Minggu, 23 Oktober 2022

Ikut Menderita Sebagai Prajurit Kristus

2 Timotius 2:1-13

Ikut Menderita Sebagai Prajurit Kristus

 

Jemaat Yang dikasihi Tuhan,

Setiap manusia / orang sangat mendambakan hidupnya jauh dari penderitaan, dan selalu berusaha mengejar kebahagiaan.  Padahal dalam realiatas hidup manusia selalu dihadapkan pada berbagai kesulitan, tantangan bahkan ancaman. Yang membuat berbeda hanyalah besar/kecilnya sebuah persoalan/pergumulan dan cara / perspektif manusia itu sendiri menghadapi setiap masalah.

Apapun itu baik dalam keadaan menderita ataupun sukacita manusia memerlukan dorongan, topangan, motivasi untuk mampu bertahan dan terus maju.  Seorang pengusaha akan berusaha memotivasi para karyawannya untuk terus bekerja dengan giat agar apa yang menjadi target tercapai.  Orang tua dan guru terus mendorong anak-anaknya untuk belajar sungguh sungguh, meskipun dalam menuntut ilmu ada banyak kesulitan.  Membangun semangat / memotivasi bertujuan agar apa yang menjadi cita-cita dan harapan dapat tercapai.

Ini jugalah yang dilakukan oleh rasul Paulus, kepada Timotius didalam usaha pemberitaan injil di kota Efesus. Dengan penuh semangat Paulus memberi dorongan / motivasi  yang luar biasa kepada Timotius, serta ajakan untuk tetap setia mengikut Tuhan dalam usaha pekabaran injil meskipun berbagai macam hambatan, kesulitan, tantangan menghadang.

Menjadi luar biasa sebab Paulus  memberi Semangat dan motivasi kepada Timotius ketika Paulus sendiri sedang menjalani hukuman, terpenjara dan menunggu waktu eksekusi mati. Kristus adalah teladan, IA rela menderita demi menebus dosa manusia. Dan Paulus sudah membuktikan dirinya, Semangat yang terus menyala dan tidak gentar dalam pemberitaan injil, Tubuhnya boleh terpenjara dan terbelenggu, namun Injil Kristus, Kasih dan damai sejahtera Tuhan terus menyebar, tidak ada yang mampu menghalangi dan membelenggu. Itu sebabnya Paulus menyebut Orang Kristen yang taat dalam pemberitaan injil disebut sebagai seorang Prajurit yang baik dari Yesus Kristus. Semangat dan motivasi perjuangan inilah yang ingin ditularkan Paulus kepada Timotius supaya Timotius untuk menjadi kuat dan mau ikut menderita dalam pelayanan pemberitaan Injil Oleh  kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan,

Ketika seseorang memutuskan untuk memilih dan mengikatkan diri kepada sebuah organisasi, ataupun komunitas, maka ia dengan kerelaan mengikuti dan wajib mematuhi semua hal yang menjadi ketetapan dalam komuitas tersebut.  IA juga harus menunjukkan ciri khas dari komunitas tersebut. Rela melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari organisasi/komuitas itu.

Sebagai orang yang telah ditebus, dipilih dan dibaptis kedalam Nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, kita telah menjadi Pengikut Kristus dan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan dan juruslamat kita. Sudah seharusnya kita meniru, menghidupi dan meneladani Kristus. Ada Konsekuensi yang harus ditanggung bagi pengikut Kristus, yaitu rela menderita dalam pemberitaan injil.

Prinsip dan pengajaran yang diberikan Paulus ini berbading terbalik dan sekaligus melawan pengajaran yang mengajarkan bahwa Seorang Kristen itu hidupnya bebas dari penderitaan, tidak boleh susah, atau doktrin kemakmuran. Dengan kata lain, sesungguhnya menjadi seorang Kristen sejati itu tidak mudah, banyak tantangan dan kesulitan yang bisa bersumber dari diri sendiri maupun dari luar diri.

Kita sebagai Pejuang iman, prajurit Kristus, harus mau dan kuat menghadapi kesulitan/ancaman/tantangan dalam memberitakan injil. Lalu Apa yang membuat seorang Prajurit Iman Kuat menghadapi penderitaan dalam usaha pemberitaan Injil?

1.    Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus (Ay 1) Paulus mengajarkan Timotius untuk Menyadari bahwa kekuatan yang ada pada dirinya adalah Kasih karunia Allah semata. Supaya ia tidak mengandalkan kemampuan, pengetahuan dan kekuatan diri, namun dengan kerendahan hati mengakui kedaulatan dan kasih karunia Tuhan. Ini penting bagi seorang yang mengaku Kristen untuk merendahkan diri serta mengaku bahwa Tuhan yang berkuasa dalm hidupnya dan semua yang ia alami adalah kasih karunia Tuhan semata. Untuk itu jangan ada yang memegahkan diri meskipun ia memiliki banyak karunia. Tetapi hendaknya memakai karunia itu bagi pekerjaan Tuhan dan mengasihi sesama sehingga, nama Tuhan dipermuliakan bukan dirinya. Sebab kita adalah milik Kristus, jika Kristus tinggal didalam kita, maka Kristus lah yang menjadi nyata dan besar bukan diri kita.

2.    Kerelaan hati untuk Menerima pengajaran yang benar, dan mengajarkan kebenaran. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain (Ay 2). Pengajaran yang benar tentang iman akan menumbuhkan kekuatan dan semangat untuk menularkan semangat kepada yang lain.

