Minggu, 18 Desember 2022

Sambutlah Dia Yang Dijanjikan Allah

Roma 1:1-7 “Sambutlah Dia Yang Dijanjikan Allah”

 

Jemaat Yang dikasihi Tuhan,

Jemaat Roma adalah Jemaat Yang unik, tidak diketahui siapa yang mendirikannya, dan Jemaat yang terkenal oleh karena imannya keseluruh Dunia (Ay 8 (Ay 8b ”sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia”). Paulus sangat bersemangat ketika mengetahui sudah saatnya pergi melayani jemaat Roma. dan betapa ia memiliki kerinduan untuk mengunjungi mereka (ay 9).

Surat ini ditulis ketika Paulus masih berada di Korintus, sebelum melakukan perjalanan membawa bantuan kepada orang-orang miskin di Yerusalem. Rencana Paulus, Setelah dari Yerusalem, Dia bermaksud pergi ke Roma dan kemudian berlanjut ke Spanyol, tetapi rencana untuk melayani Jemaat Roma, namun itu tidak pernah terjadi. Sebab ia ditangkap dan ditahan di Yerusalem dan diextradisi ke Roma untuk diadili. Paulus sampai  di Roma bukan sebagai Penginjil, tapi sebagai seorang tahanan yang akan dihukum menurut hukum Romawi, sebab Paulus adalah Warga Negara Roma.

Surat Paulus Kepada Jemaat Roma, merupakan surat Bimbingan Pastoral yang berisikan Doktrin/Dogma, tentang Keselamatan dll. Paulus merasa perlu memberikan bimbingan sebab Ada banyak pengajaran dan Filsafat yang tumbuh dikota Roma. Filsafat Yunani, Helenisme, Sinkritisme dlsb.

Memperkenalkan diri, ini adalah langkah pertama yang dilakukan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat Roma. Ia merasa perlu memberitahu siapa dirinya, sebab Jemaat Roma tidak didirikan oleh Rasul Paulus

 

Jemaat Yang dikasihi Tuhan,

Paulus memperkenalkan siapa dirinya sebagai seorang hamba. Bukan hamba biasa, tetapi hamba sahaya/budak, yang tunduk, patuh dan menyerahkan seluruh keberadaan diri dan hidupnya hanya untuk pengabdian kepada tuannya. Dengan tegas bahwa Paulus mengatakan bahwa ia adalah hamba dan milik Kristus. Itu semua bukan karena keinginannya melainkan karena ia dipanggil, dikuduskan, dipilih dan ditetapkan oleh Kristus sendiri sebagai Rasul untuk mengabarkan Injil Allah tentang Kebenaran dan Kabar Baik. Sabda Yesus “Yohanes  15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Dalam perikop yang singkat ini, sesungguhnya terangkum tentang rancangan Allah sejak semula, tentang keselamatan manusia didalam Yesus Kristus, dan karya Roh Kudus untuk memanggil orang percaya  dalam pemberitaan Injil Allah.

1.     Nubuat tentang Keselamatan - Ayat2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,

Injil adalah Kabar Baik/Sukacita. Ketika manusia jatuh kedalam Dosa, Allah dalam Kej 3:15, telah menjanjikan keselamatan, dan sesungguhnya ini adalah Kabar Baik / Injil Allah yang pertama, dan untuk selanjutnya Allah didalam PL, memilih hamba-hambanya yaitu Nabi-nabi untuk menyampaikan nubuatan serta memberitakan keselamatan yang akan datang kepada umatNya. Segala hal yang disampaikan Oleh Para Nabi didalam Perjanjian Lama adalah merujuk Kepada Yesus Kristus, sebagai penggenapan Janji Allah tentang keselamatan manusia. Dengan kata lain, bahwa Sesungguhnya Perjanjian Lama menubuatkan tentang kedatangan Kristus.

2.     Keberadaan Hakikat Yesus Kristus Sebagai Manusia dan Allah, siapakah Kristus (Ay 3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud ). Paulus menekankan keberadaan Yesus Kristus sebagai seorang manusia, yang memiliki silsilah Tarombo  yang jelas (Mat 1:1-16,Luk 3:24-38), yang dilahirkan dari rahim oleh seorang perempuan, yaitu Maria. Maria Ibu Yesus, Yusuf ayahNya adalah Keturunan Daud. Mereka masuk kedalam Suku/Kaum Yehuda. Dan kepada Yehuda telah dinubuatkan bahwa keturunannyalah akan lahir sang Juruslamat (Kej 49:8-12), Bahwa Rancangan Keselamatan yang ditetapkan Allah terus berkesinambungan dari generasi ke genarasi.  

