Roma 1:1-7 “Sambutlah Dia Yang Dijanjikan Allah”
Jemaat
Yang dikasihi Tuhan,
Jemaat Roma adalah Jemaat Yang unik, tidak
diketahui siapa yang mendirikannya, dan Jemaat yang terkenal oleh karena
imannya keseluruh Dunia (Ay 8 (Ay 8b ”sebab
telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia”). Paulus sangat
bersemangat ketika mengetahui sudah saatnya pergi melayani jemaat Roma. dan betapa ia memiliki kerinduan untuk
mengunjungi mereka (ay 9).
Surat ini ditulis ketika Paulus masih berada di Korintus, sebelum melakukan perjalanan membawa bantuan kepada orang-orang miskin di Yerusalem. Rencana Paulus, Setelah dari Yerusalem, Dia bermaksud pergi ke Roma dan kemudian berlanjut ke Spanyol, tetapi rencana untuk melayani Jemaat Roma, namun itu tidak pernah terjadi. Sebab ia ditangkap dan ditahan di Yerusalem dan diextradisi ke Roma untuk diadili. Paulus sampai di Roma bukan sebagai Penginjil, tapi sebagai seorang tahanan yang akan dihukum menurut hukum Romawi, sebab Paulus adalah Warga Negara Roma.
Surat Paulus Kepada Jemaat Roma, merupakan
surat Bimbingan Pastoral yang berisikan Doktrin/Dogma, tentang Keselamatan dll.
Paulus merasa perlu memberikan bimbingan sebab Ada banyak pengajaran dan
Filsafat yang tumbuh dikota Roma. Filsafat Yunani, Helenisme, Sinkritisme dlsb.
Memperkenalkan diri, ini adalah langkah
pertama yang dilakukan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat Roma. Ia merasa perlu
memberitahu siapa dirinya, sebab Jemaat Roma tidak didirikan oleh Rasul Paulus
Jemaat Yang dikasihi Tuhan,
Paulus memperkenalkan siapa
dirinya sebagai seorang hamba. Bukan hamba biasa, tetapi hamba sahaya/budak,
yang tunduk, patuh dan menyerahkan seluruh keberadaan diri dan hidupnya hanya
untuk pengabdian kepada tuannya. Dengan tegas bahwa Paulus mengatakan bahwa ia
adalah hamba dan milik Kristus. Itu semua bukan karena keinginannya melainkan
karena ia dipanggil, dikuduskan, dipilih dan ditetapkan oleh Kristus sendiri sebagai
Rasul untuk mengabarkan Injil Allah tentang Kebenaran dan Kabar Baik. Sabda
Yesus “Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa
dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Dalam perikop yang
singkat ini, sesungguhnya terangkum tentang rancangan Allah sejak semula,
tentang keselamatan manusia didalam Yesus Kristus, dan karya Roh Kudus untuk
memanggil orang percaya dalam
pemberitaan Injil Allah.
1.
Nubuat tentang
Keselamatan - Ayat2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
Injil adalah Kabar Baik/Sukacita. Ketika
manusia jatuh kedalam Dosa, Allah dalam Kej 3:15, telah menjanjikan
keselamatan, dan sesungguhnya ini adalah Kabar Baik / Injil Allah yang pertama,
dan untuk selanjutnya Allah didalam PL, memilih hamba-hambanya yaitu Nabi-nabi
untuk menyampaikan nubuatan serta memberitakan keselamatan yang akan datang
kepada umatNya. Segala hal yang disampaikan Oleh Para Nabi didalam Perjanjian
Lama adalah merujuk Kepada Yesus Kristus, sebagai penggenapan Janji Allah
tentang keselamatan manusia. Dengan kata lain, bahwa Sesungguhnya Perjanjian
Lama menubuatkan tentang kedatangan Kristus.
2.
Keberadaan Hakikat Yesus
Kristus Sebagai Manusia dan Allah, siapakah Kristus (Ay 3 tentang Anak-Nya,
yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud ). Paulus menekankan
keberadaan Yesus Kristus sebagai seorang manusia, yang memiliki silsilah Tarombo yang jelas (Mat 1:1-16,Luk 3:24-38), yang
dilahirkan dari rahim oleh seorang perempuan, yaitu Maria. Maria Ibu Yesus,
Yusuf ayahNya adalah Keturunan Daud. Mereka masuk kedalam Suku/Kaum Yehuda. Dan
kepada Yehuda telah dinubuatkan bahwa keturunannyalah akan lahir sang
Juruslamat (Kej 49:8-12), Bahwa Rancangan Keselamatan yang ditetapkan Allah
terus berkesinambungan dari generasi ke genarasi.
Ay 4 Rasul Paulus
menegaskan Ke-Illahi-an Kristus, dengan kebangkitanNya dari antara Orang mati.
