Terang Tuhan Terbit Atasmu
Jemaat yang
dikasihi Tuhan,
Ada pepatah “Jauh panggang dari api”, yang berarti bahwa apa yang kita rasakan tidak seperti apa yang kita pikirkan/atau harapkan. Sehingga kita bisa menjadi kecewa, sebab hasil yang didapat tidak seperti rencana. Demikian halnya yang dialami oleh Bangsa Israel, setelah kembali ke Yerusalem dari pembuangan Babel. Setelah 70 tahun meninggalkan Yesrusalem, mereka melihat kenyataan bahwa Bait Suci sudah hancur menjadi puing, kebun anggur dan ladang gandum mereka sudah sudah digantikan oleh semak belukar, kehidupan ekonomi sudah sangat parah dan susah. Sehingga kekecewaan, penyesalan, putus asa yang selalu membayangi mereka. Mereka kehilangan semangat dan harapan dan meragukan Kuasa Tuhan.
Bait Suci adalah Lambang Kehadiran Tuhan, Mereka mengingat Yerusalem adalah tanah yang subur, penuh madu dan susu, namun ketika mereka kembali yang ada hanya kesusahan dan kesulitan hidup. Padahal mereka diberi tugas oleh Tuhan untuk membangun kembali Yerusalem. Meskipun ketika mereka kembali mereka dibekali harta oleh Raja Persia, namun itu tidak mampu dan semua seolah olah percuma.
Itulah sebab
didalam keputus asaan dan kehilangan harapan, Tuhan hadir dan berfirman melalui
Nabi Yesaya untuk mengingatkan mereka untuk Bangkit dan menjadi terang.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Setiap kita menghendaki atau menginginkan hidup yang penuh sukacita, bebas masalah,berkecukupan dan apa yang diinginkan senantiasa tersedia. Betul?, Dan tidak ada seorang pun yang menginginkan masalah, persoalan, dan kesusahan dalam hidupnya.
Namun, sadar
atau tidak masalah/kesulitan/kesusahan selalu membayangi didalam perjalanan
hidup kita. yang membuatnya berbeda hanya kadar, besar kecil masalah dan faktor
penyebabnya. Ada yang bersumber dari diri sendiri, bisa juga disebabkan oleh
faktor diluar diri kita (disebabkan orang lain).
Persoalan/pergumulan
jika tidak dapat kita kelola dan kendalikan berubah menjadi tekanan, yang
mengakibatkan depresi, putus asa, dan menjadi kehilangan semangat, terus
didalam rasa keterpurukan. Ada yang terpuruk oleh karena persoalan ekonomi,
terpuruk oleh persoalan keluarga, ada juga yang terpuruk karena hubungan atau
relasi didalam pergaulan.
Keputusasaan,
kehilangan semangat apalagi kehilangan iman dan keyakinan akan menghilangkan
sukacita dan pengharapan. Orang yang hidup tanpa pengharapan sama halnya dengan
zombie, tubuhnya boleh hidup tetapi
jiwanya hampa.
Oleh sebab
itu di Ayat 1-2 dikatakan Bangkitlah,
menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi,
dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan
kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Ada 2 hal
dalam ayat ini, yaitu “Bangkit” dan “terang” Bangkit dapat diartikan, bangun
dari tidur, berdiri dari posisi duduk. Tuhan menghendaki kita bangkit, bangun,
berdiri dan kembali memiliki semangat, memiliki iman dan sukacita tidak lagi berdiam
diri, menyesali diri, menghukum diri oleh karena kesusahan dan pergumulan yang
kita hadapi. Siapa yang membangkitkan kita? TUHAN, IA sendirilah yang
membangkitkan kita dari keterpurukan.
Bagaimana
caranya ? Ketika kita mau membuka hati dan berserah kepadaNya
Mengapa
Tuhan Ingin Kita Bangkit?
