Minggu, 17 November 2019

Peduli akan kebutuhan Orang lain

Minggu 22 Set. Trinitatis, 17 Nopember 2019

Peduli akan kebutuhan Orang lain

Filipi 4:10-20


Ada sebuah kata kata bijak menagatakan "Tuliskanlah kebaikanmu diatas pasir dan pahatkanlah kebaikan orang lain  diatas batu".  Ini memberi makna agar kita tidak mudah melupakan jasa,  kebaikan,pemberian dan dukunagan yang sibeeikan orang lain kepada kita, tetapi kita juga tidak perlu mengingat apa yang sudah kita perbuat, sehingga tidak dikatakan Kacang lupa kulit.  Sebagai mahluk sosial, manusia juga membutuhkan orang lain didalam hidupnya. Itu sebabnya hal yang sangat dibutuhkan oleh seseorang ketika ia berada didalam berbagai kesulitan adalah rasa perduli dari teman atau sahabatnya, agar tidak semakin dalam jatuh kedalam kesusahan. Sahabat sejati adalah sahabat yang selalu hadir bukan hanya dikala suka namun yang utama adalah disaat duka/kesusahan dan selalu memberi dorongan dan motivasi yang baik bagi sahabatnya. Sifat seperti inilah yang ditunjukkan oleh Jemaat Filipi. Mereka dengan setia untuk mendorong dan menyemangati Paulus dalam usaha pekabaran injil meskipun mereka tahu bahwa Paulus berada di dalam penjara. Dengan sukarela mereka memberi bantuan kepada Paulus, sebagai persembahan mereka bagi pekerjaan Pekabaran Injil.  
Demikian juga Paulus, didalam suratnya kepada Jemaat Filipi, bahwa ia tidak melupakan bantuan dan menegaskan bahwa betapa berartinya dukungan Jemaat Filipi didalam pekabaran Injil, sehingga semakin banyak yang percaya, baik di Makedonia maupun di Tesalonika. 
Dari ungkapan perasaan Paulus yang menunjukkan penghargaan dan rasa hormatnya atas kebaikan Jemaat Filipi,  yang sesungguhnya mereka pun berkekurangan, namun mereka mampu menyatakan dan menunjukkan dukungan kepada Pelayanan Paulus. Dan ini adalah  buah dari iman yang dinyatakan dalam perbuatan memberi bukan dari kelbihan, namun memberi dari kekurangan. Seperti Janda miskin yang di Sarpat yang memberi makan Nabi Elia, atau Janda miskin yang dipuji Tuhan Yesus ketika memberi persembahan dari kekurangannya. 
Tentu dari Sikap Jemaat  Filipi Dan Rasul Paulus kita banyak belajar banyak hal yang bisa menjadi pedoman bagi kita, yaitu:
 
A.        Tidak mudah melupakan jasa, kebaikan dan pertolongan dari orang lain.
Sebab dibalik semua keberhasilan dalam hidup kita, ataupun sampai saat keadaan kita sekarang ini pun selalu ada orang lain yang membantu, menolong dan mendoakan kita. Lalu bagaimana cara kita membalas kebaikan orang lain?,
Sebagai anak, tentu kita bersyukur masih memiliki orang tua yang memperhatikan kita, bagaimana kita berterima kasih kepada orang tua ? Jika  masih sekolah belajarlah yang baik, tekun giat dan berikan prestasi yang terbaik. Mau membantu orang tua misalnya menjaga adik, membantu diladang membersihkan rumah, tidak memandang apakah kita anak laki-laki atau petempuan. Sebagai anak tetaplah harua menghormati dan menghargai orang tua, seperti apapun keadaan orang tua kita itu. Jika sudah bekerja, mari perduli dengan kesulitan orang tua.
 Terlebih lagi, kita yang sudah diselamatkan oleh Kristus melalui pengorbanan DiriNya dikayu salib. Sudah seharusnya kita berbuat lebih dalam pelayanan kita kepada sesama. Apa yang Tuhan berikan kepada kita semuanya anugerah, yang harus kita pakai untuk pekerjaan Tuhan didunia ini melalui kita.
 
