Senin, 07 November 2022

Allah yang Adil dan Penuh Kasih / Debata NA Bonar Jala Pardenggan Basa

 Psalmen / Mazmur 145 : 17-21

Allah yang Adil dan Penuh Kasih / Debata NA Bonar Jala Pardenggan Basa

 

Pendahuluan

Kita pasti pernah memuji seseorang, tentunya pujian yang kita sampaikan itu didasari oleh hal-hal baik yang kita alami atau kita terima dari orang tersebut. Misalnya seorang suami maupun istri akan saling memuji satu sama lain oleh karena sama-sama merasakan kebaikan, cinta kasih dari masing-masing pihak.  Tentunya ada alasan kuat mengapa kita mampu memuji, 1) bahwa kita mengenal dengan baik secara pribadi, 2) memiliki kedekatan dan akrab, na solhot / na rosu / intim, 3) sudah merasakan kebaikan. Dan tentunya pujian yang disampaikan adalah sebagai sebuah bentuk kecintaan , penghargaan, rasa hormat.

Ini yang dimaksud dengan pujian sejati. Mengapa disebut demikian? Karena ungkapan pujian yang sejati disampaikan dari dalam hati, penuh ketulusan.

Apakah ada pujian yang berpura-pura?, ada. Istilahnya, manis dibibir, pujian penuh kemunafikan, didepan memuji, dibelakang dihina dan dijelekkan.

Dari perikop yang telah kita baca, diayat 20 Raja Daud berkata “Ingkon baritahonon ni pamanganku do pujipujian di Jahowa / Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN, bahkan mengajak seluruh mahluk memuji Tuhan untuk selama-lamanya.

Daud berani mengatakan ini dan berani bersaksi sebab ia telah merasakan Kasih setia Tuhan didalam kehidupannya, bukan hanya ketika ia dalam suasana sukacita, namun ketika berbagai macam masalah, persaoalan dan pergumulan datang menghantam bahkan ketika nyawanyapun terancam. Kedekatan dan keakrabannya serta relasi yang intim / rosu dengan Tuhan, membuatnya menjadi berhikmat untuk memahami Sifat Allah.

Daud menyaksikan bahwa Tuhan itu, adalah “TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya / Nabonar do Jahowa di saluhut angka dalanna jala basa di bagasan saluhut jadijadianna i (Ay. 17).  Adil dan penuh kasih adalah 2 sifat Allah yang selalu beriringan. Mengapa? Manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan maut sebagai upahnya. Keberdosaan manusia mendapat hukuman dari Tuhan. Tuhan tidak berkompromi dengan dosa, tidak ada istilah dosa kecil, sedang atau besar, yang ada adalah dosa yang dapat diampuni dan dosa yang tidak dapat diampuni. Dosa tetap dosa. Konsekuensinya adalah hukuman. Tetapi didalam keberdosaan manusia, Tuhan menunjukkan kasihNya. IA tetap mengasihi manusia.

Ambil contoh  bagaimana Tuhan memberi Daud pengampunan ketika Ia melakukan dosa dengan Betsyeba, sebagai hukuman anak yang dilahirkan kati. Atau ketika Manusia pertama Adam & Hawa jatuh kedalam dosa, Tuhan menghukum Adam yang harus bersusah payah mencari penghidupannya dan Hawa menderita kesakitan ketika akan melahirkan, namun Tuhan memberi mereka pakaian dari kulit hewan, bahkan menubuatkan penebusan dosa manusia yang digenapi oleh Kristus, dengan kematianNya di Kayu Salib untuk menebus manusia. Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa dan menerima hukuman atas dosa-dosa mereka. Inilah bentuk keadilan dan kasih Allah.

Ayat 18-19 : TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. / Donok do Jahowa di sude angka na manjou Ibana, tongon tahe di sude angka na manjou Ibana di bagasan hasintongan, Ibana mambahen lomo ni roha ni angka na mangkabiari Ibana, jala dibege do angguknasida i, jala dipalua do nasida.

Daud merasakan jamahan dan jawaban Tuhan atas seruannya ditengah tengah pergumulan dan kesesakannya sebab oleh karena penyerahan diri kepada Tuhan dengan kesetian.

