Minggu, 17 Juni 2018

MENANTIKAN HARI TUHAN DENGAN SETIA


MENANTIKAN HARI TUHAN DENGAN SETIA
2 Petrus 3:3-13
MINGGU, 17 JUNI 2018 (3 SET TRINITATIS)

I. PENDAHULUAN
Diantara sekian banyak hal yang dilakukan oleh manusia didalam hidupnya, MENUNGGU adalah sebuah kegiatan yang sangat membosankan, bahkan terkadang bisa menimbulkan amarah.  Seorang Pelajar yang sedang mengikuti ujian akhir juga diliputi oleh perasaan kawatir dan cemas, MENUNGGU hasil ujiannya apakah ia bisa lulus atau tidak atau seorang gadis yang sedang menunggu sang kekasih untuk segera melamarnya.
Ada banyak hal yang bisa terjadi ketika seseorang menunggu atau menantikan sesuatu. Ada yang tetap setia menantikan, tetapi tidak sedikit pula yang segera melupakan dan meninggalkan apa yang telah dinantikannya itu tidak kunjung datang.
MENANTIKAN HARI TUHAN DENGAN SETIA, inilah yang menjadi tema pada Ibadah kita hari ini. Rasul Paulus, dalam suratnya Yang Kedua ini, ingin menegaskan pentingnya kesetian dalam iman ditengah penantian kedatangan Kristus yang kedua. Tentu ini juga yang menjadi kerinduan kita sebagai orang percaya. Betul?.

Rasul Petrus merasakan telah terjadinya kemunduran didalam kehidupan Rohani jemaat mula-mula. Sehingga ia menuliskan peringatan bagaimana seharusnya orang percaya itu hidup didalam kekudusan dan kesalehan (1 Pet 1: 13-25).
Tentu perikop ini tidak terlepas dari pasal-pasal sebelumnya, yang sangat nyata digambarkan bagaimana serangan para penyesat melalui ajaran yang salah yang ingin meruntuhkan kebenaran Injil. Dan pada Perikop ini, Petrus menegaskan sikapnya yang menentang keraguan pengajar dan nabi palsu tentang hari kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya dan sebagai peringatan bahwa kedatanganNya adalah untuk penghakiman atas umat manusia. Dan inilah Pengakuan Iman Kita, yang setiap minggu kita ikrarkan.
Rasul Petrus mengingatkan orang percaya, agar waspada dan tidak terseret kedalam kesesatan yang mengabaikan Injil, serta melakukan kebenaran sesuai tuntunan Tuhan dan senantiasa berpengharapan.

