Amos 8:4-7
************
Amos 8:4-7 (TB) Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu, supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?" TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka
*********************************************************************
Ketika menonton berita televisi diberitakan ada seorang panitera pengadilan di Jakarta tertangkap tangan oleh KPK, yang menerima suap dari keluarga terdakwa yang juga seorang publik figur. Disebutkan bahwa suap tersebut adalah untuk meringankan hukuman bagi terdakwa. Oh, betapa sebuah keadilan dan hukum telah diperjual belikan. Bisa saja terjadi yang benar menjadi salah atau sebaliknya.
Teguran Allah kepada bangsa Israel melalui perantaraan Amos juga mengingatkan betapa Allah melihat ada banyak perbuatan ketidak adilan dan kecurangan yang dilakukan oleh kaum itu. Ini mengingatkan kita juga bahwa kekerasan,ketidakadilan, kecurangan, penipuan pemutarbalikan fakta ada disekitar kita. Bisa saja kita adalah korban dari itu semua atau bahkan mungkin kita juga adalah salah satu pelaku tindakan itu.
Oleh karena itu kita diajarkan untuk selalu peduli terhadap sesama kita, sebagai pengejawantahan hukum kasih. Serta menghindari perbuatan yang menciptakan ketidak adilan, penindasan dan kecurangan. Perbuatan ini sangat dibenci oleh Tuhan. Peraturan ataupun undang undang dibuat oleh manusia adalah untuk menata kehidupan manusia agar lebih baik. Jika dilanggar maka akan ada sanksi atau hukuman. Hukum Tuhan jauh melebihi hukum yang dibuat oleh manusia. Tuhan juga akan menghukum apabila ada pelanggaran atau dosa yang kita lakukan. Tetapi sebelum itu terjadi Tuhan rindu dan mengingikan manusia itu bertobat dan kembali kepada jalan Tuhan. Sebab Tuhan tidak menginginkan kebinasaan orang berdosa tetapi pertobatanlah yang dinantikan Tuhan dari manusia.
Pertobatan yang benar diikuti dengan perubahan sikap yang menghidupi Firman Allah, selalu berserah hanya kepada Tuhan, peduli kepada sesama, jujur dalam tindakan.
Amos adalah gambaran seorang yang berani dan tegas dalam menyuarakan ketidakadilan serta kecurangan. Ia hanya menuruti perintah Tuhan dan ia memiliki keyakinan bahwa Tuhan menyertainya, dan tidak gentar walaupun dia harus diusir dari negerinya sendiri. Sikap seperti ini mungkin sudah langka kita temui. Untuk itu,sebagai pengikut Kristus yang oleh KasihNya, kita telah dimerdekakan melalui curahan darah Kristus, kita diajak untuk menjadi berani dan pelopor dalam melakukan kebenaran dan kejujuran serta menyuarakannya dalam kehidupan kita. Mari kembangkan semangat untuk saling mengasihi kepada sesama.
Salam, Pnt. Edi Marpaung
GKPI Segar Rejosari