Kamis, 26 Mei 2022

Menghidupi dan bertekun dalam doa / Manghangoluhon dohot Manghaburjuhon Na Martangiang

 Rabu, 26 Mei 2022

Yer 33:1-9 

“Menghidupi dan bertekun dalam doa” /

Manghangoluhon dohot Manghaburjuhon Na Martangiang”

 

Jemaat  yang dikasihi Tuhan,

Apakah yang akan kita rasakan, apabila kita menyampaikan sebuah kebenaran/nasehat kepada yang kita kasihi yang sebenarnya bertujuan untuk menolongnya, atau memperbaiki tingkah lakunya  mungkin saja  menyelamatkannya dari sebuah bencana, namun kita malah dituduh sebagai pengganggu, dianggap sebagai perusak, dijauhi, dihina bahkan diasingkan dari pergaulan. Tentu perasaan sedih, kecewa akan muncul bahkan penyesalan apalagi apa yang kita sampaikan itu menjadi kenyataan. Contoh sederhana Misalnya kita menasehati  anak agar tidak bermain hujan, supaya jangan flu, namun tidak didengar bahkan semakin lama bermain hujan, dan tak lama kemudian ia kedinginan dan kena flu, tentu kita menjadi kecewa, kesal sebab si anak tidak mendengar nasehat.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Situasi hati yang kecewa, terpuruk dialami oleh Nabi Yeremia, ketika melihat Bangsa Yehuda dibawah kepemimpinan Raja Zedekia melakukan kejahatan dimata Tuhan, mereka meninggalkan Tuhan dan menyembah Dewa Baal di Bait Suci.  TUHAN sudah memberi peringatan melalui Nabi Yeremia, bahwa Bangsa Yehuda akan mendapat hukuman dan akan dihancurkan oleh Bangsa Babel / Kasdim jika mereka terus memberontak kepada Allah. Namun Raja Zedekia, pejabat nabi-nabi istana dan rakyat bukannya mendengar, mengindahkan peringatan Allah dan bertobat, malah terus melakukan apa yang jahat dimata Tuhan. Padahal saat itu kota Yerusalem sudah dikepung oleh Tentara Babel, Bahkan Nabi Yeremia ditangkap dan dipenjarakan dipelataran Istana. Inilah yang membuat Yeremia kecewa dan meratapi Bangsanya

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Sesungguhnya Allah mengerti dan mengetahui apa yang dirasakan oleh Nabi Yeremia, dalam keterpurukan dan penderitaan, dipenjara bukan karena melakukan dosa atau kesalahan.  TUHAN ingin membangkitkan kembali semangat Yeremia dengan berkata “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui/ Joujou ma ho tu ahu, asa hualusi ho, asa hupabotohon tu ho hata angka na bolon dohot na songkal, angka na so binotomi (Ayat 3)”.

 

Sederhananya jika ada orang sedang bersedih dan enggan berbicara, kita akan memintanya berbicara “,Apa yang hendak kamu katakan/aha do naeng sidohonmu, unang sai sip, paboa ma na dirohami asa huantusi”, kurang lebih seperti itu.

Jemaat yang terkasih,

Atas inisiatif Tuhan sendiri, TUHAN memberitahukan kembali nubuatan tentang masa depan Yehuda. Sekali lagi Allah memberitahukan kehancuran dan penghukuman Atas Yehuda (Aya 4 &5) dan itu terbukti dengan hancurnya Kota Yerusalem dan Bait Suci  serta Raja dan para pembesar serta orang-orang kaya diangkut dan dibawa ke Babel dan mereka berada selama 70 thun diBabel.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan,

Apakah pelajaran dan pengajaran yang dapat kita petik dari Firman Tuhan kepada Yeremia dalam nas ini?

1.    Firman Tuhan yang merupakan Kebenaran harus terus disampaikan/disuarakan. Mengapa?, Sebab Ada banyak hal yang dapat menjauhkan kita dari persekutuan dengan Tuhan, oleh karena rupa-rupa Keindahan dan tawaran, kesulitan, pergumulan, keterpurukan hidup dapat menjadi jalan bagi manusia untuk mencari penyelesaian diluar Allah, jatuh kedalam penyembahan berhala, percaya kepada orang pintar atau menjual keyakinannya.

Dan Kita Percaya bahwa Firman Allah itu  bermanfaat / bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (band, 2 Tim 3:16).

Yeremia menjadi teladan, meskipun ia harus menanggung derita sengsara, dipenjara, dimasukkan, kedalam sumur bahkan akan dibunuh, Ia terus menyampaikan dan mengingatkan bangsa itu agar bertobat, meskipun akhirnya ia harus kecewa, karena Bangsa Yehuda tetap tidak mendengar.

