Sabtu, 21 Desember 2019

Terang Tuhan Terbit Atasmu

Terang Tuhan Terbit Atasmu

Yesaya 60:1-7

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Ada pepatah “Jauh panggang dari api”, yang berarti bahwa apa yang kita rasakan tidak seperti apa yang kita pikirkan/atau harapkan. Sehingga kita bisa menjadi kecewa, sebab hasil yang didapat tidak seperti rencana. Demikian halnya yang dialami oleh Bangsa Israel, setelah kembali ke Yerusalem dari pembuangan Babel. Setelah 70 tahun meninggalkan Yesrusalem, mereka melihat kenyataan bahwa Bait Suci sudah hancur menjadi puing, kebun anggur dan ladang gandum mereka sudah sudah digantikan oleh semak belukar, kehidupan ekonomi sudah sangat parah dan susah. Sehingga kekecewaan, penyesalan, putus asa yang selalu membayangi mereka. Mereka kehilangan semangat dan harapan dan meragukan Kuasa Tuhan. 

Bait Suci adalah Lambang Kehadiran Tuhan,  Mereka mengingat Yerusalem adalah tanah yang subur, penuh madu dan susu, namun ketika mereka kembali yang ada hanya kesusahan dan kesulitan hidup. Padahal mereka diberi tugas oleh Tuhan untuk membangun kembali Yerusalem. Meskipun ketika mereka kembali mereka dibekali harta oleh Raja Persia, namun itu tidak mampu dan semua seolah olah percuma.  

Itulah sebab didalam keputus asaan dan kehilangan harapan, Tuhan hadir dan berfirman melalui Nabi Yesaya untuk mengingatkan mereka untuk Bangkit dan menjadi terang.

 Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Setiap kita menghendaki atau menginginkan hidup yang penuh  sukacita, bebas masalah,berkecukupan dan apa yang diinginkan senantiasa tersedia. Betul?, Dan tidak ada seorang pun yang menginginkan masalah, persoalan, dan kesusahan dalam hidupnya.

Namun, sadar atau tidak masalah/kesulitan/kesusahan selalu membayangi didalam perjalanan hidup kita. yang membuatnya berbeda hanya kadar, besar kecil masalah dan faktor penyebabnya. Ada yang bersumber dari diri sendiri, bisa juga disebabkan oleh faktor diluar diri kita (disebabkan orang lain).

Persoalan/pergumulan jika tidak dapat kita kelola dan kendalikan berubah menjadi tekanan, yang mengakibatkan depresi, putus asa, dan menjadi kehilangan semangat, terus didalam rasa keterpurukan. Ada yang terpuruk oleh karena persoalan ekonomi, terpuruk oleh persoalan keluarga, ada juga yang terpuruk karena hubungan atau relasi didalam pergaulan.

Keputusasaan, kehilangan semangat apalagi kehilangan iman dan keyakinan akan menghilangkan sukacita dan pengharapan. Orang yang hidup tanpa pengharapan sama halnya dengan zombie, tubuhnya boleh hidup tetapi jiwanya hampa. 

Oleh sebab itu di Ayat 1-2 dikatakan Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

 Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Ada 2 hal dalam ayat ini, yaitu “Bangkit” dan “terang” Bangkit dapat diartikan, bangun dari tidur, berdiri dari posisi duduk. Tuhan menghendaki kita bangkit, bangun, berdiri dan kembali memiliki semangat, memiliki iman dan sukacita tidak lagi berdiam diri, menyesali diri, menghukum diri oleh karena kesusahan dan pergumulan yang kita hadapi. Siapa yang membangkitkan kita? TUHAN, IA sendirilah yang membangkitkan kita dari keterpurukan.

Bagaimana caranya ? Ketika kita mau membuka hati dan berserah kepadaNya

Mengapa Tuhan Ingin Kita Bangkit?

