karena Ia yang memiliki Hikmat dan dikaruniakan kepada kita melalui Roh Kudus, dan selayaknyalah kita mengucap Syukur dan menyampaikan Hormat kita kepada Allah, Oleh karena Allah yang Berkuasa dan memiliki Kekuatan didalam kehidupan kita. Kita diajarkan untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati sesuai kemampuan dan talenta yang kita miliki. Jangan kita padamkan api pelayanan yang ada didalam diri kita. Kabar keselamatan harus dikerjakan.
Kesusahan besar adalah gambaran yang akan dihadapi  orang percaya terhadap bentuk kesulitan, kesusahan, tekanan oleh karena mengerjakan berita keselamatan itu. Tuhan Yesus telah menyelamatkan dan menebus  kita dari dosa dan maut. Tetapi itu semua menjadi tidak berguna jika kita hanya berdiam diri dan tidak dapat menunjukkan karya penebusan itu dalam kehidupan kita. Pertanyaan bagi kita, sudah adakah yang kita selamatkan?, sudah berapa banyak yang kita selamatkan? Adakah kita masih tetap memiliki kasih?  Ataukah kita hanya memperdulikan diri kita sendiri?
4.          Yesus satu-satunya Air Kehidupan.
Yohanes 4:14” Alai na manginum aek silehononKi, na so tupa mauas be i ro di selelenglelengna. Ai aek silehononKi, gabe mual do i di bagasan ibana, na mabaor sahat ro di hangoluan sisalelenglelengna”
Setiap orang percaya yang mampu bertahan ditengah segala pencobaan, kesulitan dan tekanan serta tetap setia mengerjakan karya keselamatan dan pelayanannya dalam kehidupannya, mendapatkan upah, sukacita, pemulihan, berkat yang berkelimpahan.
Jakobus 1:12 “ Martua do halak na manaon di pangunjunan I; ai dung tau ibana, jaloon na ma tumpal hangoluan, naung pinarbagabagab tu angka na holong roha di Ibana.
Itu adalah janji yang akan kita terima jika kita tetap setia, yakin, mengerjakan dan mengikuti teladan Tuhan Yesus, para murid dan RasulNya.
Kesimpulan.
1.       Penderitaan, kesulitan, pergumulan, tekanan yang kita alami bukan alasan bagi kita untuk tidak setia kepada Tuhan, tetapi semuanya itu adalah untuk mendewasakan kehidupan rohani, keimanan kita. Kita tidak boleh takluk / tunduk atau menyerah terhadap keadaan yang menimpa kita, agar karya keselamatan yang telah diberikan kepada kita melalui curahan darah Kristus nyata dalam kehidupan kita.
1 Korint 10:13 “ Holan pangunjunan na na patut dijola do naung mangonai tu hamu. Haposan do Debata, ndang loasonna hamu unjunan lobi sian gogo muna; Ibana na parohon pangunjunan I, laos Ibana do mambahen hapateanna, asa tartaon hamu
2.       Kerjakan karya keselamatan dengan suka cita didalam kehidupan kita, agar menghasilkan buah dan karena kita telah dimenangkan oleh Kritus.
3.       Tinggalkan dosa dan kehidupan lama dan kembali kepada Tuhan, bersandar dan setia kepadaNya, karena Ia baik dan untuk selamalamanya kasih setiaNya. Ia akan membasuh kita dari dosa kita.
Mari Kita baca Jesaya 1: 18Dungi sai roha hamu, as mardabudabu hita ninna Jahowa, Tung sura rara dosamuna songon abit bunga dapdap, bontar do bahenonKu songan itak, nag pe rara songon abit hasumba, gabe songon hapas do muse.
4. Setiap orang percaya yang mampu bertahan dan setia akan mendapatkan upah dari Air Kehidupan kita, yaitu Yesus.

Terlebih disuasana minggu Jubilate ini, kita harus mengigat kembali pengorbanan dan kasihnya kepada kita. Mari Kita jadikan momen Jubilate  ini sebagai kebangkitan, suka cita dan ungkapan syukur kita di dalam keyakinan penuh teguh dan tidak menjadi takut terhadap apa yang akan terjadi, dan  memberikan yang terbaik bagi Tuhan didalam pelayanan dan karya keselamatan yang kita kerjakan dan lakukan.

Tuhan Memberkati, Amin

E. Marpaung