Minggu, 23 Juni 2019
Hidup Kudus Dihadapan Allah (Wahyu 22:12-17)
---Ilustrasi Kapal Yang terdampar---
Kata kunci Kapten” Aku tidak menyangka kalain sudah siap ketika
aku tiba”, Jawaban kelasi “Setiap hari kami bersiap-siap dan berkata satu sama
lain bahwa hari ini tuan kita datang”
Demikian halnya dengan Iman kita kepada Yesus Kristus. Perikop ini
dibuka dengan "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk
membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya, Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir (Ayat 12-13).
Sebagai orang percaya dan
beriman kepada Kristus, kita sedang menantikan kedatanganNya yang kedua kali.
Dan sesuai dengan pengakuan Iman yang setiap minggu kita ikrarkan, bahwa
Kristus akan datang untuk menghakimi manusia sesuai dengan perbuatannya.
“Sesungguhnya Aku datang segera...”, menunjukkan bahwa tidak ada keraguan bagi kita bahwa IA kembali kedunia ini dan ini adalah jaminan kepatian bagi orang percaya tentang kedatannya yang kedua kali, meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahuinya bilamana waktunya. Bahkan ketika murid menanyakan itu kepada Tuhan Yesus, ia berkata” Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (Mat 24:36)", hanya diberikan tanda-tanda tetapi bilamana waktunya tidak ada yang pernah tahu, hanya Allah Bapa sendiri. Dan ketika Kristus Kembali, kita semua dihakimi menurut perbuatan kita selama kita hidup.
Dikatakan “Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada
setiap orang menurut perbuatannya”. “Membawa UpahKu....,” , apa yang
sesungguhnya arti ungkapan Upah-Ku?.
Kristus datang kedunia dengan mengosongkan diriNya dan mengambil rupa hamba
dan menjadi serupa dengan manusia untuk mati
dikayu salib sebagai korban pendamaian antara Allah dan manusia, dan
Ia mengalahkan maut dan Ia berkuasa atas maut itu sendiri. Atas
ketaatanNya itulah Kristus ditinggikan
dan dipermuliakan, didalam NamaNya
ada Jaminan Keselamatan dan Hidup kekal Sebab Kristus
adalah Alfa dan Omega, bermakna bahwa IA adalah kekekalan, yakni kekekalan kehidupan dan kekekalan kuasa.
Inilah yang menjadi arti “Upah-Ku”,
yaitu Apa yang IA miliki yakni Bahwa
Kristus dipermuliakan dan ditinggikan didalam ketaatanNya dan ketika Ia datang
dalam kemuliaaNya, IA datang Sebagai
Raja dan Hakim yang Adil dan Berkuasa, untuk menilai dan membalaskan kepada
setiap orang menurut perbuatannya. Dan penghakiman itu diberikan kepada setiap orang
menurut ukuran Allah sendiri. Dan
Upah kekekalan hidup diberikanNya Kepada orang yang setia kepadaNya dan
mengerjakan tugas dan panggilannya selama hidupnya. Sebab Tuhan menghendaki
bahwa Kita bersama-sama dengan Dia (Yoh 13:3) dan menjadi satu didalamNya (Yoh
17:21)
Apa Tugas dan Panggilan Hidup kita sebagai orang percaya?, Memberitakan Injil Keselamatan, melalui Iman
dan perbuatan nyata didalam keseharian hidup kita.
Kedatangan Kristus kedua kalinya untuk menghakimi dan memberikan
Upah sesuai perbuatannya juga membawa pemisahan antara orang benar dan kudus
dan orang berdosa, seperti seorang gembala yang memisahkan Domba dan Kambing (sebagaimana
tertulis Mat 25:31-46).
Ayat 14-15 “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka
akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu
gerbang ke dalam kota itu. Tetapi
anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang
pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan
yang melakukannya, tinggal di luar.”.
Disini terlihat ada dua golongan
manusia, yaitu orang benar / kudus yang
membasuh jubahnya dan orang-orang yang tetap didalam dosa yang digambarkan
sebagai tukang sihir, sundal, pendusta, pembunuh, penyembah berhala dan orang
yang tamak (dianalogikan sebagai anjing).
Dalam Arti harafiah Jubah dapat dipahami sebagai pakaian Kebesaran
yang menjadi Identitas, Seorang Raja mamakai Jubah untuk menunjukkan kuasaya,
demikian seorang hakim, jaksa maupun pengacara juga memiliki Jubah yang disebut
dengan toga.
Membasuh jubah, berarti mencuci dan membersihkan pakaian penutup
untuk menjaga kebersihan dan kerapian.