Ini merujuk kepada Kuasa Allah itu sendiri. Kebangkitan Kristus adalah Pusat
dari Rencana Keselamatan yang dirancang Allah. Itu sebabnya Paulus menuliskan
dalam 1 Korintus 15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan
kamu.
Allah telah menyatakan
kuasaNya yang dari sorga, dalam dunia ini, menyatakan diri di dalam daging yang
berinkarnasi dalam Kristus dan juga menyatakan diriNya yang berkuasa atas
kehidupan. Sehingga melalui kedatanganNya di dalam daging supaya Kristus, menjadi
“Tuan” atas kehidupan kita sebagai “hamba” yang telah di tebusNya dari kuasa
dosa.
Ini jugalah menjadi
tugas kita untuk memberitakan tentang Kemanusian Yesus melalui kelahiranNya dan
Ke-Illahi-anNya didalam Kematian dan KebangkitanNya.
3.
Hanya oleh karena
Kasih Karunia, (Ay 5-7)
Ay 5 Paulus menyadari bahwa pemilihan dan
panggilan Kristus atas dirinya menjadi Rasul, adalah semata-mata Kasih karunia
dan ia menyadari bahwa ia telah ditebus dengan darah Kristus dari Kuasa Dosa, dan
berkewajiban menuntun semua bangsa supaya percaya dan taat kepada Kristus. Ayat
6 : menegaskan bahwa Kasih Karunia atas keselamatan itu bukan hanya kepada
Paulus, tetapi kepada semua orang yang percaya kepada pemberitaan Injil Allah,
dipanggil dan menjadi milik Kristus. Penebusan oleh darah Kristus adalah harga
yang tidak dapat dinilai, sebab itu semata-mata anugerah dan karunia. Pengakuan
diri atas kasih karunia Tuhan adalah bentuk ketaatan dan tunduk kepada Kristus.
Jemaat yang terkasih,
Minggu kita hari ini
adalah minggu Advent IV, dengan tema “Sambutlah IA yang dijanjikan Allah”,
pertanyaannya adalah bagaimana kita akan menyambutnya?, Apakah yang kita
persiapan seperti apa persiapan kita. Adakah Sukacita dan damai sejahtera dalam
hati kita untuk menyambut Perayaan Kelahiran Tuhan Yesus?, ataukah ada
perselisihan diantara panitia Natal.
Sesungguhnya melalui
Nas hari ini, menjadi Refleksi bagi kita untuk mengukur sejauh mana kita dan
kesungguhan kita Menyambut kedatangan Kristus, bukan hanya tentang Perayaan
Natal, namun yang lebih utama adalah Persiapan Penyambutan untuk KedatanganNya
yang kedua kali.
a.
Seperti
Paulus, yang mengaku bahwa ia adalah hamba dan Kristus sang pemilik, maka kita
perlu untuk merendahkan hati dan mengaku
sebab kita juga adalah hamba yang telah ditebus oleh Kristus, dengan penuh
Kerelaan menyerahkan hidup hanya untuk mengabdi kepada Kristus, Sang Tuan atas
segala kehidupan, bukan kepada dunia. Seorang hamba tugasnya adalah melayani, Ibarat
Seseorang yang sedang menantikan kedatangan tamu yang terhotmat dan agung, tentu
tuan rumah dengan rela akan membuat persiapan sebaik mungkin dan ketika tamu
yang ditunggu-tunggu itu datang maka dengan kesungguhan dan kerelaan hati kita
akan memberi pelayanan yang terbaik. Adakah kita mau menjadi pelayan bagi Tuhan
dengan melayani sesama? Sudahkah kita memberi pelayanan ditengah-tengah
keluarga, gereja dan masyarakat?
Bagi anak-anak kami, pelayanan apakah
yang telah engkau berikan kepada orang tua sebagai bentuk ketaatanmu kepada
Tuhan? Adakah engkau membuat orang tuamu bangga karena prestasimu disekolah,
sikapmu yang terpuji, atau malah membuat sedih ortumu oleh kelakuanmu. Ingatlah
Kita adalah Hamba Kristus, yang telah ditebusnya.
b.
Menanti
dan menyambut IA yang dijanjikan Allah, adalah tentang iman yang dinyatakan
dalam kesetiaan (loyalitas), integritas, terus berpengharapan sampai hari
kedatanganNya. Dan Tugas kita adalah terus mentaati sang Tuan yaitu Kristus dan
tetap menunaikan tugas panggilan pelayanan dan mengerjakan keselamatan
dimanapun kita berada, sebab Allah selalu membekali kita dengan “Kasih Karunia
dan Damai Sejahtera Allah. Inilah yang menjadi dasar, bahwa kita bergantung
hanya kepada Tuhan”.
Selamat menyambut Natal Tahun 2022, damai sejahtera natal melingkupi kita. Tuhan memberkati. Amin