B . Saling menolong, berbagi dan bermurah hati.
Galatia 6 : 2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Jemaat Filipi telah menunjukkan buah dari iman mereka yaitu berkemurahan hati untuk mendukung pelayanan Paulus. Demikian hendaknya kita juga menyatakan iman yang berbuah didalam usaha untuk mendukung dan membantu sesama.
Tidak mementingkan diri sendiri, tetap memberi dukungan didalam doa maupun materi.  membantu dengan prinsip ketulusan, tanpa mengharapkan balas budi. Namun ada banyak orang yang sungkan/tidak mau berbagi. Sebab hidupnya seperti kalkulator, mengalikan akan menambah apa yang dimiliki, berbagi akan mengurangi apa yang dia punya. Bukan materi yang sulit untuk berbagi, manusia juga sulit untuk berbagi ilmu dan pengetahuan, merasa takut orang lain menjadi lebih pintar lebih hebat. Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
 C. Selalu bersyukur, sebab Allah mencukupkan apa yang dibutuhkan
Paulus sudah merasakan berkecukupan, dan berkelimpaham sebab ia dahulu adalah orang kaya, tokih terkenal. Namun Kristus mengubahkan hidupnya meskipun ia berkekurangan secara materi, namun baginya apa yang dialaminya tidak sebanding dengan Pemberian Kristus kepada dirinya, yaitu keselamatan. Tidak Jarang Paulus harus membuat tenda lalu dijual untuk memnuhi kebutuhannya didalam usaha Pekabaran Injil. Bahwa Allah senantisa memperhatikan kehidupan anak anaknya. Sebab itu kita jangan lagi mau dikuasai rasa kuatir tentang apa yang mau dimakan, dipakai sehingga kita tidak lagi memiliki rasa welas asih kepada sesama. Selama kita masih mau bekerja dengan tekun dan giat, Tuhan akan mencukupkan apa yang kita butuhkan. Manusia selalu kawatir tentang apa yang dimakan, apa yang dipakai. Sehingga kekawatiran itu membuat kita menjadi lupa untuk bersyukur, sebab kita menjadi takut kehilangan dengan apa yang ada pada kita, dan selalu memikirkan apa yang sudah hilang. Sehingga tidak ada lagi sukacita bagi orang yang selalu kawatir.

D. Allah adalah sumber kekuatan (ay.13)

”Seorang pemuda yang  putus asa datang kepada seorang Pendeta, dan berkata “ Hidup saya benar-benar hancur, bapak Pendeta”, “Seberapa parah? Tanya pendeta. “Sangat parah, sehingga satusatunya yang saya miliki yang tersisa hanya Tuhan”, kata sang pemuda sambil menutupi kepalanya dan menunduk lesu. Namun, wajah sang pendeta bukannya iba, tetapi berseri-seri dan berkata” dengan senang hati saya meyakinkan Anda bahwa orang yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk memperoleh kemenangan besar”

Didalam kelemahan dan kesusahan kita, sesungguhnya Kuasa Tuhan itu menjadi Nyata, jika kita mau bersandar dan berserah diri kepada Kristus. Kita percaya bahwa Kristus mengerti dan memahami serta memberi apa yang kita butuhkan dan perlukan. Dan diberikan disaaat yang tepat menutut waktuNya sendiri. Tetap berpengharapan dan senantiasa mengerjakan kebaikan kepada semua orang sebagai bentuk iman yang bertumbuh, iman yang hidup dan iman yang berbuah.

Hal terbesar dan terindah telah kita terima dari Kristus Yesus Tuhan kita, yaitu keselamatan dan janji hidup kekal. Ini bukan karena usaha kita,namun anugerah dan pemberian Cuma-cuma dari Yesus sendiri kepada kita, oleh karena KasihNya.

Seyogyanya kita menunjukkan rasa syukur dan terimakasih  kepadaNya dengan perbuatan nyata yang dinyatakan dengan berkemurahan hati, dan peduli akan kebutuhan orang lain dan mau berdiakoni. Iman yang hidup adalah iman yang bekerja nyata, yang berbuat didalam kerendahan kerelaan hati. Hidup beriman kepada Kristus adalah hidup yang menjadi berkat bagi banyak orang disekeliling.
Amin