Minggu, 02 Juni 2019

PENYERTAAN TUHAN BAGI ORANG YANG SETIA

 

Minggu, 02 Juni 2019 (EXAUDI)

DANIEL 3: 21-29

PENYERTAAN TUHAN BAGI ORANG YANG SETIA

 

I. PENDAHULUAN

Sadrak, Mesak dan Abednego bersama Daniel adalah orang-orang yang ikut kedalam Pembuangan di Babel. Mereka bukanlah orang sembarangan sebab  ditunjuk oleh Raja Babel sebagai wakilnya didaerah Babel.

Mereka dipilih bukan saja oleh karena perawakannya yang elok, namun dengan kemampuan dan ilmu pengertahuan dan Hikmat luar biasa. Mereka memperoleh pendidikan dikerajaan Babel selama 3 Tahun, dan kemampuan mereka 10 kali lipat orang-orang bijaksana Kasdim. Sehingga mereka memperoleh Jabatan yang baik serta menjadi wakil dan penasehat Raja didaerah Kasdim/Babel. Daniel menjadi pensaehat Raja di Istana, Sementara SMA (Sadrak, Mesak dan Abednego) menjadi Wakil Raja di Daerah.

Menjadi Menarik sebab mereka Hidup Dipembuangan, namun Tuhan menunjjukkan KasihNya dan penyertaanNya kepada Daniel, Sadrak, Mesak dan Abednego. Dan ini menunjjukkan Bahwa Allah tidak pernah meninggalkan Bangsa Israel meskipun mereka dipembuangan Babel. Bahwa Tuhan selalu bersama mereka. Dan didalam hal Iman mereka tetap setia dan taat hanya kepada ALLAH.

Itulah sebabnya ketika ada seruan untuk menyembah patung, mereka menolak sebab itu adalah pelanggaran terhadap Hukum Tuhan. Mereka berani menolak Titah Raja. Meskipun mereka tahu, sebagai hukuman akan dimasukkan kedalam perapian yang menyala-nyala, sebab perintah raja adalah hukum, dan hukum harus dipatuhi.

“Baris-baris ni gaja dirura pangaloan, molo nunga marsuru raja, ingkon do sioloon, molo so dioloi, madabu ma tu hasusaan. Namun mereka tidak Gentar, bahkan dengan tegas menolak permintaan Raja.

Bagaimana ini bisa tejadi? Semua ini terjadi oleh karena hasutan orang Kasdim, yang merasa tersaingi oleh karena keberadaan mereka. Padahal Raja Tahu keyakinan Mereka, namun oleh karena iri hati mereka menghasut Raja Nebudkadnezar. Jadi jika berita hoax, hasutan dan provokasi oleh karena ingin berkuasa tidak hanya terjadi dimasa sekarang, namun dijaman Daniel juga sudah terjadi.  Itu sebabnya ketika Raja bertanya kepada mereka jawaban mereka: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu. (ay 16-18)".

Ini adalah bukti dan kesaksian iman mereka kepada Allah. Meskipun mereka harus menghadapi Hukuman Mati, namun itu tidak menggoyahkan Iman mereka.  Ketika hukuman itu terjadi, dan mereka dimasukkan kedalam perarpian yang panasnya 7 kali lipat, bahkan orang yang memasukkan merekapun mati oleh karena panas yang luar biasa.

 Tuhan melindungi dan menyelamatkan mereka, sehingga tidak ada satupun dari mereka yang terbakar, sehelai rambutpun tidak, Bahkan Raja menyaksikan sendiri bahwa Malaikat Tuhan bekerja menyelmatkan Sadrak, Mesak dan Abednego. Dan Dengan rasa Takjub, Sehingga mengubah hati Raja Nebudkadnesar memanggil mereka keluar dari perapian  dan mengumumkan  tidak lagi halangan bagi bangsa Israel untuk beribadah menyembah Allah, walaupun status mereka adalah bangsa jajahan ditanah pembuangan., Minoritas diantara Mayoritas.

