MENANTIKAN HARI TUHAN DENGAN SETIA
2 Petrus 3:3-13
MINGGU, 17 JUNI 2018 (3 SET TRINITATIS)
I. PENDAHULUAN
Diantara
sekian banyak hal yang dilakukan oleh manusia didalam hidupnya, MENUNGGU adalah sebuah kegiatan yang
sangat membosankan, bahkan terkadang bisa menimbulkan amarah. Seorang Pelajar yang sedang mengikuti ujian
akhir juga diliputi oleh perasaan kawatir dan cemas, MENUNGGU hasil ujiannya apakah ia bisa lulus atau tidak atau seorang
gadis yang sedang menunggu sang kekasih untuk segera melamarnya.
Ada
banyak hal yang bisa terjadi ketika seseorang menunggu atau menantikan sesuatu.
Ada yang tetap setia menantikan, tetapi tidak sedikit pula yang segera
melupakan dan meninggalkan apa yang telah dinantikannya itu tidak kunjung
datang.
MENANTIKAN HARI TUHAN DENGAN
SETIA, inilah yang menjadi tema pada
Ibadah kita hari ini. Rasul Paulus, dalam suratnya Yang Kedua ini, ingin
menegaskan pentingnya kesetian dalam iman ditengah penantian kedatangan Kristus
yang kedua. Tentu ini juga yang menjadi kerinduan kita sebagai orang percaya.
Betul?.
Rasul
Petrus merasakan telah terjadinya kemunduran didalam kehidupan Rohani jemaat
mula-mula. Sehingga ia menuliskan peringatan bagaimana seharusnya orang percaya
itu hidup didalam kekudusan dan kesalehan (1 Pet 1: 13-25).
Tentu
perikop ini tidak terlepas dari pasal-pasal sebelumnya, yang sangat nyata
digambarkan bagaimana serangan para penyesat melalui ajaran yang salah yang
ingin meruntuhkan kebenaran Injil. Dan pada Perikop ini, Petrus menegaskan
sikapnya yang menentang keraguan pengajar dan nabi palsu tentang hari
kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya dan sebagai peringatan bahwa kedatanganNya
adalah untuk penghakiman atas umat manusia. Dan inilah Pengakuan Iman Kita,
yang setiap minggu kita ikrarkan.
Rasul
Petrus mengingatkan orang percaya, agar waspada dan tidak terseret kedalam
kesesatan yang mengabaikan Injil, serta melakukan kebenaran sesuai tuntunan
Tuhan dan senantiasa berpengharapan.
II. PENJELASAN NAS
Ayat 1-2:
Salah
satu manfaat dari Firman Allah dalam kehidupan orang percaya adalah” mendidik
orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16)”. Dalam hal ini Petrus mengingatkan
untuk tetap mengingat perkataan nabi-nabi kudus terdahulu yang menubuatkan
kedatangan Kristus kedunia ini dan juga mengingat ajaran Kristus sebagimana telah
diberitakan oleh para rasul.
Nabi adalah
wakil Tuhan untuk menyampaikan Firman-Nya kepada manusia, yang menubuatkan
kedatangan Kristus. Ketika itu semua digenapi dan Kristus terangkat ke Sorga,
tugas pemberitaan ini dilanjutkan oleh para rasul yang merupakan saksi Hidup
apa yang Kristus lakukan dan ajarkan.
Ini
menegaskan bahwa apa yang diajarkan oleh para rasul dan nabi adalah sebuah
kebenaran dan mereka adalah orang yang menyaksikan sendiri, dan ajaran mereka
berlandaskan Firman Tuhan. Dan Kabar Baik ini juga sampai kepada kita hari
ini.
Disinilah
perlunya ketelitian dan sikap kristis kita terhadap setiap pengajaran yang
disampaikan oleh para hamba Tuhan. Alkitab mengajarkan kita untuk menguji
setiap pengajaran apakah itu bersumber dari Firman Allah atau bukan. Efesus 5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. I Tesalonika 5:21 Ujilah
segala sesuatu dan peganglah yang baik.,
I Yohanes 4:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Mengapa kita perlu menguji Apakah Ajaran benar itu
yang sesuai Alkitab/Firman Allah?, agar kita tidak disesatkan. Tuhan Yesus
telah memberitahukan bahwa pada Akhir Zaman akan muncul mesias-mesias palsu
yang banyak melakukan tanda yang dahsyat
dan muzijat-muzijat (Matius 24:24).