3.    Kesungguhan, kejujuran, ketekunan, kesabaran, kesetiaan dan pengharapan (Ay 3-6). Ada tiga contoh sebagai dasar dan teladan dalam kesungguhan dan ketekunan dalam melakukan tugas dan panggilan. Dan Paulus menggambarkan kepada 3 profesi yang senantiasa menuntut ketekunan, kesabaran, kejujuran, ketekunan, dan pengharapan, yaitu:

1) Prajurit – seorang prajurit adalah Kstaria yang menyerahkan dirinya untuk mengabdi kepada negara dan bangsanya, patuh dan setia kepada komandannya / pemimpinnya tanpa memperdulikan dirinya sendiri, ia telah diikat dengan sumpah setia.  Untuk mencapai tingkatan ini, seorang prajurit terus melatih diri dan dilatih dengan keras, tekun dan sungguh-sungguh, supaya ketika ia terjun ke medan tempur ia pulang dengan kemenangan, Ada cuplikan lagu penyemangat didalam diri seorang prajurit ketika berperang “tidak kembali pulang, sebelum kita yang menang, walau mayat terhampar dimendan juang, untuk bangsa kamilah berjuang”. Jadi sebagai Prajurit Kristus, kita harus terus melatih diri dengan kesungguhan, dan Kristus adalah Panglima-nya. Agar kita memenangkan kehidupan, kita harus memiliki sikap pantang menyerah, tidak khawatir tentang apapun dan sebagai laskar Kristus ‘menunjukkan kepatuhan’ pada setiap arahan, pengajaran Tuhan. Berserahlah kepada Tuhan untuk membawa kita pada kemenangan.

2) Olahragawan – seorang atlet berlatih dengan tekun dan sungguh-sungguh hanya untuk meraih sebuah mahkota kemenangan. Bukan itu saja, Memenangkan pertandingan haruslah dengan cara yang baik, jujur, sportif dan tunduk kepada aturan yang ditetapkan. Sebab ada banyak orang memperoleh kemenangan dengan cara yang curang. Memakai doping , menyogok wasit, mencederai lawan, sehingga akan mencoreng kemenangannya sendiri. Kristus adalah pelatih dan sekaligus wasit yang adil bagi kita. Seorang Kristen sejati harus menunjukkan kejujuran, sportifitas dan patuh kepada aturan aturan Kristus.

3) Petani – Seorang petani adalah gambaran dari kesabaran dalam menekuni pekerjaan dan orang yang terus berpengharapan. Dengan kesabaran mengolah tanah, menanam, membersihkan/menyiangi, memelihara, memangkas, memberi pupuk dengan satu keyakinan bahwa Tuhan memberi yang terbaik. Ada pengharapan besar didalam diri petani, ia percaya ketika ia menanam, maka Tuhanlah yang menumbuhkan. Ia percaya ketika ia melakukan dan mengerjakan bagiannya, selanjutnya adalah bagian Tuhan untuk memberkati dan memberi hasil.

Seorang Prajurit Kristus adalah gambaran kesabaran, dan orang yang senantiasa berpengharapan. Kesulitan dalam kehidupan adalah bagian dari proses pendewasaan iman karena ia percaya bahwa Tuhan yang memelihara.

4.  Seorang Pengikut Kristus diperlengkapi dan memiliki hikmat (ayat 7). Tuhan  memperlengkapi pengikutnya dengan hikmat, untuk mengerti segala sesuatu, sehingga apapun yang dikatakan, diputuskan semuanya berdasarkan hikmat Tuhan. Sebab dalam diri seorang pengikut Kristus tumbuh sikap takut akan Tuhan, sebab Sikap takut akan Tuhan adalah pemulaan dari Hikmat dan pengetahuan.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan,

Segala usaha dan pekerjaan kita didalam Tuhan, bukanlah hal yang sia sia (1 Korintus 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia), ada upah / konsekuensi ketika kita mengikut Kristus. Pilihan ada pada kita. Dan bagi yang setia, sabar, sungguh-sungguh diberikan :

1.    Hidup dan memerintah bersama Kristus "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia” (ay 10-11), inilah yang menjadi pengharapan kita. Hidup bersama Tuhan di sorga, Amin.

Selama kita hidup dan sebagai orang Kristen yang sejati, kita dipanggil untuk terus memberitakan bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, yang mati untuk pengampunan dosa kita dan bangkit untuk memenangkan kita dari kuasa maut, sehingga kita beroleh keselamatan.  Oleh sebab itu kita mau dan turut menderita didalam usaha mengabarkan kabar baik, injil kebenaran tentang kasih, suka cita dan damai sejahtera Allah, itulah yang layak hidup bersama Kristus.  Kita harus terus membangun relasi yang erat dengan Tuhan jangan sampai menyangkal Kristus, oleh karena berbagai kesulitan dan tantangan yang berat yang kita hadapi. Ada banyak orang yang tergoda untuk menggadaikan iman dan keyakinannya bahkan meninggalkan Kristus karena tidak tahan dengan godaan dan keindahan dunia, ataupun beban berat mengikut Kristus. Sebab Bagi yang menyangkal Kristus, maka ia akan disangkal oleh Kristus. (Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.").

Tetaplah setia, sama seperti Tuhan tetap dan selalu setia kepada JanjiNya, maka kitapun hendaklah demikian meskipun ada banyak pergumulan yang akan kita hadapi dalam mengimani Kristus, penyerahan diri dan kerendahan hati adalah cara untuk dimenangkan oleh Kristus. Tuhan memberkati kita.  Amin