Minggu V, Set. Trinitatis
Lukas 19:1-10
Yesus mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang
Jemaat Yang dikasihi Tuhan,
Alkitab beberapa kali menyinggung tentang pemungut
cukai, bahkan Matius, salah satu murid Yesus juga dulunya seorang pemungut
cukai.
Pada perikop minggu ini kita disuguhkan tentang
seorang kepala pemungut cukai, Yaitu Zakesus. Zakeus sendiri memiliki arti “
Yang murni dan saleh”. Lukas menggambarkan bahwa Zakeus memiliki postur tubuh
yang pendek. Dari status sosial ia
dianggap sebagai bagian dari pemerintahan, sebab ia bekerja untuk Kaisar,
sebagai juru tagih / cukai atau pajak, dan tentunya ia juga harus seorang yang
cakap dan pintar agar dapat melakukan pekerjaaan sebagai petugas cukai. dan
tidak salah Lukas menyebutnya sebagai seorang yang kaya raya, oleh sebab
pekerjaan itu. Kalau sekarang dapat disamakan dengan seorang yang bekerja dikemnetrian
keuangan, Kantor Pajak, Bea dan Cukai ataupun DISPENDA.
Namun demikian pekerjaan sebagai pemungut cukai adalah jabatan yang sangat dibenci oleh rakyat dan pemimpin Yahudi saat itu, karena 2 alasan: 1)Pemungut cukai dianggap sebagai pengkhianat bangsa Yahudi karena bekerja sama dengan penjajah dan dianggap sebagai kaki tangan Kekaisaran Romawi. 2)Pemungut cukai biasanya adalah seorang penipu dan berlaku curang karena menarik pajak lebih dari yang seharusnya.
Itulah sebabnya ketika Yohanes pembaptis ditanya
oleh pemungut cukai tentang apa yang harus mereka perbuat “ Yohanes menjawab :
"Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu (Luk
3:12)”.
Atas dasar inilah, Zakeus dianggap sebagai orang
berdosa, penghianat bagi bangsa Yahudi,
sebagai akibatnya ia diasingkan, dibenci, dimusuhi oleh kaumnya sendiri.
Ia terasing dari pergaulan sosial. Itulah label ataupun cap negatif yang harus
diterimanya sebagai konsekuensi seorang pemungut cukai.
Jemaat Yang dikasihi Tuhan,
Sebelum melewati Yeriko Tuhan Yesus menyembuhkan
seorang yang buta. Muzizat yang terjadi diluar kota Yeriko, dan bagaimana Yesus
tidak pernah menolak seorangpun untuk datang kepada-Nya, juga termasuk pendosa.
tentu juga didengar Zakeus dan ia berkeinginan untuk melihat Yesus. Namun
karena keterbatasannya, karena badannya pendek, dia tidak dapat melihat Yesus. Ia
tetap berusaha keras,berlari, mendahului orang banyak, akhirnya memanjat pohon
Ara, ia berhasil melihat Yesus Ketika Yesus sampai ke tempat itu. Tuhan
melihat
Zakeus ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus
segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
Jemaat Yang dikasihi Tuhan,
Ada banyak pelajaran berharga yang dapat kita
ambil dari Kisah Perjumpaan Tuhan Yesus dan Zakeus.
1.
Tuhan
senatiasa melawat umatNya senantiasa
berkenan ditemui oleh umatNya
Yesaya 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah
kepada-Nya selama Ia dekat!, Amos 5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup
Tanda
muzizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sebelum memasuki Yeriko, dalam
perjalanan menuju Yerusalem digambarkan bahwa Tuhan senantiasa melawat dan memperhatikan
keluhan dan persoalan umatNya.
Sama dengan Zakheus, kita ini adalah manusia
berdosa yang sama sekali tidak layak. Kitalah
yang butuh keselamatan dan Tuhan yang rela datang untuk mencari dan
menyelamatkan kita. Itu bukan hasil usaha kita, Ia sendiri yang berinisiatif
datang kedunia, masuk ke dalam hati kita dan memanggil kita. Lebih dari itu, Ia memberikan kesempatan
kepada setiap kita untuk berjumpa dan mengenal dengan Dia secara pribadi.
Dialah yang mengundang kita untuk memiliki hubungan yang indah dengan Dia.
Di sinilah letak besarnya
anugerah Tuhan. Tuhan tetap melawat dan menanti serta senantiasa berkenan
untuk kita temui melalui doa, pujian,
persekutuan
2.
Tuhan
memberi kita anugerah melebihi apa yang kita harapkan
Keterasingan dalam
pergaulann dan Kerinduan Zakeus untuk bertemu dengan Tuhan, itulah yang
mengarahkan dan menguatkan hatinya untuk dapat melihat Yesus, baginya melihat
Wajah Yesus sudah cukup, namun lebih dari yang diharapkan dan ia pikirkan
dijawab oleh Tuhan. Bukan saja dapat melihat Tuhan, namun Tuhan berkenan untuk
tinggal dan menumpang di rumah Zakeus. Tuhan Yesus mengenal setiap orang
ciptaanNya. IA tahu nama, sifat dan karakter setiap ciptaanNya. Jika kita
menyadari bahwa apa yang ada pada kita hari ini sesungguhnya melbeihi dari apa
yang kita harapkan.
3.
Kelemahan dan kekurangan bukan halangan
untuk mencari Tuhan, Kondisi fisik
Zakeus yang pendek tidak menjadi halangan untuk mencari Tuhan, namun dengan
gigih berusaha hanya untuk berjumpa dengan Tuhan.
Dalam dunia ini banyak hal yang dapat mengambil
tempat yang besar dalam ruang hati kita yang membuat kita menjadi terhilang
entah itu posisi/jabatan, pekerjaan, kenyamanan hidup, uang, strata sosial
dlsb.
