TANGGAL :20 April 2016
NAS :Wahyu 7:9-17
THEMA :Yesus adalah Air Kehidupan
PENDAHULUAN
Rasul Yohannes menuliskan Kitab Wahyu, ketika ia berada di dalam masa
pembuangan di Pulau Patmos, pada masa pemerintahan Romawi dibwah kepemimpinan
Kaisar Domintianus. Pada masa itu, umat Kristen mengalami bebagai macam
tekanan, paksaan terhadap keyakinan. Umat Kristen dipaksa untuk menyembah
kaisar, oleh karena kaisar menganggap dirinya sebagai wakil Tuhan. Tentunya
keadaan ini sangat bertentangan dengan kehidupan rohani Umat Kristen, hanya
Allah/Yesus/Roh Kudus yang disembah. Akibatnya
banyak dari umat Kristen yang tidak mau menyembah Kaisar menjadi korban karena keimanannya (Martyr). Ada yang mati dibakar,
diasingkan, dimasukkan ke kandang binatang buas dan lain sebagainya. Bahkan
Rasul Yohanes harus menghadapi hukuman dengan cara digoreng dalam minyak panas,
tetapi ia tidak mati, itulah sebabnya ia dibuang ke Pulau Patmos, agar
Pemberitaan Injil terhenti. Namun selama pembuangan di Patmos, Tuhan
menunujkkan kasihNya kepada Rasul Yohanes, sehingga ia dikaruniakan
Penyingkapan/Wahyu. Hanya Rasul Yohanes yang hidup sampai lajut usia dan
menjadi Uskup di Edessa Turki setelah ia di bebaskan.
Kitab Wahyu sendiri berisikan penglihatan, tanda-tanda, bilangan dan
berbagai symbol-simbol. Dan Kitab Wahyu sendiri dituliskan oleh Rasul Yohannes,
untuk membangun harapan, semangat, sukacita dan tetap percaya walaupun ditengah
berbagai macam persoalan kehidupan, tekanan dan pencobaan. Kitab ini disebut
juga Penghiburan bagi orang yang percaya dan setia kepada Tuhan Yesus. Mengapa?
Karena Rasul Yohanes Juga mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh
Umat Kristen lainnya, yang oleh kestiaan dan keyakinannya kepada Yesus.
Penjelasan.
Jika kita membaca Ayat 9-17” ada beberapa hal yang akan kita pelajari
dan dan pahami”
1. Kesetiaan
dan keyakinan teguh kepada Yesus membuahkan keselamatan dan sukacita penuh.
Ada banyak persolan
dalam kehidupan kita yang sering membuat kita menjadi lemah dan dapat membuat
kita menjauh dari Tuhan. Beratnya beban hidup, tekanan ekonomi, kehidupan
keluarga ,diskriminasi, jamak kita jumpai dan kita alami. Ini semua dapat melemahkan iman percaya kita.
Ada banyak orang bertanya Benarkah Tuhan Itu ada? Apakah Tuhan itu Adil? Dan
berbagai pertanyaan yang dapat meragukan iman percaya kita.
Melalui perikop ini
kita diingatkan untuk setia, yakin, dan tetap mengerjakan tugas
utama kita sebagai Umat Kristen..Yakni memberitakan Injil dan mengikuti Teladan
Yesus Kristus dan Sikap Hidup para Murid dan Rasul, yakni melalui
perbuatan, sikap dan tingkah laku kita setiap hari. Apabila kita menghadapi
situasi sulit, mari kita baca
a. Matius 10:28 “ Unang mabiar hamu
tu angka na munu daging, angka na so tuk mambunu tondi; alai na marhuaso
mangagohon daging dohot tondi tu narokko, I do sihabiarun muna”
2.
Keselamatan adalah milik semua
orang yang percaya
Kumpulan
orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya dari berbagai bangsa, suku, dan
bahasa (ayat 9) menggambarkan bahwa keselamatan itu tidak lagi dimonopoli oleh
satu bangsa, suku, tetapi menjadi milik setiap orang yang percaya. Ini adalah
hasil dari pemberitaan Injil yang dilakukan oleh para Rasul, Murid, misionaris.
Kita adalah hasil dari pemberitaan Injil Keselamatan ini. Tugas Kita adalah
melanjutkan Kabar Baik Keselamatan ini didalam kehidupan kita. Kita dapat memulainya
dari kehidupan keluarga kita, lingkungan.
Daun
palem dan Jubah Putih adalah lambang kemenangan iman, Kita mengingat didalam
Yohanes 12:13, ketika Yesus memasuki Yerusalem, Yesus dieluelukan dengan daun
palem. Kita adalah “Pohon Palem” dan Yesus adalah Air
Kehidupan. Kekuatan dan kesehatan tanaman bisa dilihat dari daunnya. Daun
dan buah yang baik dan sehat,berasal dari akar yang kuat dan sehat. Apakah Akar
Kita? Iman.
Yesus
adalah Air Kehidupan. Apapun persoalan, tekanan , pergumulan, kesulitan didalam
kehidupan kita, Jika kita memiliki iman yang teguh kepada Yesus, dan meninggalkan
kehidupan lama kita, dan mengarahkan iman percaya kita hanya kepada Yesus, maka
kita akan bersuka cita ketika Yesus Menyatakan KemuliaanNya.