2.    Agar kita berseru dan berdoa kepada Tuhan dalam keadaan dan situasi apapun, sukca cita, gembira terlebih lagi jika berada dalam keterpurukan, dukacita, pergumulan berat. Berseru dapat berarti memanggil dengan keras agar didengar. Berserulah dan berdoalah kepada Allah dengan segenap hati, didalam iman dan didalam kerendahan hati, mintalah pertolongan, kekuatan, hikmat dari Allah. Sebab “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (Mazmur 34:16), dan Sesuai janjinya dalam ayat 3, bahwa Allah akan memberitahukan hal-hal besar yang tidak kita pahami dan mengerti. Berdoa didalam iman dan pengharapan, sebab Iman kita kepada Tuhan, akan menyelamatkan (haporseaon mi do napaluahon), akan menyembuhkan (Haporseaonmi do na pamalumhon), iman kita Contoh anak kecil tadi.

3.    Jangan mengeraskan hati dan menolak Pengajaran yang benar. Yeremia sangat mengasihi Bangsanya, terlebih lagi Allah. Satu hal yang pasti bahwa TUHAN yang kita kenal adalah Tuhan yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia (band. Mazmur 103:8).  

Tidak serta merta atau secara langsung Allah menjatuhkan hukuman kepada Yehuda, Betapa Tuhan sangat menantikan perubahan dan pertobatan bangsa Yehuda, melalui Nabi pilihannya, Yeremia,  Tuhan mengingatkan bangsa Yehuda agar bertobat dan meninggalkan jalannya yang jahat, tidak lagi menyembah kepada berhala / Baal, namun kekerasan hati dan penolakan kepada pengajaran dan hukum Allah, itulah yang mereka Tunjukkan sehingga merekapun menerima hukuman.

Kita harus memiliki pemikiran / cara pandang / mindset yang terbuka, kerendahan hati dan ketulusan menerima nasehat/pengajaran yang benar.  Karena pengajaran / nasehat yang benar dan baik akan membawa kita kepada kebaikan kita sendiri.  Nasehat yang baik yang disampaikan oleh sahabat, hamba tuhan atau siapapun adalah menunjukkan kasih dan keperdulian. Jangan menutup hati /egois dan menganggap diri kita yang selalu benar.

4.    Tunduk kepada Kehendak Tuhan dan menyadari bahwa Rancangan Tuhan adalah sukacita dan damai sejahtera.

Hukuman yang dialami bangsa Yehuda adalah akibat kekerasan hati mereka dan pemberontakan mereka kepada Allah. Meskipun demikian,  Allah dengan KasihNya akan memulihkan dan menymebuhkan luka bangsa itu, membangun dan membangkitkan, memberikan kesejahteraan mengampuni bangsa itu, sehingga Yerusalem akan kembali menjadi Mashyur oleh karena Kebajikan yang telah Tuhan Lakukan (Ayat 6-9). 

Kita harus memiliki keyakinan, Bahwa masalah, dan kesusahan itu adalah atas izin Tuhan.

Didalam pandangan iman kita, itu adalah jalan agar kita semakin dekat &  terus bergantung kepada Tuhan dan dengan kerendahan hati mau menyerahkannya kepada Tuhan serta tunduk kepada kehendak Tuhan, tidak mengandalkan kekuatan diri.

Tunduk, berserah diri dan memohon kepada Tuhan untuk turut serta dalam setiap persoalan kita, maka TUHAN sendirilah yang akan memulihkan, memperbaiki keadaan yang kita alami. Ada kekuatan baru, ada pengharapan yang terus menyala, Ada suka cita dibalik dukacita, ada pelangi sehabis hujan, selalu ada harapan dibalik pencobaan.

 

5.    Minggu kita adalah rogate ‘berdoa”, Doa adalah nafas hidup orang percaya dan merupakan jalur  komunikasi2 arah antara kita dengan Allah.

Allah bersedia mendengar permohonan dan doa kita, demikian juga kita harus mendengar suara Allah. Dari mana? FirmanNya yang ada didalam Alkitab/Bible. Artinya, bahwa kita harus terus membangun relasi yang baik dengan Tuhan. Berdoa, merenungkan FirmanNya, menyediakan waktu khusus didalam jam doa adalah cara kita untuk terus berhubungan dan menjaga relasi dengan Allah. Martangiang, Manghangoluhon Tangiangi, Mangulahon Tangiangi. Hari ini kita diajarkan Agar Tekun Berdoa, Menyakini Doa dan Mengerjakan apa yang menjadi doa kita, dan menyakini Bahwa Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya / Na margogo situtu do tangiang ni partigor, molo dihaburjuhon (Yak 5:16b)