Minggu, 17 Juli 2022

Yesus mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang

 Minggu V, Set. Trinitatis

Lukas 19:1-10

Yesus mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang

 

Jemaat Yang dikasihi Tuhan,

Alkitab beberapa kali menyinggung tentang pemungut cukai, bahkan Matius, salah satu murid Yesus juga dulunya seorang pemungut cukai.

Pada perikop minggu ini kita disuguhkan tentang seorang kepala pemungut cukai, Yaitu Zakesus. Zakeus sendiri memiliki arti “ Yang murni dan saleh”. Lukas menggambarkan bahwa Zakeus memiliki postur tubuh yang pendek. Dari  status sosial ia dianggap sebagai bagian dari pemerintahan, sebab ia bekerja untuk Kaisar, sebagai juru tagih / cukai atau pajak, dan tentunya ia juga harus seorang yang cakap dan pintar agar dapat melakukan pekerjaaan sebagai petugas cukai. dan tidak salah Lukas menyebutnya sebagai seorang yang kaya raya, oleh sebab pekerjaan itu. Kalau sekarang dapat disamakan dengan seorang yang bekerja dikemnetrian keuangan, Kantor Pajak, Bea dan Cukai ataupun DISPENDA.

Namun demikian pekerjaan sebagai pemungut cukai adalah jabatan yang sangat dibenci oleh rakyat dan pemimpin Yahudi saat itu, karena 2 alasan: 1)Pemungut cukai dianggap sebagai pengkhianat bangsa Yahudi karena bekerja sama dengan penjajah dan dianggap sebagai kaki tangan Kekaisaran Romawi. 2)Pemungut cukai biasanya adalah seorang penipu dan berlaku curang karena menarik pajak lebih dari yang seharusnya.

Itulah sebabnya ketika Yohanes pembaptis ditanya oleh pemungut cukai tentang apa yang harus mereka perbuat “ Yohanes menjawab : "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu (Luk 3:12)”.

Atas dasar inilah, Zakeus dianggap sebagai orang berdosa, penghianat bagi bangsa Yahudi,  sebagai akibatnya ia diasingkan, dibenci, dimusuhi oleh kaumnya sendiri. Ia terasing dari pergaulan sosial. Itulah label ataupun cap negatif yang harus diterimanya sebagai konsekuensi seorang pemungut cukai.

Jemaat Yang dikasihi Tuhan,

Sebelum melewati Yeriko Tuhan Yesus menyembuhkan seorang yang buta. Muzizat yang terjadi diluar kota Yeriko, dan bagaimana Yesus tidak pernah menolak seorangpun untuk datang kepada-Nya, juga termasuk pendosa. tentu juga didengar Zakeus dan ia berkeinginan untuk melihat Yesus. Namun karena keterbatasannya, karena badannya pendek, dia tidak dapat melihat Yesus. Ia tetap berusaha keras,berlari, mendahului orang banyak, akhirnya memanjat pohon Ara, ia berhasil melihat Yesus Ketika Yesus sampai ke tempat itu. Tuhan melihat Zakeus ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”  Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 

Jemaat Yang dikasihi Tuhan,

Ada banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari Kisah Perjumpaan Tuhan Yesus dan Zakeus.

1.           Tuhan senatiasa melawat umatNya senantiasa berkenan ditemui oleh umatNya

Yesaya 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!, Amos 5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup

Tanda muzizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sebelum memasuki Yeriko, dalam perjalanan menuju Yerusalem digambarkan bahwa Tuhan senantiasa melawat dan memperhatikan keluhan dan persoalan umatNya.

Sama dengan Zakheus, kita ini adalah manusia berdosa yang sama sekali tidak layak. Kitalah  yang butuh keselamatan dan Tuhan yang rela datang untuk mencari dan menyelamatkan kita. Itu bukan hasil usaha kita, Ia sendiri yang berinisiatif datang kedunia, masuk ke dalam hati kita dan memanggil kita.  Lebih dari itu, Ia memberikan kesempatan kepada setiap kita untuk berjumpa dan mengenal dengan Dia secara pribadi. Dialah yang mengundang kita untuk memiliki hubungan yang indah dengan Dia.

Di sinilah letak besarnya anugerah Tuhan. Tuhan tetap melawat dan menanti serta senantiasa berkenan untuk  kita temui melalui doa, pujian, persekutuan

2.           Tuhan memberi kita anugerah melebihi apa yang kita harapkan

Keterasingan dalam pergaulann dan Kerinduan Zakeus untuk bertemu dengan Tuhan, itulah yang mengarahkan dan menguatkan hatinya untuk dapat melihat Yesus, baginya melihat Wajah Yesus sudah cukup, namun lebih dari yang diharapkan dan ia pikirkan dijawab oleh Tuhan. Bukan saja dapat melihat Tuhan, namun Tuhan berkenan untuk tinggal dan menumpang di rumah Zakeus. Tuhan Yesus mengenal setiap orang ciptaanNya. IA tahu nama, sifat dan karakter setiap ciptaanNya. Jika kita menyadari bahwa apa yang ada pada kita hari ini sesungguhnya melbeihi dari apa yang kita harapkan.

3.                   Kelemahan dan kekurangan bukan halangan untuk mencari Tuhan,  Kondisi fisik Zakeus yang pendek tidak menjadi halangan untuk mencari Tuhan, namun dengan gigih berusaha hanya untuk berjumpa dengan Tuhan.

Dalam dunia ini banyak hal yang dapat mengambil tempat yang besar dalam ruang hati kita yang membuat kita menjadi terhilang entah itu posisi/jabatan, pekerjaan, kenyamanan hidup, uang, strata sosial dlsb.

