2 Timotius 2:1-13
Ikut Menderita Sebagai Prajurit Kristus
Jemaat Yang dikasihi Tuhan,
Setiap
manusia / orang sangat mendambakan hidupnya jauh dari penderitaan, dan selalu
berusaha mengejar kebahagiaan. Padahal
dalam realiatas hidup manusia selalu dihadapkan pada berbagai kesulitan,
tantangan bahkan ancaman. Yang membuat berbeda hanyalah besar/kecilnya sebuah
persoalan/pergumulan dan cara / perspektif manusia itu sendiri menghadapi setiap
masalah.
Apapun
itu baik dalam keadaan menderita ataupun sukacita manusia memerlukan dorongan,
topangan, motivasi untuk mampu bertahan dan terus maju. Seorang pengusaha akan berusaha memotivasi
para karyawannya untuk terus bekerja dengan giat agar apa yang menjadi target
tercapai. Orang tua dan guru terus
mendorong anak-anaknya untuk belajar sungguh sungguh, meskipun dalam menuntut
ilmu ada banyak kesulitan. Membangun
semangat / memotivasi bertujuan agar apa yang menjadi cita-cita dan harapan
dapat tercapai.
Ini jugalah yang dilakukan oleh rasul Paulus, kepada Timotius didalam usaha pemberitaan injil di kota Efesus. Dengan penuh semangat Paulus memberi dorongan / motivasi yang luar biasa kepada Timotius, serta ajakan untuk tetap setia mengikut Tuhan dalam usaha pekabaran injil meskipun berbagai macam hambatan, kesulitan, tantangan menghadang.
Menjadi
luar biasa sebab Paulus memberi Semangat
dan motivasi kepada Timotius ketika Paulus sendiri sedang menjalani hukuman,
terpenjara dan menunggu waktu eksekusi mati. Kristus adalah teladan, IA rela
menderita demi menebus dosa manusia. Dan Paulus sudah membuktikan dirinya, Semangat
yang terus menyala dan tidak gentar dalam pemberitaan injil, Tubuhnya boleh
terpenjara dan terbelenggu, namun Injil Kristus, Kasih dan damai sejahtera
Tuhan terus menyebar, tidak ada yang mampu menghalangi dan membelenggu. Itu
sebabnya Paulus menyebut Orang Kristen yang taat dalam pemberitaan injil disebut
sebagai seorang Prajurit yang baik dari Yesus Kristus. Semangat dan motivasi perjuangan
inilah yang ingin ditularkan Paulus kepada Timotius supaya Timotius untuk
menjadi kuat dan mau ikut menderita dalam pelayanan pemberitaan Injil Oleh kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus
Jemaat
yang dikasihi oleh Tuhan,
Ketika
seseorang memutuskan untuk memilih dan mengikatkan diri kepada sebuah
organisasi, ataupun komunitas, maka ia dengan kerelaan mengikuti dan wajib
mematuhi semua hal yang menjadi ketetapan dalam komuitas tersebut. IA juga harus menunjukkan ciri khas dari
komunitas tersebut. Rela melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
sebagai bagian dari organisasi/komuitas itu.
Sebagai
orang yang telah ditebus, dipilih dan dibaptis kedalam Nama Allah Bapa, Anak
dan Roh Kudus, kita telah menjadi Pengikut Kristus dan mengaku bahwa Kristus
adalah Tuhan dan juruslamat kita. Sudah seharusnya kita meniru, menghidupi dan
meneladani Kristus. Ada Konsekuensi yang harus ditanggung bagi pengikut
Kristus, yaitu rela menderita dalam pemberitaan injil.
Prinsip
dan pengajaran yang diberikan Paulus ini berbading terbalik dan sekaligus
melawan pengajaran yang mengajarkan bahwa Seorang Kristen itu hidupnya bebas
dari penderitaan, tidak boleh susah, atau doktrin kemakmuran. Dengan kata lain,
sesungguhnya menjadi seorang Kristen sejati itu tidak mudah, banyak tantangan
dan kesulitan yang bisa bersumber dari diri sendiri maupun dari luar diri.
Kita
sebagai Pejuang iman, prajurit Kristus, harus mau dan kuat menghadapi
kesulitan/ancaman/tantangan dalam memberitakan injil. Lalu Apa yang membuat
seorang Prajurit Iman Kuat menghadapi penderitaan dalam usaha pemberitaan Injil?
1.
Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam
Kristus Yesus (Ay 1)
Paulus mengajarkan Timotius untuk Menyadari bahwa kekuatan yang ada pada
dirinya adalah Kasih karunia Allah semata. Supaya ia tidak mengandalkan
kemampuan, pengetahuan dan kekuatan diri, namun dengan kerendahan hati mengakui
kedaulatan dan kasih karunia Tuhan. Ini penting bagi seorang yang mengaku
Kristen untuk merendahkan diri serta mengaku bahwa Tuhan yang berkuasa dalm
hidupnya dan semua yang ia alami adalah kasih karunia Tuhan semata. Untuk itu
jangan ada yang memegahkan diri meskipun ia memiliki banyak karunia. Tetapi
hendaknya memakai karunia itu bagi pekerjaan Tuhan dan mengasihi sesama
sehingga, nama Tuhan dipermuliakan bukan dirinya. Sebab kita adalah milik
Kristus, jika Kristus tinggal didalam kita, maka Kristus lah yang menjadi nyata
dan besar bukan diri kita.
2.