Sebab IA
menghendaki kita menjadi Pemenang atas semua Persoalan Hidup, sama seperti
Kristus yang telah bangkit dan menang atas kematian. Bukan hanya bangkit tetapi
kita juga harus menjadi terang.
Kebangkitan
iman didalam semangat yang penuh, membuat pikiran kita menjadi terang. Didalam
teranglah kita mampu menyelesaikan setiap persoalan/pergumulan, yang membuat
kita tetap mampu menjalani hidup,dan tetap membangun pengharapan. Dan Kristus
adalah Terang itu sendiri, demikian kita yang sudah ditebusNya dan menjadi
anak-anak terang. Dan didalam terang Kristus, tumbuh Pengharapan.
Iman yang
penuh semangat dan hati yang terang akan terpancar bahkan dari wajahnya. Ia
terlihat tetap berseri-seri meskipun menghadapi banyak masalah, selalu optimis.
Bandingkan dengan orang yang selalu didalam kekecewaan, keputusasaan wajahnya
akan selalu murung, pesimis. Madesu.
Ayat 3-4 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
Iman yang
penuh semangat dan hidup didalam terang dan kebenaran Kristus akan menjadi
kesaksian bagi orang orang disekliling kita, sebab nyata didalam perbuatannya
yang benar dan baik, dan menjadi teladan didalam kebenaran dan kebaikan.
Kitapun ingin belajar dari orang-orang yang berhasil bangkit dari keterpurukan.
Ayat 5-7 adalah Usaha yang dilakukan Allah mencukupkan segala keperluan dan kebutuhan bangsaNya dengan kata lain Didalam Kebangkitan Iman dan Pengharapan yang nyata, sesungguhnya Tuhan mencurahkan berkat-berkatNya melalui setiap perkerjaan dan usaha kita, atau dari orang-orang yang mengasihi kita bahkan Tuhan memakai orang lain sebagai saluran berkatNya.
Didalam kebangkitan dan terang didalam Iman dan
pengharapan kepada Allah, kita merasakan
sukacita Kehilangan bukan lagi penghambat, tetapi senantiasa bersyukur, dengan
apa yang ada pada kita saat ini. Didalam rasa syukur semua karunia yang Tuhan
anugerahkan kepada kita, kita gunakan hanya untuk persembahan bagi kemuliaan
Tuhan semata
x
Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
1 Kor 10:31 Jika engkau makan atau jika
engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya
itu untuk kemuliaan Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan
Minggu kita hari ini adalah Advent IV, tentu ada banyak acara natal yang sudah kita lakukan dan ikuti. Tetapi, Apakah Natal yang kita rayakan sudah betul-betul membuat kita bersuka cita?,
Apakah natal memberi arti bagi kita? Ataukah natal yang kita laksanakan hanya sekedar ritual belaka tanpa pernah memahami mengapa Kristus Lahir? Atau malah sebaliknya Pesta Natal membuat kita semakin terpuruk, karena berbicara natal akan diikuti dengan banyaknya pengeluaran, baju baru, cat rumah baru, ongkos pulang kampung?,
Jikalaupun
pada saat ini kita mengalami kesulitan, bergumul, atau merasa terpuruk
disebabkan oleh apapun itu, seperti Bangsa Israel, kita melihat bagaimana
mereka dikuatkan dan ditopang oleh Tuhan untuk bangkit, demikian juga saat ini
kita juga sedang dijamah dan dituntun Tuhan untuk bangkit dari berbagai
kesulitan yang kita hadapi dan berpengharapan hanya kepada Tuhan.
Sebab
didalam Pengharapan kepada Tuhan, kita telah mengizinkan Tuhan berkarya didalam
diri kita, agar kita menjadi terang yang sesungguhnya oleh karena Tuhan ada
didalam diri kita. Tuhan adalah terang sejati. Bersukacita dan bergembiralah menyambut
Kristus didalam hidup, apapun yang kita pikirkan, lakukan, hanya semata-mata
bagi Kemuliaan Bagi Tuhan kita, Yesus Kristus.
Amin