Minggu 22 Set.
Trinitatis, 17 Nopember 2019
Peduli akan kebutuhan Orang lain
Filipi 4:10-20
Ada sebuah kata kata bijak
menagatakan "Tuliskanlah kebaikanmu diatas pasir dan pahatkanlah kebaikan
orang lain diatas batu". Ini memberi makna agar kita tidak mudah melupakan jasa, kebaikan,pemberian dan dukunagan yang
sibeeikan orang lain kepada kita, tetapi kita juga tidak perlu mengingat apa
yang sudah kita perbuat, sehingga tidak dikatakan Kacang lupa kulit. Sebagai mahluk sosial, manusia juga membutuhkan orang lain didalam hidupnya. Itu sebabnya hal yang
sangat dibutuhkan oleh seseorang ketika ia berada didalam berbagai kesulitan
adalah rasa perduli dari teman atau sahabatnya, agar tidak semakin dalam jatuh kedalam
kesusahan. Sahabat sejati adalah sahabat yang selalu hadir bukan hanya dikala suka
namun yang utama adalah disaat duka/kesusahan dan selalu
memberi dorongan dan
motivasi yang baik bagi sahabatnya. Sifat seperti inilah yang ditunjukkan oleh Jemaat Filipi. Mereka dengan setia untuk mendorong dan menyemangati Paulus dalam usaha pekabaran injil
meskipun mereka tahu bahwa Paulus berada di dalam penjara. Dengan sukarela mereka
memberi bantuan kepada Paulus, sebagai persembahan mereka bagi pekerjaan
Pekabaran Injil. Demikian juga Paulus, didalam suratnya kepada Jemaat Filipi, bahwa ia tidak melupakan bantuan dan menegaskan bahwa betapa
berartinya dukungan Jemaat Filipi didalam pekabaran Injil, sehingga semakin
banyak yang percaya, baik di Makedonia maupun di Tesalonika.
Dari ungkapan perasaan Paulus yang menunjukkan penghargaan dan
rasa hormatnya atas kebaikan Jemaat Filipi, yang sesungguhnya mereka
pun berkekurangan, namun mereka mampu menyatakan dan menunjukkan dukungan kepada
Pelayanan Paulus. Dan ini adalah buah dari iman yang
dinyatakan dalam perbuatan memberi bukan dari kelbihan, namun memberi dari
kekurangan. Seperti Janda miskin yang di Sarpat yang memberi makan Nabi Elia,
atau Janda miskin yang dipuji Tuhan Yesus ketika memberi persembahan dari
kekurangannya.
Tentu dari Sikap Jemaat Filipi Dan Rasul Paulus kita banyak belajar
banyak hal yang bisa menjadi pedoman bagi kita, yaitu:
A.
Tidak mudah
melupakan jasa, kebaikan dan pertolongan dari orang lain.
Sebab dibalik semua keberhasilan dalam hidup
kita, ataupun sampai saat keadaan kita sekarang ini pun selalu ada orang lain yang membantu, menolong
dan mendoakan kita. Lalu bagaimana cara kita
membalas kebaikan orang lain?,
Sebagai
anak, tentu kita bersyukur masih memiliki orang tua yang memperhatikan kita, bagaimana kita berterima kasih kepada
orang tua ? Jika masih sekolah belajarlah yang baik, tekun giat dan berikan prestasi yang terbaik. Mau membantu orang tua
misalnya menjaga adik,
membantu diladang membersihkan rumah, tidak memandang
apakah kita anak laki-laki atau
petempuan. Sebagai anak tetaplah harua menghormati dan menghargai orang tua,
seperti apapun
keadaan orang tua kita itu. Jika sudah bekerja, mari perduli dengan kesulitan orang tua.
Terlebih lagi, kita yang sudah diselamatkan
oleh Kristus melalui pengorbanan DiriNya dikayu salib. Sudah seharusnya kita berbuat
lebih dalam pelayanan kita kepada sesama. Apa yang Tuhan berikan kepada kita
semuanya anugerah, yang harus kita pakai untuk pekerjaan Tuhan didunia ini melalui kita.
B . Saling
menolong, berbagi dan bermurah hati.
