Minggu, 19 Mei 2019

Beribadah Kepada Tuhan Dengan Setia

 Minggu, 19 Mei 2019

Ezra 6:13-18

“Beribadah Kepada Tuhan Dengan Setia”

 

Pendahuluan

Tuhan selalu menepati janji yang telah IA ucapkan. Setelah 70 Tahun bangsa Israel dipembuangan Babel, tibalah waktu bagi bangsa itu untuk kembali KeYerusalem, sesuai dengan Nubuat Nabi Yesaya dan Yeremia. Dibawah kepemimpinan Nabi Ezra, mereka membangun kembali Bait Suci, yang telah dihancurkan dan dijarah oleh Raja Babel, Nebudkadnezar.

Keadaan Bangsa Israel yang serba kekurangan serta kekawatiran tentang masa depan itu jugalah yang membayangi perjalan bangsa itu kembali ke Yerusalem. Tentunya dapat dipahami, mereka akan terlebih dahulu memikirkan keadaan mereka sendiri, bagaimana mereka harus hidup, dimana mereka harus tinggal, apa sumber nafkah bagi mereka. Tetap ada keraguan didalam hati Bangsa itu. Namun tidak demikian dengan perintah Tuhan, mereka harus membangun kembali Bait Suci di Yerusalem. itu sebabnya membangun Bait Suci adalah Prioritas. Tujuannya agar mereka selalu mengingat dan kebaikan Tuhan dan beribadah dengan setia hanya kepada Allah.

Demikian Tuhan, yang tidak pernah meninggalkan orang yang dikasihiNya, pada waktu yang tepat Ia memberikan pertolongan kepada Bangsa Israel. Bahkan melalui Bangsa yang tidak mengenal Allah.  Ditengah berbagai kekacauan pemikiran dan kekawatiran, Allah menggerkkan hati Koresh, Darius dan Artahsasta. Mereka  adalah Raja Persia yang telah mengalahkan Kerajaan Babel. Dan Tuhan memakai Raja-raja Persia untuk membebaskan Bangsa Israel dari pembuangan dan membantu pembangunan kembali Bait Suci.

Raja Darius mengeluarkan perintah agar semua bangsa membantu pembangunan kembali Bait Suci. Dan perintah Ini dipatuhi oleh Tatnai, dan Setar Boznai, para bupati Raja Darius. Mereka bahu membahu dan dalam tempo singkat Bait Suci itu dapat diselesaikan serta ditahbiskan dengan  mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.(ayat 15-18).

 Penjelasan

Berbicara tentang bait suci/Bagas Joro/gereja, tentu kita bisa melihat dari beberapa sudut pandang.Masa PL,Kemah Suci/ Bait Suci/Bagas Joro / Gereja dilihat sebagai simbol dan tanda kehadiran Allah ditengah-tengah umatNya, sebagai pusat ibadah pemujian dan penyembahan dan penyampaian korban persembahan.  Bangsa Isarael dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan selalu membawa Kemah Suci. Didalam PB, Rasul Paulus menuliskan di 1 Kor 3:16 Ndang diboto hamu: Joro ni Debata hamu, jala Tondi ni Debata maringanan di bagasan hamu?/ Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?.

Dari hal ini kita dapat memahami bahwa Bait Allah/Bait Suci/Bagas Joro/gereja tidak lagi sekedar sebuah bangunan, sebuah organisasi /lembaga, tetapi lebih dari itu bahwa diri kita ini adalah bait Allah dan Roh Allah diam didalamNya. Bangunan Bagas Joro/Gereja/Bait Suci dapat saja hancur atau musnah, tetapi bagas joro dalam arti rohani yaitu diri kita dan jiwa kita melekat bersama dengan kita sebagai orang yang telah ditebus dan diselamtakan oleh Darah Kristus.

Sesungguhnya kita dapat melihat bagaimana Kuasa Tuhan bekerja yang mampu menyelesaikan segala permasalahan umatNya. Ditengah kekawatiran akan masa depan kehidupan mereka di Yerusalem setelah mereka keluar dari pembuangan,  dan mereka harus membangun Kembali Bait Suci , Allah menunjukkan KuasaNya dengan menggerakkan hati Raja Kores , Darius (Raja persia yang mengalahkan Babel) untuk menolong mereka.  Perintah Raja Kores, Darius dan Artahsasta adalah pernyataan Kasih Tuhan dan Tuhan Setia dengan JanjiNya.