Adakah kita merasakan bahwa Tuhan itu jauh dari kehidupan kita dan tidak mendengar seruan kita, apa lagi ketika kita dirundung banyak masalah?, Kita merasa Tuhan itu Jauh, kita beranggapan bahwa Tuhan tidak menjawab doa-doa dan seruan kita. Kita lebih sering menghendaki Tuhan melakukan apa yang kita kehendaki namun kita tidak mau mengikuti kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki kesetiaan kita dan sikap Takut akan Tuhan. Berseru kepada Tuhan adalah penyerahan diri sepenuhnya dan bukan hanya meminta pertolongan Tuhan, tetapi berseru kepada Tuhan juga kita gunakan untuk menyampaikan ucapan syukur atas berkat Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu membebaskan kita dari setiap masalah kita.

Ayat 20 Jahowa do pangondingan ni sude angka na mangkaholongi Ibana, jala disiaphon do sude angka parjahat./ TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.

Daud menyaksikan bagaimana Tuhan memelihara, menjaganya dan melepaskannya dari orang yang membencinya, bahkan musuh-musuhnya dibinasakan.

 

Refleksi

Ajakan Pemazmur / Raja Daud agar senantiasa memuji Tuhan dengan kesungguhan dan ketulusan bahkan segala mahluk adalah ungkapan hormat, kagum, sukacita, syukur atas kebaikan, keadilan, kasih dan pemeliharaan Tuhan,yang selalu mendengarkan dan mengabulkan permohononan orang yang dikasihiNya. Dan menjadi Perenungan bagi kita, agar kita mengikuti teladan Raja Daud memuji Tuhan meskipun saat ini kita bisa saja sedang merasakan dan mengalami berbagai macam kesulitan, pergumulan, persoalan yang menghantam hidup kita.

Terlepas dari cara pandang kita terhadap setiap persoalan hidup yang kita hadapi, apakah itu disebabkan oleh dosa atau bukan, namun hari ini kita belajar bahwa Tuhan itu adil dan maha kasih. Ia mengizinkan kita menghadapi setiap persoalan dan pergumulan namun IA juga mengasihi dan memelihara kehidupan kita. Tidak ada pergumulan tanpa sepengatuhuan dan izin Tuhan untuk kita hadapi. Semua yang kita alami dalam hidup ini adalah jalan untuk semakin dekat kepada Tuhan.

IA adalah Allah yang mendengar dan menjawab seruan dan teriakan minta tolong orang-orang yang setia dan takut akan Dia. 

IA adalah Allah yang memelihara, menjaga  dan melindungi setiap orang yang datang dan berserah diri didalam kelemahan kepadaNya.

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tetapi kitalah yang sering meninggalkan Dia. IA setia dan penuh kasih.

Hendaknya kita menyadari dan merenungkan serta Kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita. Sebesar apapun beban kita asal kita hidup didalam Tuhan dengan setia dan takut akan Dia (Ini syaratnya), Tuhan memberi kelegaan kepada kita, seturut kehendak dan waktu Tuhan. Yakin dan percaya dalam penyerahan diri penuh, bahwa Tuhan menolong dan tidak akan meninggalkan kita ditengah berbagai kesulitan dan kesusahan.

Yang penting bagi kita adalah kesungguhan hati didalam iman penuh Memanggil dan memuji Tuhan, memperbaiki dan membangun relasi yang intim/akrab/rosu dengan Tuhan didalam kehidupan doa-doa kita baik doa pribadi maupun persukutuan.

Nabonar jala pardenggan basa do Jahowa di saluhut, Donok do Jahowa di angka na manjou Ibana, dipasaut do lomo ni roha ni angka na mangkabiari Ibana, tangi do Debata angguknasida i, jala dipalua do nasida. Jahowa do pangondingan ni sude angka na mangkaholongi Ibana, Ala ni i, Nunga 311 ari ditaon 2022 on tahilala denggan basa ni Jahowa, Ingkon ta baritahonon saluhut denggan basa, habonaron, hasintongan ni Jahowa marhite ni pamangan dibagasan pujipujian sian nasa roha na ias,  roha na manghabiara Ibana dibagasan hasatiaaon. Amen