Sebagaimana
Rasul Petrus di Ayat 3-7,
menggambarkan bahwa pada Zaman Akhir atau akhir Zaman akan tampil
penyesat-penyesat / para pengejek yang mengajarkan kepalsuan yang menjadikan
Hawa Nafsu dan dirinya adalah tuhannya, Dengan tanpa rasa malu mempertanyakan
kebenaran hari kedatangan Tuhan, sehingga dengan mudahnya tidak ada hari
Tuhan/Akhir Zaman, Oleh karena mulai dari nenek moyangnya berita tentang hari
Tuhan telah berkumandang, tetapi sampai hari ini hari Tuhan itu dinyatakan
banyak orang mulai yang meragukan Firman Allah.. Nabi Yoel dan Amos menggambarkan bahwa Hari Tuhan itu adalah
hari Kegelapan.
Lebih lanjut Petrus mengingatkan bahwa para penyesat
itu sengaja (secara sadar) tidak perduli/tidak mau tahu bahwa bumi ini ada
masanya akan dihakimi, manusia tetap melakukan dosa. Dan hari Tuhan adalah
Penghakiman, sebagaimana Tuhan memusnahkan manusia dengan air bah, yang tidak
mempercayai firmanNya yang dikatakan oleh Nabi Nuh dan pemusnahan Sodom dan
Gomora yang tidak bertobat dari dosanya. Padahal sebelum Hari Itu datang, Tuhan
memberi waktu dan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Dan hidup hanya
sesuai dengan keinginan sendiri.
Apa yang bisa kita saksikan pada hari ini, ada
banyak orang yang lebih mementingkan kesenangan dunia dan melupakan kehidupan
rohaninya, dengan tidak mengenal waktu mengejar Kekayaan, mengabaikan etika
untuk Jabatan dan Kekuasaan, Hanya Mencari Pengajaran yang sesuai selera, yang
bisa membuat tertawa, yang enak didengar dan membenci pengajaran yang
berlandaskan kebenaran, bahkan Firman Tuhan digunakan untuk kepentingan
sesaat.Bukankah banyak orang berkata, Nanti kalau sudah Tua saja baru rajin
Ibadah, Rajin Ke Gereja, Tuhan mengerti kita koq.
Didalam masa
penantian tentu bukan tidak mungkin manusia berusaha menebak. (Ayat 8-13) Oleh karena itu manusia berusaha
meramalkan hari kedatangan Tuhan. Dengan berlandaskan ayat-ayat yang ada di
Alkitab. Dengan Tegas Alkitab mengatakan bahwa Tidak ada seorangpun yang tahu
bilamana Hari Itu datang hanya Allah sendiri (Matius 24:36 dan Markus 13:32 Tetapi tentang hari
dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan
Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.").
Bukankah Ada banyak yang mencoba meramalkan umur
bumi ini? Yang meramalkan dan menubuatkan hari kiamat? Kita mungkin masih
ingat, Kasus Lia Eden, Sibuea, David Levy juga Kalender Suku Maya yang
dijadikan Judul Film 2012. Petrus menggambarkan
satu hari dihadapan Tuhan sama seperti 1000 tahun manusia, bukan sama
dengan. Ini hanya penggambaran bahwa manusia tidak bisa mengetahui apa yang
akan terjadi dan bilamana terjadi sebuah peristiwa apalagi Hari Tuhan.
Jangankan satu hari, sedetikpun kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi
pada diri kita.
Yang mau
dikatakan disini adalah bahwa Tuhan menunjukkan kesabaran dan belas kasihNya
yang besar kepada manusia, oleh karena Tuhan menghendaki agar tidak ada umatNya
yang binasa melain hidup yang kekal, sehingga Ia memberi waktu kepada manusia
untuk menyadari kesalahan dan dosanya dan mau bertobat serta diubahkan oleh Tuhan (Yoh 3:16). Dan Allah tidak pernah melupakan
apalagi melalaikan Janji Kedatangannya. Karena Janji Tuhan adalah Ya dan Amin (2 Korintus
1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah
sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.)
Hari kedatangan Tuhan diumpakan oleh Petrus seperti
pencuri, yang datang tiba-tiba. Dan ini juga Ucapan Tuhan Yesus, bahwa
Kedatangan Hari Tuhan itu seperti Pencuri diwaktu malam (Mat 24:43), ketika
manusia terlelap dalam tidurnya, demikian juga Tuhan akan datang tanpa diduga
ketika manusia terlelap, terlena dan menikmati dengan hidupnya. Yang menikmati
hidup dalam Tuhan tentu akan bersukacita, oleh karena pengharapan mahkota
kehidupan di langit dan bumi yang baru yang terdapat kebenaran, sementara yang terlena dengan kenikamatan
dunia dan dosa akan tersentak ketika disadari tidak ada waktu dan kesempatan
lagi untuk bertobat. (Lukas
23:30 Maka orang akan
mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada
bukit-bukit: Timbunilah kami! (Wahyu
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang
itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang
duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.")