Ay 4 Rasul Paulus menegaskan Ke-Illahi-an Kristus, dengan kebangkitanNya dari antara Orang mati. Ini merujuk kepada Kuasa Allah itu sendiri. Kebangkitan Kristus adalah Pusat dari Rencana Keselamatan yang dirancang Allah. Itu sebabnya Paulus menuliskan dalam 1 Korintus  15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.

Allah telah menyatakan kuasaNya yang dari sorga, dalam dunia ini, menyatakan diri di dalam daging yang berinkarnasi dalam Kristus dan juga menyatakan diriNya yang berkuasa atas kehidupan. Sehingga melalui kedatanganNya di dalam daging supaya Kristus, menjadi “Tuan” atas kehidupan kita sebagai “hamba” yang telah di tebusNya dari kuasa dosa.

Ini jugalah menjadi tugas kita untuk memberitakan tentang Kemanusian Yesus melalui kelahiranNya dan Ke-Illahi-anNya didalam Kematian dan KebangkitanNya.

3.     Hanya oleh karena Kasih Karunia, (Ay 5-7)

Ay 5 Paulus menyadari bahwa pemilihan dan panggilan Kristus atas dirinya menjadi Rasul, adalah semata-mata Kasih karunia dan ia menyadari bahwa ia telah ditebus dengan darah Kristus dari Kuasa Dosa, dan berkewajiban menuntun semua bangsa supaya percaya dan taat kepada Kristus. Ayat 6 : menegaskan bahwa Kasih Karunia atas keselamatan itu bukan hanya kepada Paulus, tetapi kepada semua orang yang percaya kepada pemberitaan Injil Allah, dipanggil dan menjadi milik Kristus. Penebusan oleh darah Kristus adalah harga yang tidak dapat dinilai, sebab itu semata-mata anugerah dan karunia. Pengakuan diri atas kasih karunia Tuhan adalah bentuk ketaatan dan tunduk kepada Kristus.

 

Jemaat yang terkasih,

Minggu kita hari ini adalah minggu Advent IV, dengan tema “Sambutlah IA yang dijanjikan Allah”, pertanyaannya adalah bagaimana kita akan menyambutnya?, Apakah yang kita persiapan seperti apa persiapan kita. Adakah Sukacita dan damai sejahtera dalam hati kita untuk menyambut Perayaan Kelahiran Tuhan Yesus?, ataukah ada perselisihan diantara panitia Natal.

Sesungguhnya melalui Nas hari ini, menjadi Refleksi bagi kita untuk mengukur sejauh mana kita dan kesungguhan kita Menyambut kedatangan Kristus, bukan hanya tentang Perayaan Natal, namun yang lebih utama adalah Persiapan Penyambutan untuk KedatanganNya yang kedua kali.

a.     Seperti Paulus, yang mengaku bahwa ia adalah hamba dan Kristus sang pemilik, maka kita perlu untuk merendahkan hati  dan mengaku sebab kita juga adalah hamba yang telah ditebus oleh Kristus, dengan penuh Kerelaan menyerahkan hidup hanya untuk mengabdi kepada Kristus, Sang Tuan atas segala kehidupan, bukan kepada dunia. Seorang hamba tugasnya adalah melayani, Ibarat Seseorang yang sedang menantikan kedatangan tamu yang terhotmat dan agung, tentu tuan rumah dengan rela akan membuat persiapan sebaik mungkin dan ketika tamu yang ditunggu-tunggu itu datang maka dengan kesungguhan dan kerelaan hati kita akan memberi pelayanan yang terbaik. Adakah kita mau menjadi pelayan bagi Tuhan dengan melayani sesama? Sudahkah kita memberi pelayanan ditengah-tengah keluarga, gereja dan masyarakat?

Bagi anak-anak kami, pelayanan apakah yang telah engkau berikan kepada orang tua sebagai bentuk ketaatanmu kepada Tuhan? Adakah engkau membuat orang tuamu bangga karena prestasimu disekolah, sikapmu yang terpuji, atau malah membuat sedih ortumu oleh kelakuanmu. Ingatlah Kita adalah Hamba Kristus, yang telah ditebusnya.

b.     Menanti dan menyambut IA yang dijanjikan Allah, adalah tentang iman yang dinyatakan dalam kesetiaan (loyalitas), integritas, terus berpengharapan sampai hari kedatanganNya. Dan Tugas kita adalah terus mentaati sang Tuan yaitu Kristus dan tetap menunaikan tugas panggilan pelayanan dan mengerjakan keselamatan dimanapun kita berada, sebab Allah selalu membekali kita dengan “Kasih Karunia dan Damai Sejahtera Allah. Inilah yang menjadi dasar, bahwa kita bergantung hanya kepada Tuhan”.

Selamat menyambut Natal Tahun 2022, damai sejahtera natal melingkupi kita. Tuhan memberkati. Amin