Tentu kita akan merasa risih dan jijik untuk memakai pakaian ataupun
jubah yang telah kotor apalagi berbau keringat yang bercampur dengan parfum.
Itulah sebabnya selalu kita usahakan mencuci dan membersihkan pakaian kita.
Didalam hidup ini hal ini selalu kita kerjakan.
Didalam arti rohani, dalam 1 Ptr
2:9 Rasul Petrus menuliskan bahwa setiap orang percaya adalah Imamat yang
rajani umat kepunyaan Allah Sendiri.
Dengan Kata Lain, bahwa setiap kita telah diberi Jubah keimamatan itu
secara Rohani .
Apakah Jubah Rohani Kita? yaitu
Iman, Pengharapan dan Kasih (1 Tes 5:8). Sehingga dapat dipahami membasuh jubah
berarti selalu menjaga integritas dengan kesucian dan kekudusan hidup oleh
sebab Iman kita kepada Kristus, dan oleh Karena Kasih kepada Kristus, kita menjauhi
segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan yaitu percabulan,
kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (Gal 5:19-21).
Membasuh jubah juga berarti
selalu mengalami pembaruan hidup. Itu sebabnya Firman Tuhan Yesus “ Berbahagialah
orang yang membasuh jubahnya, yaitu orang setia dan menjaga kekudusan hidupnya
didalam iman, kasih dan pengharapannya kepada Kristus, dan Iman itu nyata
didalam Perbuatan yang didasarkan oleh Kasih Kristus dan Upah yang layak yang
diberikan Kristus adalah menjadi Pewaris dan Berhak atas Pohon Kehidupan yaitu
Kehidupan Kekal (Mat 25;45)
Tetapi sebaliknya Orang yang
selalu hidup bertentangan dengan kehendak Tuhan dan tidak mau bertobat, maka
ketika Ia datang, upahnya adalah siksaan kekal (Bnd Mat 25:46), sebab segala
bentuk kekejian dan kenajisan tidak layak untuk masuk kedalam kerjaan Allah dan
tidak memiliki Hak atas Pohon Kehidupan.
Mari kita bertanya kepada diri
kita, sudahkah saya setia dan menjaga kekudusan hidup dan apakah iman saya
sudah saya nyatakan didalam perbuatan Kasih?
Ayat 16-17 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk
memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah
tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." Roh dan pengantin perempuan itu berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan
barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!.
Tuhan telah memanggil dan memilih memilih kita untuk menjadi
saksiNya didunia dimana kita berada. Dan
ini perlu tanggapan ataupun respon dari kita.
Kita dipanggil dan diberi tugas kita adalah memberitakan Bahwa
Kritus adalah Tuhan dan Juruselamat, melalui sikap dan perbuatan benar yang nyata
didalam perjalan hidup kita.
Bahwa Kristus lah yang membimbing agar kita dapat berjalan didalam
hidup yang terang sesuai KehendakNya. Dan Kita dipanggil untuk menjadi bagian
dalam KerajaanNya, oleh sebab itu kepekaan rohani kita sangat dibutuhkan untuk
merespon panggilanNya.
Terlepas dari kapan waktu kedatanganNya untuk kedua kalinya, kita percaya bahwa Tuhan Yesus Selalu hadir
didalam kehidupan kita, ditengah-tengah kesulitan dan pergumulan kita. Ia telah
mengaruniakan kepada kita Roh Kudus sebagai tanda kehadiranNya, untuk membimbing,
mengajari dan memahami KehendakNya, dan Roh Kudus jugalah yang menjadi sumber
kekuatan bagi kita untuk melakukan kehendakNya. Meskipun terkadang kita tidak
mengerti dan sulit untuk memahami panggilan Tuhan dalam hidup kita ini, namun
dengan pengakuan bahwa Dia yang empunya kuasa dan kemulian itu, maka Roh Kudus
akan memberi kita pemahaman dan pengertian yang benar tentang Kehendak Tuhan.
Sebab Itu marilah kita merespon panggilannya, kita yang selalu
Haus akan kebenaran, mari kita datang kepada Kristus sang Air kehidupan itu,
dengan menaati FirmanNya dan berusaha menjaga kekudusan hidup serta bukan hanya
pendengar Firman tetapi menjadi pelaku-pelaku Firman, yang nyata selama kita
hidup.
Yang utama adalah kita selalu siap sedia dan bertindak sama
seperti 5 gadis bijak yang mempersiapkan minyak untuk pelitanya agar selalu
menyala.Kelak Kristus datang Ia mendapati Iman kita tetap menyala. Roh Kudus
membimbing, mengajari dan memberi kita kekuatan untuk melakukan FirmanNya. Amin