Terkadang, kecintaan kita akan hal-hal tersebutlah
yang menjadi penghalang dan bisa membuat kita berada di dalam dosa dan sulit
mengalami perubahan. Tuntutan pekerjaan, ambisi yang besar membuat manusia
tidak lagi memiliki waktu dan kesempatan untuk bersekutu dengan Tuhan. Bahkan
untuk makanpun tidak tidak sempat lagi berdoa. Ketika diajak didalam
persekutuan partangiangan sektor, selalu ada alasan untuk menolak turut serta.
Berbagai Alasan
dikemukakan, untuk menolak panggilan dan ajakan Tuhan. Yang paling sering
dipakai adalah alasan pekerjaan. Padahal pekerjaan adalah berkat dari Tuhan.
Manusia menjadikan berkat Tuhan sebagai alasan untuk menjauh dari Tuhan. Melalui Zakeus kita belajar untuk menjadikan
Tuhan segala-galanya dalam hati kita, menjadikan Dia kecintaan bagi kita,
sehingga kita mampu melepaskan dosa-dosa yang mengikat kita. Itu semua tidak
gampang, butuh perjuangankeras bahkan ada resiko-resiko yang yang harus
ditanggung. Kristus yang berkuasa memampukan Zakheus untuk bertobat berubah,
Kristus yang sama juga pasti memampukan kita.
Selalu
ada jalan jika ada kemauan. Selalu ada jalan keluar untuk setiap persoalan.
Mundur atau lari dari persoalan bukan jawaban, tetapi tanda ketidakmampuan,
tanda kekalahan. Pengikut Kristus adalah pemenang bukan pecundang.
4. Keterbukaan
dan kemauan hati untuk merespon panggilan Tuhan, serta kerelaan untuk diubahkan
“Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku
harus menumpang di rumahmu” Adalah bentuk ajakan dan panggilan Tuhan. Ketika
Zakeus mendengar panggilan dan ajakan Tuhan, sukacitalah yang terpancar dari
dalam hatinya. Ia mengalami pembaruan secara Rohani oleh karena merasakan kasih
Tuhan yang menyentuh hatiNya, Dan akan
Selalu ada tantangan ketika ingin diubahkan oleh Tuhan. Seperti orang banyak
itu, yang bersungut sungut ketika Tuhan hadir dirumah Zakeus.
Ia yang tidak terpengaruh dengan cemoohan itu,
bahkan perjumpaannya dengan Tuhan membuat perubahan besar yaitu pertobatan dalam
hidupnya. Ia menjadi seorang yang
memiliki kasih dan kemurahan kepada orang miskin, dan mau menebus kesalahannya
didalam pekerjaannya dengan berjanji memberi setengah harta miliknya dan
mengembalikan 4 kali lipat kepada orang yang merasa diperas.
·
Dulu
Zakeus mengambil dari orang lain, namun sekarang ia memberi kepada orang lain. Sebelum bertemu Kristus, uanglah yang menjadi
tujuan utama Zakeus, namun setelah berjumpa, Kristuslah yang utama. Zakeus menegerti arti dari perkataan “carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya”.
Tentu hal yang sama juga berlaku kepada kita,
ketika Tuhan menyapa kita apakah kita meresponnya dengan sukacita?, atau kah
kita masih membuat banyak alasan atas panggilan Tuhan
5. Tidak mudah untuk
menghakimi orang lain. Orang banyak itu mencemooh dan menyebut Zakeus sebagai
orang berdosa, namun Tuhan yesus tidak menghakimi Zakeus, Justru dengan
kasihNya mengubahkan Zakeus. Jangan mengganggap diri kita lebih baik, lebih
benar, lebih saleh dari orang lain.
6. Pertobatan Zakeus bukan
hanya untuk dirinya sendiri, tetapi seisi rumah yang bersama-sama dengan Zakeus
juga beroleh kemurahan dan anugerah keselamatan. "Hari
ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak
Abraham (Ay 9). Pertobatan satu orang ditengah keluarga bisa menyelamatakan
banyak orang, sebab ia akan menjadi teladan untuk pertobatan. Satu hal yang paling menarik bahwa perubahan
dan pertobatan itu juga harus dimulai didalam keluarga. Seperti Josua yang
berikrar “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN”.
7. Menjadi berkat melalui
Usaha/Pekerjaan yang dianugerahkan Tuhan. Apapun usaha dan pekerjaaan baik yang
kita lakoni, itu adalah anugerah agar kita dapat memmenuhi kebutuhan dalam
hidup keluarga serta orang-orang yang kita kasihi. Dan menjadi berkat bagi sesama melalui perkejaan
kita. Sebab iman itu harus berbuat nyata dan berbuah, ia bukan sebatas ucapan
tetapi harus teraktualisaasi dalam hidup. Bbukan hanya sekedar pendengar
Firman, tetapi harus menjadi pelaku Firman.
Tema Minggu “ Yesus mencari Dan Menyelamatkan Yang
Hilang”. Mencari dan menyelamatkan adalah tindakan yang saling terkait. Inilah
yang menjadi kabar baik itu. Manusia terhilang bukan saja karena dosa, tetapi
oleh karena dikucilkan, disingkirkan diasingkan, kehilangan pengharapan.
Dan Misi Kristus datang kedunia ini adalah untuk
menyelamatkan manusia yang terhilang oleh karena Dosa dan rupa rupa dunia ini. Inilah anugerah yang besar itu dan kita telah
menerima keselamatan didalam darah dan pengorbanan Kristus dikayu salib. Sebab
itu mari untuk terus mnegerjakan Keselamatan yang telah dinugerahkan kepada
kita.
Tuhan memberi kita kekuatan untuk melakukan FirmanNya. Amin