Psalmen / Mazmur 145 : 17-21
Allah yang Adil dan Penuh Kasih / Debata NA Bonar Jala Pardenggan Basa
Pendahuluan
Kita
pasti pernah memuji seseorang, tentunya pujian yang kita sampaikan itu didasari
oleh hal-hal baik yang kita alami atau kita terima dari orang tersebut.
Misalnya seorang suami maupun istri akan saling memuji satu sama lain oleh
karena sama-sama merasakan kebaikan, cinta kasih dari masing-masing pihak. Tentunya ada alasan kuat mengapa kita mampu
memuji, 1) bahwa kita mengenal dengan baik secara pribadi, 2) memiliki
kedekatan dan akrab, na solhot / na rosu
/ intim, 3) sudah merasakan kebaikan. Dan tentunya pujian yang disampaikan
adalah sebagai sebuah bentuk kecintaan , penghargaan, rasa hormat.
Ini yang dimaksud dengan pujian sejati. Mengapa disebut demikian? Karena ungkapan pujian yang sejati disampaikan dari dalam hati, penuh ketulusan.
Apakah
ada pujian yang berpura-pura?, ada. Istilahnya, manis dibibir, pujian penuh
kemunafikan, didepan memuji, dibelakang dihina dan dijelekkan.
Dari
perikop yang telah kita baca, diayat 20 Raja Daud berkata “Ingkon baritahonon ni pamanganku do pujipujian di Jahowa / Mulutku
mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN, bahkan mengajak seluruh mahluk memuji
Tuhan untuk selama-lamanya.
Daud
berani mengatakan ini dan berani bersaksi sebab ia telah merasakan Kasih setia
Tuhan didalam kehidupannya, bukan hanya ketika ia dalam suasana sukacita, namun
ketika berbagai macam masalah, persaoalan dan pergumulan datang menghantam
bahkan ketika nyawanyapun terancam. Kedekatan dan keakrabannya serta relasi
yang intim / rosu dengan Tuhan, membuatnya menjadi berhikmat untuk memahami
Sifat Allah.
Daud
menyaksikan bahwa Tuhan itu, adalah “TUHAN
itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala
perbuatan-Nya / Nabonar do Jahowa di saluhut angka dalanna jala basa di bagasan
saluhut jadijadianna i (Ay. 17). Adil
dan penuh kasih adalah 2 sifat Allah yang selalu beriringan. Mengapa? Manusia
telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan maut sebagai upahnya.
Keberdosaan manusia mendapat hukuman dari Tuhan. Tuhan tidak berkompromi dengan
dosa, tidak ada istilah dosa kecil, sedang atau besar, yang ada adalah dosa
yang dapat diampuni dan dosa yang tidak dapat diampuni. Dosa tetap dosa.
Konsekuensinya adalah hukuman. Tetapi didalam keberdosaan manusia, Tuhan
menunjukkan kasihNya. IA tetap mengasihi manusia.
Ambil
contoh bagaimana Tuhan memberi Daud
pengampunan ketika Ia melakukan dosa dengan Betsyeba, sebagai hukuman anak yang
dilahirkan kati. Atau ketika Manusia pertama Adam & Hawa jatuh kedalam
dosa, Tuhan menghukum Adam yang harus bersusah payah mencari penghidupannya dan
Hawa menderita kesakitan ketika akan melahirkan, namun Tuhan memberi mereka
pakaian dari kulit hewan, bahkan menubuatkan penebusan dosa manusia yang
digenapi oleh Kristus, dengan kematianNya di Kayu Salib untuk menebus manusia.
Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa dan menerima hukuman
atas dosa-dosa mereka. Inilah bentuk keadilan dan kasih Allah.
Ayat 18-19 : TUHAN dekat
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan
Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. / Donok
do Jahowa di sude angka na manjou Ibana, tongon tahe di sude angka na manjou
Ibana di bagasan hasintongan, Ibana mambahen lomo ni roha ni angka na
mangkabiari Ibana, jala dibege do angguknasida i, jala dipalua do nasida.
Daud
merasakan jamahan dan jawaban Tuhan atas seruannya ditengah tengah pergumulan
dan kesesakannya sebab oleh karena penyerahan diri kepada Tuhan dengan kesetian.