Terkadang, kecintaan kita akan hal-hal tersebutlah yang menjadi penghalang dan bisa membuat kita berada di dalam dosa dan sulit mengalami perubahan. Tuntutan pekerjaan, ambisi yang besar membuat manusia tidak lagi memiliki waktu dan kesempatan untuk bersekutu dengan Tuhan. Bahkan untuk makanpun tidak tidak sempat lagi berdoa. Ketika diajak didalam persekutuan partangiangan sektor, selalu ada alasan untuk menolak turut serta.

Berbagai Alasan dikemukakan, untuk menolak panggilan dan ajakan Tuhan. Yang paling sering dipakai adalah alasan pekerjaan. Padahal pekerjaan adalah berkat dari Tuhan. Manusia menjadikan berkat Tuhan sebagai alasan untuk menjauh dari Tuhan.  Melalui Zakeus kita belajar untuk menjadikan Tuhan segala-galanya dalam hati kita, menjadikan Dia kecintaan bagi kita, sehingga kita mampu melepaskan dosa-dosa yang mengikat kita. Itu semua tidak gampang, butuh perjuangankeras bahkan ada resiko-resiko yang yang harus ditanggung. Kristus yang berkuasa memampukan Zakheus untuk bertobat berubah, Kristus yang sama juga pasti memampukan kita.

Selalu ada jalan jika ada kemauan. Selalu ada jalan keluar untuk setiap persoalan. Mundur atau lari dari persoalan bukan jawaban, tetapi tanda ketidakmampuan, tanda kekalahan. Pengikut Kristus adalah pemenang bukan pecundang.

4.  Keterbukaan dan kemauan hati untuk merespon panggilan Tuhan, serta kerelaan untuk diubahkan

“Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu” Adalah bentuk ajakan dan panggilan Tuhan. Ketika Zakeus mendengar panggilan dan ajakan Tuhan, sukacitalah yang terpancar dari dalam hatinya. Ia mengalami pembaruan secara Rohani oleh karena merasakan kasih Tuhan yang menyentuh hatiNya,  Dan akan Selalu ada tantangan ketika ingin diubahkan oleh Tuhan. Seperti orang banyak itu, yang bersungut sungut ketika Tuhan hadir dirumah Zakeus. 

Ia yang tidak terpengaruh dengan cemoohan itu, bahkan perjumpaannya dengan Tuhan membuat perubahan besar yaitu pertobatan dalam hidupnya.  Ia menjadi seorang yang memiliki kasih dan kemurahan kepada orang miskin, dan mau menebus kesalahannya didalam pekerjaannya dengan berjanji memberi setengah harta miliknya dan mengembalikan 4 kali lipat kepada orang yang merasa diperas.

·      Dulu Zakeus mengambil dari orang lain, namun sekarang ia memberi kepada orang lain.  Sebelum bertemu Kristus, uanglah yang menjadi tujuan utama Zakeus, namun setelah berjumpa, Kristuslah yang utama.  Zakeus menegerti arti dari  perkataan “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya”.

Tentu hal yang sama juga berlaku kepada kita, ketika Tuhan menyapa kita apakah kita meresponnya dengan sukacita?, atau kah kita masih membuat banyak alasan atas panggilan Tuhan

5.    Tidak mudah untuk menghakimi orang lain. Orang banyak itu mencemooh dan menyebut Zakeus sebagai orang berdosa, namun Tuhan yesus tidak menghakimi Zakeus, Justru dengan kasihNya mengubahkan Zakeus. Jangan mengganggap diri kita lebih baik, lebih benar, lebih saleh dari orang lain.

6.    Pertobatan Zakeus bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi seisi rumah yang bersama-sama dengan Zakeus juga beroleh kemurahan dan anugerah keselamatan. "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham (Ay 9). Pertobatan satu orang ditengah keluarga bisa menyelamatakan banyak orang, sebab ia akan menjadi teladan untuk pertobatan.  Satu hal yang paling menarik bahwa perubahan dan pertobatan itu juga harus dimulai didalam keluarga. Seperti Josua yang berikrar “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN”.

7.    Menjadi berkat melalui Usaha/Pekerjaan yang dianugerahkan Tuhan. Apapun usaha dan pekerjaaan baik yang kita lakoni, itu adalah anugerah agar kita dapat memmenuhi kebutuhan dalam hidup keluarga serta orang-orang yang kita kasihi. Dan  menjadi berkat bagi sesama melalui perkejaan kita. Sebab iman itu harus berbuat nyata dan berbuah, ia bukan sebatas ucapan tetapi harus teraktualisaasi dalam hidup. Bbukan hanya sekedar pendengar Firman, tetapi harus menjadi pelaku Firman.

Tema Minggu “ Yesus mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang”. Mencari dan menyelamatkan adalah tindakan yang saling terkait. Inilah yang menjadi kabar baik itu. Manusia terhilang bukan saja karena dosa, tetapi oleh karena dikucilkan, disingkirkan diasingkan, kehilangan pengharapan.

Dan Misi Kristus datang kedunia ini adalah untuk menyelamatkan manusia yang terhilang oleh karena Dosa dan rupa rupa dunia ini. Inilah anugerah yang besar itu dan kita telah menerima keselamatan didalam darah dan pengorbanan Kristus dikayu salib. Sebab itu mari untuk terus mnegerjakan Keselamatan yang telah dinugerahkan kepada kita.

Tuhan memberi kita kekuatan untuk melakukan FirmanNya. Amin