Galatia 6 : 2 Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Jemaat Filipi telah menunjukkan buah dari iman
mereka yaitu berkemurahan hati untuk mendukung pelayanan Paulus. Demikian
hendaknya kita juga menyatakan iman yang berbuah didalam usaha untuk mendukung
dan membantu sesama.
Tidak mementingkan diri sendiri, tetap memberi dukungan didalam doa
maupun materi. membantu dengan prinsip ketulusan, tanpa mengharapkan
balas budi. Namun ada banyak orang yang sungkan/tidak mau
berbagi. Sebab hidupnya seperti kalkulator, mengalikan akan menambah apa yang
dimiliki, berbagi akan mengurangi apa yang dia punya. Bukan materi yang sulit untuk berbagi, manusia juga sulit untuk berbagi ilmu dan
pengetahuan, merasa takut
orang lain menjadi lebih pintar lebih hebat. Kolose 3:23
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia.
C. Selalu bersyukur, sebab Allah
mencukupkan apa yang dibutuhkan
Paulus sudah merasakan berkecukupan, dan
berkelimpaham sebab ia dahulu adalah orang kaya, tokih terkenal. Namun Kristus mengubahkan hidupnya meskipun ia
berkekurangan secara materi, namun baginya apa yang dialaminya tidak sebanding
dengan Pemberian Kristus kepada dirinya, yaitu keselamatan. Tidak Jarang Paulus
harus membuat tenda lalu dijual untuk memnuhi kebutuhannya didalam usaha
Pekabaran Injil. Bahwa Allah senantisa memperhatikan kehidupan anak anaknya.
Sebab itu kita jangan lagi mau dikuasai rasa kuatir tentang apa yang mau
dimakan, dipakai sehingga
kita tidak lagi memiliki rasa
welas asih kepada sesama. Selama kita masih mau bekerja dengan tekun dan giat,
Tuhan akan mencukupkan apa yang kita butuhkan. Manusia selalu kawatir tentang apa yang dimakan, apa yang dipakai.
Sehingga kekawatiran itu membuat kita menjadi lupa untuk bersyukur,
sebab kita menjadi takut kehilangan dengan apa yang ada pada kita, dan selalu
memikirkan apa yang sudah hilang. Sehingga tidak ada lagi sukacita bagi orang
yang selalu kawatir.
D. Allah
adalah sumber kekuatan (ay.13)
”Seorang pemuda yang putus asa datang
kepada seorang Pendeta, dan berkata “ Hidup saya benar-benar hancur, bapak
Pendeta”, “Seberapa parah? Tanya pendeta. “Sangat parah, sehingga satusatunya
yang saya miliki yang tersisa hanya Tuhan”, kata sang pemuda sambil menutupi
kepalanya dan menunduk lesu. Namun, wajah sang pendeta bukannya iba, tetapi
berseri-seri dan berkata” dengan senang hati saya meyakinkan Anda bahwa orang
yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk
memperoleh kemenangan besar”
Didalam kelemahan dan kesusahan kita,
sesungguhnya Kuasa Tuhan itu menjadi Nyata, jika kita mau bersandar dan
berserah diri kepada Kristus. Kita percaya bahwa Kristus mengerti dan memahami serta memberi apa yang kita
butuhkan dan perlukan. Dan diberikan disaaat yang tepat menutut waktuNya sendiri. Tetap
berpengharapan dan senantiasa mengerjakan kebaikan kepada semua orang sebagai
bentuk iman yang bertumbuh, iman
yang hidup dan iman yang berbuah.
Hal terbesar dan terindah telah kita terima dari Kristus Yesus Tuhan kita,
yaitu keselamatan dan janji hidup kekal. Ini bukan karena usaha kita,namun
anugerah dan pemberian Cuma-cuma dari Yesus sendiri kepada kita, oleh karena KasihNya.
Seyogyanya kita menunjukkan rasa
syukur dan terimakasih kepadaNya dengan perbuatan nyata yang
dinyatakan dengan berkemurahan hati, dan peduli akan kebutuhan orang lain dan
mau berdiakoni. Iman yang hidup adalah iman yang bekerja nyata, yang berbuat
didalam kerendahan kerelaan
hati. Hidup beriman kepada
Kristus adalah hidup yang menjadi berkat bagi banyak orang disekeliling.Amin