II. PENJELASAN NAS
Ayat 1-2:
Salah satu manfaat dari Firman Allah dalam kehidupan orang percaya adalah” mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16)”. Dalam hal ini Petrus mengingatkan untuk tetap mengingat perkataan nabi-nabi kudus terdahulu yang menubuatkan kedatangan Kristus kedunia ini dan juga mengingat ajaran Kristus sebagimana telah diberitakan oleh para rasul.
Nabi  adalah wakil Tuhan untuk menyampaikan Firman-Nya kepada manusia, yang menubuatkan kedatangan Kristus. Ketika itu semua digenapi dan Kristus terangkat ke Sorga, tugas pemberitaan ini dilanjutkan oleh para rasul yang merupakan saksi Hidup apa yang Kristus lakukan dan ajarkan.
Ini menegaskan bahwa apa yang diajarkan oleh para rasul dan nabi adalah sebuah kebenaran dan mereka adalah orang yang menyaksikan sendiri, dan ajaran mereka berlandaskan Firman Tuhan. Dan Kabar Baik ini juga sampai kepada kita hari ini. 
Disinilah perlunya ketelitian dan sikap kristis kita terhadap setiap pengajaran yang disampaikan oleh para hamba Tuhan. Alkitab mengajarkan kita untuk menguji setiap pengajaran apakah itu bersumber dari Firman Allah atau bukan. Efesus  5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. I Tesalonika  5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik., I Yohanes  4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Mengapa kita perlu menguji Apakah Ajaran benar itu yang sesuai Alkitab/Firman Allah?, agar kita tidak disesatkan. Tuhan Yesus telah memberitahukan bahwa pada Akhir Zaman akan muncul mesias-mesias palsu yang banyak melakukan tanda yang dahsyat  dan muzijat-muzijat (Matius 24:24).
Sebagaimana Rasul Petrus di Ayat 3-7, menggambarkan bahwa pada Zaman Akhir atau akhir Zaman akan tampil penyesat-penyesat / para pengejek yang mengajarkan kepalsuan yang menjadikan Hawa Nafsu dan dirinya adalah tuhannya, Dengan tanpa rasa malu mempertanyakan kebenaran hari kedatangan Tuhan, sehingga dengan mudahnya tidak ada hari Tuhan/Akhir Zaman, Oleh karena mulai dari nenek moyangnya berita tentang hari Tuhan telah berkumandang, tetapi sampai hari ini hari Tuhan itu dinyatakan banyak orang mulai yang meragukan Firman Allah.. Nabi Yoel dan  Amos menggambarkan bahwa Hari Tuhan itu adalah hari Kegelapan.
Lebih lanjut Petrus mengingatkan bahwa para penyesat itu sengaja (secara sadar) tidak perduli/tidak mau tahu bahwa bumi ini ada masanya akan dihakimi, manusia tetap melakukan dosa. Dan hari Tuhan adalah Penghakiman, sebagaimana Tuhan memusnahkan manusia dengan air bah, yang tidak mempercayai firmanNya yang dikatakan oleh Nabi Nuh dan pemusnahan Sodom dan Gomora yang tidak bertobat dari dosanya. Padahal sebelum Hari Itu datang, Tuhan memberi waktu dan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Dan hidup hanya sesuai dengan keinginan sendiri.
Apa yang bisa kita saksikan pada hari ini, ada banyak orang yang lebih mementingkan kesenangan dunia dan melupakan kehidupan rohaninya, dengan tidak mengenal waktu mengejar Kekayaan, mengabaikan etika untuk Jabatan dan Kekuasaan, Hanya Mencari Pengajaran yang sesuai selera, yang bisa membuat tertawa, yang enak didengar dan membenci pengajaran yang berlandaskan kebenaran, bahkan Firman Tuhan digunakan untuk kepentingan sesaat.Bukankah banyak orang berkata, Nanti kalau sudah Tua saja baru rajin Ibadah, Rajin Ke Gereja, Tuhan mengerti kita koq.
Didalam masa penantian tentu bukan tidak mungkin manusia berusaha menebak. (Ayat 8-13) Oleh karena itu manusia berusaha meramalkan hari kedatangan Tuhan. Dengan berlandaskan ayat-ayat yang ada di Alkitab. Dengan Tegas Alkitab mengatakan bahwa Tidak ada seorangpun yang tahu bilamana Hari Itu datang hanya Allah sendiri (Matius  24:36 dan Markus 13:32 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.").
Bukankah Ada banyak yang mencoba meramalkan umur bumi ini? Yang meramalkan dan menubuatkan hari kiamat? Kita mungkin masih ingat, Kasus Lia Eden, Sibuea, David Levy juga Kalender Suku Maya yang dijadikan Judul Film 2012. Petrus menggambarkan  satu hari dihadapan Tuhan sama seperti 1000 tahun manusia, bukan sama dengan. Ini hanya penggambaran bahwa manusia tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi dan bilamana terjadi sebuah peristiwa apalagi Hari Tuhan. Jangankan satu hari, sedetikpun kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada diri kita.
Yang mau dikatakan disini adalah bahwa Tuhan menunjukkan kesabaran dan belas kasihNya yang besar kepada manusia, oleh karena Tuhan menghendaki agar tidak ada umatNya yang binasa melain hidup yang kekal, sehingga Ia memberi waktu kepada manusia untuk menyadari kesalahan dan dosanya dan mau bertobat serta diubahkan oleh Tuhan  (Yoh 3:16). Dan Allah tidak pernah melupakan apalagi melalaikan Janji Kedatangannya. Karena Janji Tuhan adalah Ya dan Amin (2 Korintus  1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.)
Hari kedatangan Tuhan diumpakan oleh Petrus seperti pencuri, yang datang tiba-tiba. Dan ini juga Ucapan Tuhan Yesus, bahwa Kedatangan Hari Tuhan itu seperti Pencuri diwaktu malam (Mat 24:43), ketika manusia terlelap dalam tidurnya, demikian juga Tuhan akan datang tanpa diduga ketika manusia terlelap, terlena dan menikmati dengan hidupnya. Yang menikmati hidup dalam Tuhan tentu akan bersukacita, oleh karena pengharapan mahkota kehidupan di langit dan bumi yang baru yang terdapat kebenaran,  sementara yang terlena dengan kenikamatan dunia dan dosa akan tersentak ketika disadari tidak ada waktu dan kesempatan lagi untuk bertobat. (Lukas  23:30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! (Wahyu 6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.")
Oleh karena itu kita diingatkan untuk selalu menjaga kekudusan hidup, menjauhkan diri dari segala kecemaran dunia (Gal 5:19-21 percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya) tetapi hidup menurut Kehendak dan Tuntunan Allah dalam RohNya yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.).