1 Ptrus 4: 13” Marlas
ni roha ma hamu, marguru tu soaramuna di angka haporsuhon na tinaon ni
kristusi, asa dohot hamu marlas ni roha jala mariaia, di na gabe patar
hasangaponNa i.
3.
Melayani Tuhan dengan suka cita penuh.(ayat
10)
Setiap
orang percaya melayani Tuhan sesuai dengan panggilannya masing-masing. Kumpulan
Orang banyak yang dilihat oleh Rasul Yohanes dalam kitab ini menggambarkan
kesempurnaan dari sebuah pelayanan dan pemujian kepada Allah.
Kita
menyadari hanya Allah lah yang layak kita puji dan muliakan, oleh karena Ia yang
memiliki Hikmat dan dikaruniakan kepada kita melalui Roh Kudus, dan
selayaknyalah kita mengucap Syukur dan menyampaikan Hormat kita kepada Allah,
Oleh karena Allah yang Berkuasa dan memiliki Kekuatan didalam kehidupan kita.
Kita diajarkan untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati sesuai kemampuan dan
talenta yang kita miliki. Jangan kita padamkan api pelayanan yang ada didalam
diri kita. Kabar keselamatan harus dikerjakan.
Kesusahan
besar adalah gambaran yang akan dihadapi
orang percaya terhadap bentuk kesulitan, kesusahan, tekanan oleh karena
mengerjakan berita keselamatan itu. Tuhan Yesus telah menyelamatkan dan
menebus kita dari dosa dan maut. Tetapi
itu semua menjadi tidak berguna jika kita hanya berdiam diri dan tidak dapat
menunjukkan karya penebusan itu dalam kehidupan kita. Pertanyaan bagi kita,
sudah adakah yang kita selamatkan?, sudah berapa banyak yang kita selamatkan?
Adakah kita masih tetap memiliki kasih?
Ataukah kita hanya memperdulikan diri kita sendiri?
4.
Yesus satu-satunya Air Kehidupan.
Yohanes 4:14” Alai na manginum
aek silehononKi, na so tupa mauas be i ro di selelenglelengna. Ai aek
silehononKi, gabe mual do i di bagasan ibana, na mabaor sahat ro di hangoluan
sisalelenglelengna”
Setiap orang percaya yang mampu bertahan ditengah segala pencobaan,
kesulitan dan tekanan serta tetap setia mengerjakan karya keselamatan dan
pelayanannya dalam kehidupannya, mendapatkan upah, sukacita, pemulihan, berkat
yang berkelimpahan.
Jakobus 1:12 “ Martua do halak na manaon di pangunjunan I; ai dung tau
ibana, jaloon na ma tumpal hangoluan, naung pinarbagabagab tu angka na holong
roha di Ibana.
Itu adalah janji yang akan kita terima jika kita tetap setia, yakin,
mengerjakan dan mengikuti teladan Tuhan Yesus, para murid dan RasulNya.
Kesimpulan.
1. Penderitaan,
kesulitan, pergumulan, tekanan yang kita alami bukan alasan bagi kita untuk
tidak setia kepada Tuhan, tetapi semuanya itu adalah untuk mendewasakan
kehidupan rohani, keimanan kita. Kita tidak boleh takluk / tunduk atau menyerah
terhadap keadaan yang menimpa kita, agar karya keselamatan yang telah diberikan
kepada kita melalui curahan darah Kristus nyata dalam kehidupan kita.
1 Korint 10:13 “ Holan
pangunjunan na na patut dijola do naung mangonai tu hamu. Haposan do Debata,
ndang loasonna hamu unjunan lobi sian gogo muna; Ibana na parohon pangunjunan
I, laos Ibana do mambahen hapateanna, asa tartaon hamu
2. Kerjakan
karya keselamatan dengan suka cita didalam kehidupan kita, agar menghasilkan
buah dan karena kita telah dimenangkan oleh Kritus.
3. Tinggalkan
dosa dan kehidupan lama dan kembali kepada Tuhan, bersandar dan setia
kepadaNya, karena Ia baik dan untuk selamalamanya kasih setiaNya. Ia akan
membasuh kita dari dosa kita.
Mari Kita baca Jesaya
1: 18”Dungi sai roha hamu, as mardabudabu hita ninna Jahowa, Tung sura rara
dosamuna songon abit bunga dapdap, bontar do bahenonKu songan itak, nag pe rara
songon abit hasumba, gabe songon hapas do muse.
4. Setiap orang percaya yang mampu bertahan dan setia akan mendapatkan upah dari Air Kehidupan kita, yaitu Yesus.
Terlebih disuasana minggu Jubilate ini, kita harus mengigat kembali pengorbanan dan kasihnya kepada kita. Mari Kita jadikan momen Jubilate ini sebagai kebangkitan, suka cita dan ungkapan syukur kita di dalam keyakinan penuh teguh dan tidak menjadi takut terhadap apa yang akan terjadi, dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan didalam pelayanan dan karya keselamatan yang kita kerjakan dan lakukan.
Tuhan Memberkati, Amin
E. Marpaung