 

II. PENJELASAN

Dari Kisah ini kita mendapat pengajaran bahwa:

1. Iman yang nyata adalah Iman yang bersaksi dan setia mempertahankan apapun resikonya.

Iman yang benar itu adalah iman yang berbuat dan nyata sehingga menjadi kesaksian. Iman dan keyakinan itu tidak perlu dibela tetapi iman itu harus dipertahankan, apapun resikonya.

Bukankah pada masa sekarang, ada banyak orang yang mengaku percaya kepada Kristus, ketika diperhadapkan kepada Jabatan, Kuasa yang besar, ketenaran dan terkenal dengan mudahnya menyangkal iman. 

Atau contoh : Seorang karyawan, beragam Kristen diperhadapkan pada suatu situasi yang sulit, oleh karena kebijakan baru perusahaannya, dimana setiap karyawan diwajibkan bekerja pada hari Minggu guna mengejar target. Meskipun perusahaan memberikan kompensasi untuk libur dihari berikutnya.  Disatu sisi ia sangat memerlukan pekerjaan itu, namun disisi yang lain itu berlawan dengan nuraninya karena ia tidak dapat beribadah.  Sebuah Posisi yang dilematis.

Atau oleh karena tekanan kekuatan tertentu, yang melarang dan menghalangi kita untuk melakukan Ibadah dan mendirikan rumah Ibadah.

Ketika Iman dan Keyakinan diperhadapkan kepada sebuah realitas kehidupan dimana seseorang harus memilih antara Keyakinan dan Realita, sesungguhnya pada titik inilah Iman itu diuji. Apakah Tetap setia atau ikut dan  larut didalam realitas.

Sadarak, Mesak, Abednego sadar bahwa Jabatan yang diperolehnya dari Raja Babel adalah pemberian Tuhan.  Itu sebabnya ketika Imannya diperhadapkan kepada situasi yang mengancam posisinya mereka tetap setia. Tidak ada pembelaan dari mereka selain tunduk dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah.  Situasi Sulit Tidak membuat Sadrak Mesak dan Abednego menyangkal Imannya. Tuhan Yesus Berfirman di Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.".

 

 

2. Percaya kepada Penyertaan dan Perlindungan Tuhan

Penyertaan Tuhan jangan disalah mengerti, Jika dikatakan Tuhan menyertai kita, maka kita bebas dari berbagai kesulitan. Ini adalah pandangan yang tidak tepat.  Memperjuangkan dan mempertahankan Iman kepada Kristus justru diperhadapkan dengan berbagai macam kesulitan.  Menderita bersama Kristus adalah sukacita bagi orang percaya.  Orang yang mencintai dunia, tidak akan mengalami penderitaan bersama Kristus, meskipun hidupnya menderita.

Iman yang setia hanya tunduk dan percaya kepada Yang Diyakini. Iman Kepada Kristus berarti tunduk dan yakin kepada Kristus. Ia percaya kepada penyertaan dan perlindungan Tuhan, meskipun ditengah kesulitan dan nyawa menjadi taruhannya. Ia hanya percaya kepada Tuhan, Orang-orang boleh membunuh raganya tetpai tidak bisa membunuh Imannya.

Menjadi pengikut Kristus bukan sesuatu yang menyenangkan dari ukuran dunia. Ia harus siap dibenci, dikucilkan, dihina bahkan tidak dianggap dalam pergaulan oleh karena Iman Kepada Kristus. Mengikut Kristus harus siap menderita demi namaNya.

Seorang Karyawan bisa saja tidak dipromosikan oleh karena Alasan Agamanya, Disekolah Bisa saja tidak Juara karena ia seorang Kristen, Dagangan tidak laku karena ia Kristen, Ditolak menyewa rumah karena seorang Kristen dan banyak contoh-contoh lain.

Pengikut yang setia percaya bahwa ditengah-tengah kesulitan, Tuhan Selalu menyertainya.  Itu Sebabnya Kristus Juga disebut sebagai Imanuel ‘ Allah menyertai Kita”.