III. APLIKASI
Hari ini kita diajarkan tentang arti sebuah penantian kedatangan Tuhan yang kedua kali, dan Ditengah berbagai tantangan kehidupan yang kita jalani pribadi lepas pribadi, dengan berbagai macam kesulitan, pergumulan dan kesusahannya, yang bisa saja membuat kita tergoda dan terbujuk mengikuti jalan yang salah dan sesat, oleh karena beratnya Beban yang kita hadapi dan manisnya tawaran yang diberikan oleh  Dunia ini,  sehingga dengan secara sadar kita meninggalkan dan melupakan Tuhan dengan segala kesabaran dan kebaikanNya Tuhan.
Tentu ditengah-tengah kemelut yang kita hadapi Kita diajarkan untuk selalu berserah hanya kepada Dia, karena Tuhan sajalah penolong kita. Sambil menantikan dan menyosong hari kedatanganNya Tuhan menghendaki kita terus mengerjakan,
Karya keselamatan yang telah Tuhan Anugerahkan kepada kita dengan Cuma-Cuma dan berbuat kebaikan dan kebenaran kepada sesama, sebagai bukti rasa syukur kita atas anugerah dan berkat Tuhan serta buah dari Iman percaya Kita kepada Kristus.
Dan untuk mengerjakan dan menjadi pelaku Firman Kebenaran dan Memberitakan Keselamatan Kristus bukan perkara mudah. Menjadi penting bagi kita dengan ketulusan dan sepenuh hati mengakui dan mengasihi Tuhan serta menyangkal diri dengan tidak lagi mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri tetapi tunduk kepada Kristus dan mengizinkan Roh Kudus bekerja memperbarui kita setiap watu.
Yang penting untuk kita ingat, renungkan dan lakukan didalam Menanti Hari Tuhan  adalah :
1. Kewaspadaan tehadap setiap pengajaran, dan disinilah kita perlu untuk menguji setiap pengajaran yang kita terima, serta membiasakan diri dengan Firman Tuhan. Baca, Gali, Renungkan dan Ajarkan Kebenaran Firman Tuhan dalam Hidup. Mari sisihkan sedikit waktu kita untuk Tuhan. 
2.  Berjaga-jaga, seperti 5 orang gadis bijak yang menyediakan minyak di buli-bulinya. Demikian juga orang percaya mengisi minyak buli-bulinya dengan Iman teguh dan memeliharanya, menjaga hati, sikap, perkataan dan perbuatan yang benar dan dan menjaga kekudusan hidup, Iman yang berbuah.
3. Kesetiaan, Kristus adalah teladan Kesetiaan yang Benar. Ia mengorbankan diriNya sebagai persembahan bagi Pengampuan Dosa Manusia.  Demikian hendaknya kita yang telah ditebus tetap setia didalam iman percaya dan mengerjakan tugas panggilan kita masing-masing ditengah berbagai kesulitan dan tantangan kehidupan.
4. Sukacita dan berpengharapan. Orang percaya senatiasa bersukacita dan berpengharapan bahkan ditengah badai kehidupan. Kasih menimbulkan kerinduan. Kasih kepada Tuhan membuat kita Rindu KedatanganNya. Menanti Hari Tuhan butuh sikap sabar yang selalu berpengharapan penuh hanya kepada Tuhan oleh karena Janji Tuhan Itu Pasti.
5. Tetaplah Berdoa, doa adalah nafas hidup orang percaya. Matius  26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Sama Seperti Seorang Petani yang menabur benih, menyirami, menyiangi dan menjaga tanamannya dari hama dan pencuri dan dengan ketekunan mengerjakannya serta kesabaran dan pengharapan menanti waktunya untuk menuai, demikian juga orang percaya yang penuh perjuangan mengerjakan karya nyata keselamatan dengan pengharapan yang indah menanti hari Tuhan. Hari Tuhan adalah hari kemenangan bagi Orang Percaya dan Setia kepada Kristus.  Tuhan Yesus membimbing dan memberkati kita. Amin