Kerelaan
hati untuk Menerima pengajaran yang benar, dan mengajarkan kebenaran. Apa yang
telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada
orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain (Ay 2). Pengajaran
yang benar tentang iman akan menumbuhkan kekuatan dan semangat untuk menularkan
semangat kepada yang lain.
3.
Kesungguhan,
kejujuran, ketekunan, kesabaran, kesetiaan dan pengharapan (Ay 3-6). Ada tiga
contoh sebagai dasar dan teladan dalam kesungguhan dan ketekunan dalam
melakukan tugas dan panggilan. Dan Paulus menggambarkan kepada 3 profesi yang
senantiasa menuntut ketekunan, kesabaran, kejujuran, ketekunan, dan
pengharapan, yaitu:
1) Prajurit – seorang prajurit adalah
Kstaria yang menyerahkan dirinya untuk mengabdi kepada negara dan bangsanya,
patuh dan setia kepada komandannya / pemimpinnya tanpa memperdulikan dirinya
sendiri, ia telah diikat dengan sumpah setia. Untuk mencapai tingkatan ini, seorang prajurit
terus melatih diri dan dilatih dengan keras, tekun dan sungguh-sungguh, supaya
ketika ia terjun ke medan tempur ia pulang dengan kemenangan, Ada cuplikan lagu
penyemangat didalam diri seorang prajurit ketika berperang “tidak kembali
pulang, sebelum kita yang menang, walau mayat terhampar dimendan juang, untuk
bangsa kamilah berjuang”. Jadi sebagai Prajurit Kristus, kita harus terus
melatih diri dengan kesungguhan, dan Kristus adalah Panglima-nya. Agar kita
memenangkan kehidupan, kita harus memiliki sikap pantang menyerah, tidak
khawatir tentang apapun dan sebagai laskar Kristus ‘menunjukkan kepatuhan’ pada
setiap arahan, pengajaran Tuhan. Berserahlah kepada Tuhan untuk membawa kita
pada kemenangan.
2) Olahragawan – seorang atlet berlatih
dengan tekun dan sungguh-sungguh hanya untuk meraih sebuah mahkota kemenangan.
Bukan itu saja, Memenangkan pertandingan haruslah dengan cara yang baik, jujur,
sportif dan tunduk kepada aturan yang ditetapkan. Sebab ada banyak orang
memperoleh kemenangan dengan cara yang curang. Memakai doping , menyogok wasit,
mencederai lawan, sehingga akan mencoreng kemenangannya sendiri. Kristus adalah
pelatih dan sekaligus wasit yang adil bagi kita. Seorang Kristen sejati harus
menunjukkan kejujuran, sportifitas dan patuh kepada aturan aturan Kristus.
3) Petani – Seorang petani adalah gambaran
dari kesabaran dalam menekuni pekerjaan dan orang yang terus berpengharapan.
Dengan kesabaran mengolah tanah, menanam, membersihkan/menyiangi, memelihara,
memangkas, memberi pupuk dengan satu keyakinan bahwa Tuhan memberi yang
terbaik. Ada pengharapan besar didalam diri petani, ia percaya ketika ia
menanam, maka Tuhanlah yang menumbuhkan. Ia percaya ketika ia melakukan dan
mengerjakan bagiannya, selanjutnya adalah bagian Tuhan untuk memberkati dan
memberi hasil.
Seorang Prajurit Kristus adalah gambaran
kesabaran, dan orang yang senantiasa berpengharapan. Kesulitan dalam kehidupan
adalah bagian dari proses pendewasaan iman karena ia percaya bahwa Tuhan yang
memelihara.
4. Seorang Pengikut Kristus diperlengkapi dan memiliki hikmat (ayat 7). Tuhan memperlengkapi pengikutnya dengan hikmat, untuk mengerti segala sesuatu, sehingga apapun yang dikatakan, diputuskan semuanya berdasarkan hikmat Tuhan. Sebab dalam diri seorang pengikut Kristus tumbuh sikap takut akan Tuhan, sebab Sikap takut akan Tuhan adalah pemulaan dari Hikmat dan pengetahuan.
Jemaat
yang dikasihi oleh Tuhan,
Segala
usaha dan pekerjaan kita didalam Tuhan, bukanlah hal yang sia sia (1 Korintus
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam
persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia), ada upah / konsekuensi
ketika kita mengikut Kristus. Pilihan ada pada kita. Dan bagi yang setia,
sabar, sungguh-sungguh diberikan :
1.
Hidup
dan memerintah bersama Kristus "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan
hidup dengan Dia” (ay 10-11), inilah yang menjadi pengharapan kita. Hidup
bersama Tuhan di sorga, Amin.
Selama kita hidup
dan sebagai orang Kristen yang sejati, kita dipanggil untuk terus memberitakan
bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, yang mati untuk pengampunan dosa
kita dan bangkit untuk memenangkan kita dari kuasa maut, sehingga kita beroleh
keselamatan. Oleh sebab itu kita mau dan
turut menderita didalam usaha mengabarkan kabar baik, injil kebenaran tentang
kasih, suka cita dan damai sejahtera Allah, itulah yang layak hidup bersama
Kristus. Kita harus terus membangun
relasi yang erat dengan Tuhan jangan sampai menyangkal Kristus, oleh karena
berbagai kesulitan dan tantangan yang berat yang kita hadapi. Ada banyak orang
yang tergoda untuk menggadaikan iman dan keyakinannya bahkan meninggalkan
Kristus karena tidak tahan dengan godaan dan keindahan dunia, ataupun beban
berat mengikut Kristus. Sebab Bagi yang menyangkal Kristus, maka ia akan
disangkal oleh Kristus. (Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di
depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di
sorga.").