Apa tujuan Allah SesungguhNya?, mengapa mereka harus terlebih dahulu membangun Bait Suci/Bagas Joro di Yerusalem?, Sudah dijelaskan bahwa Bait Suci adalah tanda Kehadiran Allah dan temapt Ibadah. Allah memiliki maksud agar mereka tidak melupakan Allah dan kebaikanNya. Mereka kembali sebagai umat Tuhan dan harta paling berharga yang mereka miliki adalah Kehadiran Tuhan Sendiri.

Kita telah bersaksi dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan kita adalah baitNya. Ada banyak masalah, persoalan, pergumulan yang kita alami dan penghambat yang mungkin telah menyandera kehidupan kita, dan  mungkin telah meruntuhkan Bait Allah dan Iman didalam diri kita, sehingga kita melupakan dan tidak lagi mengingat kebaikan Tuhan yang telah kerjakan dan lakukan dalam kehidupan kita.

Hari ini kita dingatkan ditengah berbagai macam kesulitan, pergumulan dan persoalan yang kita hadapai untuk terlebih dahulu membangun Bait Suci yang ada didalam diri kita, meskipun ada banyak penghambat dari dirikita sendiri maupun dari luar diri kita.

Membangun Bait Suci dalam diri Kita adalah tanda memohon kembali penyertaan Allah didalam kehidupan kita. tanda kehadiran kembali Allah didalam kehidupan kita. Sebagai tanda kehadiran Allah didalam diri kita,  kita merasakan damai sejahtera dan suka cita meskipun banyak masalah.

Dan kita dapat melihat bagaimana Tuhan memulihkan kita. Banyak cara Tuhan menolong kita, bahkan orang yang tidak kita kenal, orang tidak tidak percaya dan belum mengenal Tuhan dapat dipakai Tuhan untuk menolong kita menyelesaikan persolan kita, seperti Raja Persia yang membantu Israel membungun Bait Suci.

Mari sejenak kita merenungkan dan mengingat kembali masa-masa tersulit dalam kehidupan kita masing-masing dan sekarang kita dapat melihat dan menyadari bagaimana Tuhan menolong telah kita melewati masa sulit itu. Tuhan Setia Pada JanjiNya dan memulihkan UmatNya karena Tuhan mengasihi kita. Dan Sepatutnya kita bersyukur dan mempersembahkan yang terbaik dari diri kita untuk pekerjaan Allah didalam Kehidupan kita. 

Tanda kesetiaan Tuhan terlihat dari pemeliharaan dan kecukupan bagi umatNya. Sebagaimana Raja Persia menyediakan apa yang diperlukan Bangsa Isareal membangun Bait Suci, Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan dan diberikan tepat pada waktunya.

Pada akhirnya kita melihat Bait Suci itu berhasil dibangun, oleh karena ada niat dan kesungguhan didalam diri mereka. Mereka bahu membahu dan bekerja sama. Mereka memimiliki pengharapan kepada Allah dan mengikuti rencana Allah, dasar dan fondasi yang teguh dan berakar didalam Tuhan.

Demikian kita sebagai orang yang dikasihi Allah, jika kita membangun Bait Allah didalam diri kita, kita perlu  mendengarkan suara Tuhan melalui FirmanNya. Karena Firman Allah berguna untuk, menuntun, membimbing, menguatkan kita ketika menghadapi berbagai masalah. Disamping itu perlu menuruti dan mengerjakan apa yang Tuhan telah perintahkan. Tunduk hanya kepada otoritas Tuhan.

 Refleksi

Minggu kita hari ini dinamai “Minggu Kantate: Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, Endehon hamu diJahowa ende naimbaru”. Jika ada nyanyian baru, tentu ada nyanyian lama?, apakah nyanyian lama dalam kehidupan kita?. dan Apakah lagu baru dalam kehidupan kita? dan tema “ Beribadah Kepada Tuhan Dengan Setia”. Ini memberi arti kepada kita didalam pujian dan penyembahan kita kepada Tuhan diperlukan sikap yang taat dan kesetiaan yang terus menerus sepanjang hidup. Kesetiaan didalam Tuhan membantu kita membuang semua nyanyian lama yang ada didalam diri kita, yaitu segala akar-akar kepahitan, kekecewaan, amarah, benci dan dendam, permusuhan dan menggantinya dengan Nyanyian baru yaitu sukacita dan damai sejahtera didalam pengharapan hanya kepada Allah.

Kita adalah Bait Allah dan Roh Allah didiam dialam kita, kita adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Hita do Joro ni Debata, inganan ni Tondi ni Debata, hita do haoum  naung pinillitna, hamalimon na raja, bangso na badia, houm na ginomgomanna, ala ni i asa tung ta baritahon denggan ni harohaon ni Ibana, naung manjou hita sian na holom tu hatiuronna halongangan i.

Amen
Pnt. E. Marpaung