Nas : Lukas14:25-33
Mengikut Yesus dan menjadi murid sejati
_________________________________________
Saya membaca sebuah iklan lowongan kerja di sebuah media cetak lokal. Perusahan X membutuhkan tenaga untuk posisi sebagai GM. Lalu saya melihat kualifikasi yang harus dipenuhi oleh setiap calon pelamar. Saya berfikir, jika kualifikasi itu bisa terpenuhi, maka calon pelamar harus melewati tahapan proses seleksi dan ujian dan harus lulus, setelah itu baru diterima bekerja.
Demikian halnya dengan ketika kita memilih untuk percaya dan mengikuti Yesus. Tentu harus ada syaratnya. Yang pertama, harus percaya bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat manusia, mati dikayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga. Itu dasar keyakinan kita yang utama. Syarat yang kedua (ay. 26), meninggalkan dan menanggalkan ke-aku-an atau ego pribadi atau menyangkal diri.
Tuhan ingin meluruskan pengertian bahwa kata "membenci" dalam ayat ini bukan secara harafiah, tetapi kenyataan dalam hidup , kita hanya mampu menyuarakan kebenaran hanya kepada orang lain, jika kebenaran itu menyangkut diri kita sendiri, keluarga kita, sahabat kita,orang tua kita oh nanti dulu, cenderung lebih memilih untu menutupi kesalahan.
Dan tentu untuk mampu menyuarakan kebenaran butuh keberanian dan pengorbanan dalam memperjuangkan iman dan kepercayan kepada Yesus (turut memikul salib). Dan inilah syarat yang ketiga (ay. 27). Bukan hal yang mustahil ketika menyuarakan kebenaran Firman Allah akan muncul perlawanan dari diri kita, keluarga, sahabat atau orang disekitar kita. Bisa saja kita dibenci, dicaci maki, dijauhi, bahkan disiksa baik fisik maupun mental. Memikul salib berarti kita turut merasakan penolakan, penderitaan, hinaan oleh karena mempertahankan iman dan keyakinan kita kepada Yesus.
Ada banyak orang yang oleh karena tekanan, penolakan yang dialaminya membuat ia menjadi lemah dan bersedia menanggalkan serta meninggalkan imannya. Yesus menginginkan kita setia, sebagaimana Ia setia akan janjiNya. Rasul Paulus (Flp 4:13) mengingatkan bahwa segala perkara apakah itu cercaan, tekanan mental ataupun psikis, penolakan, diasingkan mampu kita tahan karena Tuhanlah yang memberi kekuatan ketika kita setia kepadaNya. Dan sesuai janjinya bahwa Ia menyertai kita sampai akhir jaman (Mat 28:20).
Syarat yang ke empat yaitu dibutuhkan semangat dan sikap yang sepenuh hati untuk mengerjakan FirmanNya (ay. 28-33).
Kita telah memutuskan dan memilih untuk percaya dan beriman kepada Yesus, kita harus dengan sepenuh hati, tidak suam suam kuku. Membaca,menghayati , merenungkan Firman Allah dan melaksanakannya didalam hidup. Mengapa perlu aktualisasi atau aksi dalam menghayati Firman Allah? Tanpa ada aksi atau perbuatan atau buah dari yang kita imani hakekatnya adalah mati. Kita hanya jadi bahan tertawaan, karena kita hanya mampu mengucapkan tetapi tidak mau melakukan apa yang kita ucapkan.
Butuh sikap yang konsisten dan komitmen yang tegas dan jelas, serta kontiniunitas jika kita mengikut Yesus. Tentu dari semua persyaratan diatas, kita merasa tidak mampu melaksakannya, jika kita berada diluar Yesus. Tetapi sebaliknya jika kita tinggal didalam Dia, kita dimampukan untuk berbuat dan melaksanakan FirmanNya dan berbuah banyak (Yoh 15:5-6). Untuk itu mari berserah hanya kepada Dia, memohon hikmat dan kekuatan hanya kepadaNya agar kita dimampukan melaksanakan FirmanNya, agar kita lulus dalam proses seleksi iman dan menjadi muridNya yang sejati.Amin.
St. E. Marpaung-GKPI Segar Rejosari.