Adakah
kita merasakan bahwa Tuhan itu jauh dari kehidupan kita dan tidak mendengar
seruan kita, apa lagi ketika kita dirundung banyak masalah?, Kita merasa Tuhan
itu Jauh, kita beranggapan bahwa Tuhan tidak menjawab doa-doa dan seruan kita.
Kita lebih sering menghendaki Tuhan melakukan apa yang kita kehendaki namun
kita tidak mau mengikuti kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki kesetiaan kita dan
sikap Takut akan Tuhan. Berseru kepada Tuhan adalah penyerahan diri sepenuhnya
dan bukan hanya meminta pertolongan Tuhan, tetapi berseru kepada Tuhan juga
kita gunakan untuk menyampaikan ucapan syukur atas berkat Tuhan. Hanya Tuhan
yang mampu membebaskan kita dari setiap masalah kita.
Ayat 20 Jahowa do
pangondingan ni sude angka na mangkaholongi Ibana, jala disiaphon do sude angka
parjahat./ TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang
fasik akan dibinasakan-Nya.
Daud
menyaksikan bagaimana Tuhan memelihara, menjaganya dan melepaskannya dari orang
yang membencinya, bahkan musuh-musuhnya dibinasakan.
Refleksi
Ajakan
Pemazmur / Raja Daud agar senantiasa memuji Tuhan dengan kesungguhan dan
ketulusan bahkan segala mahluk adalah ungkapan hormat, kagum, sukacita, syukur
atas kebaikan, keadilan, kasih dan pemeliharaan Tuhan,yang selalu mendengarkan
dan mengabulkan permohononan orang yang dikasihiNya. Dan menjadi Perenungan
bagi kita, agar kita mengikuti teladan Raja Daud memuji Tuhan meskipun saat ini
kita bisa saja sedang merasakan dan mengalami berbagai macam kesulitan,
pergumulan, persoalan yang menghantam hidup kita.
Terlepas
dari cara pandang kita terhadap setiap persoalan hidup yang kita hadapi, apakah
itu disebabkan oleh dosa atau bukan, namun hari ini kita belajar bahwa Tuhan
itu adil dan maha kasih. Ia mengizinkan kita menghadapi setiap persoalan dan
pergumulan namun IA juga mengasihi dan memelihara kehidupan kita. Tidak ada
pergumulan tanpa sepengatuhuan dan izin Tuhan untuk kita hadapi. Semua yang
kita alami dalam hidup ini adalah jalan untuk semakin dekat kepada Tuhan.
IA adalah Allah yang
memelihara, menjaga dan melindungi
setiap orang yang datang dan berserah diri didalam kelemahan kepadaNya.
Tuhan
tidak pernah meninggalkan kita, tetapi kitalah yang sering meninggalkan Dia. IA
setia dan penuh kasih.
Hendaknya
kita menyadari dan merenungkan serta Kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita.
Sebesar apapun beban kita asal kita hidup didalam Tuhan dengan setia dan takut
akan Dia (Ini syaratnya), Tuhan memberi kelegaan kepada kita, seturut kehendak
dan waktu Tuhan. Yakin dan percaya dalam penyerahan diri penuh, bahwa Tuhan
menolong dan tidak akan meninggalkan kita ditengah berbagai kesulitan dan
kesusahan.
Yang
penting bagi kita adalah kesungguhan hati didalam iman penuh Memanggil dan
memuji Tuhan, memperbaiki dan membangun relasi yang intim/akrab/rosu dengan
Tuhan didalam kehidupan doa-doa kita baik doa pribadi maupun persukutuan.
Nabonar jala pardenggan
basa do Jahowa di saluhut, Donok
do Jahowa di angka na manjou Ibana, dipasaut do lomo ni roha ni angka na
mangkabiari Ibana, tangi do Debata angguknasida i, jala dipalua do nasida.
Jahowa do pangondingan ni sude angka na mangkaholongi Ibana, Ala ni i, Nunga
311 ari ditaon 2022 on tahilala denggan basa ni Jahowa, Ingkon ta baritahonon
saluhut denggan basa, habonaron, hasintongan ni Jahowa marhite ni pamangan
dibagasan pujipujian sian nasa roha na ias,
roha na manghabiara Ibana dibagasan hasatiaaon. Amen