Sebab IA menghendaki kita menjadi Pemenang atas semua Persoalan Hidup, sama seperti Kristus yang telah bangkit dan menang atas kematian. Bukan hanya bangkit tetapi kita juga harus menjadi terang.

Kebangkitan iman didalam semangat yang penuh, membuat pikiran kita menjadi terang. Didalam teranglah kita mampu menyelesaikan setiap persoalan/pergumulan, yang membuat kita tetap mampu menjalani hidup,dan tetap membangun pengharapan. Dan Kristus adalah Terang itu sendiri, demikian kita yang sudah ditebusNya dan menjadi anak-anak terang. Dan didalam terang Kristus, tumbuh Pengharapan.

Iman yang penuh semangat dan hati yang terang akan terpancar bahkan dari wajahnya. Ia terlihat tetap berseri-seri meskipun menghadapi banyak masalah, selalu optimis. Bandingkan dengan orang yang selalu didalam kekecewaan, keputusasaan wajahnya akan selalu murung, pesimis. Madesu.

 Ayat 3-4 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

Iman yang penuh semangat dan hidup didalam terang dan kebenaran Kristus akan menjadi kesaksian bagi orang orang disekliling kita, sebab nyata didalam perbuatannya yang benar dan baik, dan menjadi teladan didalam kebenaran dan kebaikan. Kitapun ingin belajar dari orang-orang yang berhasil bangkit dari keterpurukan.

 Ayat 5-7  adalah Usaha yang dilakukan Allah mencukupkan segala keperluan dan kebutuhan bangsaNya dengan kata lain  Didalam Kebangkitan Iman dan Pengharapan yang nyata, sesungguhnya Tuhan mencurahkan berkat-berkatNya melalui setiap perkerjaan dan usaha kita, atau dari orang-orang yang mengasihi kita bahkan Tuhan memakai orang lain sebagai saluran berkatNya.

Didalam kebangkitan dan terang didalam Iman dan pengharapan kepada Allah,  kita merasakan sukacita Kehilangan bukan lagi penghambat, tetapi senantiasa bersyukur, dengan apa yang ada pada kita saat ini. Didalam rasa syukur semua karunia yang Tuhan anugerahkan kepada kita, kita gunakan hanya untuk persembahan bagi kemuliaan Tuhan semata

x

Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

1 Kor 10:31 Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

 Jemaat yang dikasihi Tuhan

Minggu kita hari ini adalah Advent IV, tentu ada banyak acara natal yang sudah kita lakukan dan ikuti. Tetapi, Apakah Natal yang kita rayakan sudah betul-betul membuat kita bersuka cita?,

Apakah natal memberi arti bagi kita? Ataukah natal yang kita laksanakan hanya sekedar ritual belaka tanpa pernah memahami mengapa Kristus Lahir? Atau malah sebaliknya Pesta Natal membuat kita semakin terpuruk, karena berbicara natal akan diikuti dengan banyaknya pengeluaran, baju baru, cat rumah baru, ongkos pulang kampung?,

Jikalaupun pada saat ini kita mengalami kesulitan, bergumul, atau merasa terpuruk disebabkan oleh apapun itu, seperti Bangsa Israel, kita melihat bagaimana mereka dikuatkan dan ditopang oleh Tuhan untuk bangkit, demikian juga saat ini kita juga sedang dijamah dan dituntun Tuhan untuk bangkit dari berbagai kesulitan yang kita hadapi dan berpengharapan hanya kepada Tuhan.

Sebab didalam Pengharapan kepada Tuhan, kita telah mengizinkan Tuhan berkarya didalam diri kita, agar kita menjadi terang yang sesungguhnya oleh karena Tuhan ada didalam diri kita. Tuhan adalah terang sejati. Bersukacita dan bergembiralah menyambut Kristus didalam hidup, apapun yang kita pikirkan, lakukan, hanya semata-mata bagi Kemuliaan Bagi Tuhan kita, Yesus Kristus.

Amin