Oleh karena itu kita diingatkan untuk selalu menjaga
kekudusan hidup, menjauhkan diri dari segala kecemaran dunia (Gal
5:19-21 percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya)
tetapi hidup menurut Kehendak dan Tuntunan Allah dalam RohNya yaitu kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.).
III. APLIKASI
Hari
ini kita diajarkan tentang arti sebuah penantian kedatangan Tuhan yang kedua
kali, dan Ditengah berbagai tantangan kehidupan yang kita jalani pribadi lepas
pribadi, dengan berbagai macam kesulitan, pergumulan dan kesusahannya, yang
bisa saja membuat kita tergoda dan terbujuk mengikuti jalan yang salah dan
sesat, oleh karena beratnya Beban yang kita hadapi dan manisnya tawaran yang
diberikan oleh Dunia ini, sehingga dengan secara sadar kita
meninggalkan dan melupakan Tuhan dengan segala kesabaran dan kebaikanNya Tuhan.
Tentu
ditengah-tengah kemelut yang kita hadapi Kita diajarkan untuk selalu berserah
hanya kepada Dia, karena Tuhan sajalah penolong kita. Sambil menantikan dan
menyosong hari kedatanganNya Tuhan menghendaki kita terus mengerjakan,
Karya keselamatan
yang telah Tuhan Anugerahkan kepada kita dengan Cuma-Cuma dan berbuat kebaikan
dan kebenaran kepada sesama, sebagai bukti rasa syukur kita atas anugerah dan
berkat Tuhan serta buah dari Iman percaya Kita kepada Kristus.
Dan untuk mengerjakan dan menjadi
pelaku Firman Kebenaran dan Memberitakan Keselamatan Kristus bukan perkara
mudah. Menjadi penting bagi kita dengan ketulusan dan sepenuh hati mengakui dan
mengasihi Tuhan serta menyangkal diri dengan tidak lagi mengandalkan kemampuan
dan kekuatan diri sendiri tetapi tunduk kepada Kristus dan mengizinkan Roh
Kudus bekerja memperbarui kita setiap watu.
Yang penting untuk kita ingat,
renungkan dan lakukan didalam Menanti Hari Tuhan adalah :
1. Kewaspadaan tehadap setiap
pengajaran, dan disinilah kita perlu untuk menguji setiap pengajaran yang kita
terima, serta membiasakan diri dengan Firman Tuhan. Baca, Gali, Renungkan dan
Ajarkan Kebenaran Firman Tuhan dalam Hidup. Mari sisihkan sedikit waktu kita
untuk Tuhan.
2. Berjaga-jaga, seperti 5 orang gadis bijak
yang menyediakan minyak di buli-bulinya. Demikian juga orang percaya mengisi
minyak buli-bulinya dengan Iman teguh dan memeliharanya, menjaga hati, sikap,
perkataan dan perbuatan yang benar dan dan menjaga kekudusan hidup, Iman yang
berbuah.
3. Kesetiaan, Kristus adalah
teladan Kesetiaan yang Benar. Ia mengorbankan diriNya sebagai persembahan bagi
Pengampuan Dosa Manusia. Demikian
hendaknya kita yang telah ditebus tetap setia didalam iman percaya dan mengerjakan
tugas panggilan kita masing-masing ditengah berbagai kesulitan dan tantangan
kehidupan.
4. Sukacita dan berpengharapan.
Orang percaya senatiasa bersukacita dan berpengharapan bahkan ditengah badai
kehidupan. Kasih menimbulkan kerinduan. Kasih kepada Tuhan membuat kita Rindu
KedatanganNya. Menanti Hari Tuhan butuh sikap sabar yang selalu berpengharapan
penuh hanya kepada Tuhan oleh karena Janji Tuhan Itu Pasti.
5. Tetaplah Berdoa, doa adalah
nafas hidup orang percaya. Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging
lemah."
Sama
Seperti Seorang Petani yang menabur benih, menyirami, menyiangi dan menjaga
tanamannya dari hama dan pencuri dan dengan ketekunan mengerjakannya serta
kesabaran dan pengharapan menanti waktunya untuk menuai, demikian juga orang
percaya yang penuh perjuangan mengerjakan karya nyata keselamatan dengan
pengharapan yang indah menanti hari Tuhan. Hari Tuhan adalah hari kemenangan
bagi Orang Percaya dan Setia kepada Kristus.
Tuhan Yesus membimbing dan memberkati kita. Amin