Ingatlah, bahwa Didalam pergumulan dan kesulitan mempertahankan Iman,  Roh Kudus memberi kekuatan dan mengajari kita untuk mengerti dan bijak didalam menyikapi. Itu sebabnya Paulus Berani Berkata, ditengah Penderitaannya yang terpenjara bahwa “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku,-( Filipi 4:13) .

 

3. Kesaksian Iman memberi dampak kebaikan.

Kesaksian Iman SMA (Sadrak, Mesak dan Abednego) memberi dampak yang luar biasa bagi orang diseklilingnya.

Apa Buktinya ?

Melalui Kesaksian dan Kesetian Iman Sadrak, Mesak dan Abednego, Allah mengubahkan hati Raja Nebudkadnesar (Ayat 28-30).  Sehingga Raja memberi kebebasan dan perlindungan kepada Bangsa Israel untuk beribadah. Siapa yang menghalangi akan dipenggal dan rumahnya akan dimusnahkan.   Melalui mereka bertiga Tuhan menyatakan perlindungannya dan penyertaan kepada BangsaNya.

III. REFLEKSI

Minggu Kita hari ini adalah Minggu Exaudi artinya ”Dengarkanlah Tuhan seruan yang Kusampaikan”  dan  Tema ” PENYERTAAN TUHAN BAGI ORANG YANG SETIA”.   Tentunya setiap kita memiliki pergumulan, kesulitan, kesusahan dalam menjalani hidup ini, ada yang bergumul dengan kehidupan pribadi, keluarga atau ekonomi, persahabatan dan lain sebagainya yang membuat kita putus asa dan kehabisan akal serta kehilangan pengharapan, dan berniat untuk meninggalkan Tuhan dan mencari jalan pintas dengan mengikuti jalan yang berlawanan dengan kehendak Tuhan.  Seperti Perikop hari ini, Ketika Sadrak, Mesak dan Abednego diperhadapkan kepada pilihan sulit, Memilih Iman kepada Tuhan berarti mati, atau menyangkal Imannya, mereka tetap teguh dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dan Allah setia melindungi dan menyelamatkan mereka, bahkan oleh karena Iman mereka bukan hanya kelepasan yang mereka dapat, tetapi berkat bagi seluruh bangsa Israel.

Sikap Hidup Sadrak, Mesak dan Abendnego adalah teladan rohani bagi kita, untuk tetap setia didalam Iman kepada Kristus, meskipun ditengah kesulitan dan pergumulan berat.

Tuhan mengizinkan permasalahan, persoalan menghampiri kita bukan untuk menghukum kita, namun semuanya itu adalah Ujian Bagi Iman Kita, apakah kita Percaya dan Setia KepadaNya ditengah Permasalahan dan Kesulitan itu atau Tidak.

Sebagaimana SMA, didalam kerendahan hati berserah kepada Tuhan “ demikian juga hendaknya kita didalam kerendahan hati dan penyerahan diri penuh “berseru kepada Tuhan meminta pertolonganNya menghadapi persoalan hidup, Sebab Tuhan setia mendengar seruan kita dan didalam kelemahan kita Tuhan Turut  Bekerja menunjukkan KuasaNya, Penyertaan, Pengajarannya. Syaratnya  asalkan kita mau tunduk dan menyerahkan dan Percaya  kepada Allah.

Sekarang yang menjadi perenungan Bagaimana dengan kita?

1.      Apakah kita sudah sunguh-sungguh mengenal Allah yang kita sembah? 

2. Maukah kita belajar untuk senantiasa mengintropeksi diri kita menyadari kelemahan kita dan Tunduk kepada Kehendak Tuhan?

3.    Sudahkah hidup kita menjadi kesaksian bagi kemuliaan Kristus?

Tuhan Meolong kita untuk mengerti KehendakNya dan Memberkati Kita. Amin

Pnt. E. Marpaung