Minggu, 13 Januari 2019

Allah Menuntun UmatNya

Minggu, 13 Januari 2019
Keluaran 33:12-17

Allah Menuntun UmatNya

 

I.Pendahuluan
Bangsa Israel yang dalam perjalanan dari Mesir menuju Kanaan, tentu membutuhkan Bimbingan dan tuntunan oleh karena mereka tidak mengerti dan mengetahui apa yang mereka hadapi diperjalanan. Dan Allah memilih Musa sebagai pemimpin Bangsa Israel. Banyak hal yang terjadi didalam perjalanan bangsa itu. Kekerasan hati dan sifat pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Israel kepada Allah, telah membangkitkan murka Allah kepada mereka, terlebih ketika mereka tidak sabar dan bersungut sungut menunggu kedatangan Musa turun dari Gunung Sinai. Mereka membuat Patung lembu emas untuk disembah, sehingga membangkitkan Murka Allah, namun Musa mencoba melunakkan Hati Allah untuk tidak menjatuhkan hukuman atas Bangsa itu (Kel 32;11-14). Namun ketika Musa melihat sendiri apa yang terjadi, dengan segera Musa memerintahkan untuk memusnahkan orang yang tidak mau berbalik kepada Allah dan kembali ke Gunung Sinai untuk memohon belas kasihan Allah untuk tidak menghukum bangsa Israel, bahkan dengan berani Musa meminta agar Namanya dihapuskan dari Buku  Kehidupan, Namun Allah menjawab Musa bahkan Allah hanya menghapus nama orang yang berdosa dari buku kehidupan (Kel 32: 32-35)

 II. Penjelasan nas

Pelanggaran dan dosa Bangsa Israel telah membangkitkan murka Allah sehingga Allah tidak lagi menyebut Israel sebagai bangsanya (Kel 33;1) dan memerintahkan Musa untuk memimpin Bangsa Israel untuk memasuki Tanah Kanaan seperti yang Dia Janjikan. Allah akan mengirim malaikatNya untuk menuntun bangsa itu sebab Allah tidak mau lagi menyertai mereka oleh karena sifat tegar tengkuk Israel (Kel 33:2-8). Namun sekali lagi Musa menunjukkan kebesarn Jiwanya sebgai seorang pemimpin, meskipun dihadapkan kepada perosalan yang sangat berat, ia tetap setia membimbing bangsa itu, bahakan ia mendirikan kemah pertemuan diluar kemah bangsa Israel. Ditempat itulah Musa bertemu dengan Allah yang diwujudkan dalam tiang Awan yang menyelimuti kemah Pertemuan itu agar Bangsa itu itu dapat melihat bagaimana sesungguhnya Allah tetp mengasihi bangsa itu meskipun mereka memberontak (Kel 33;10-11).

Nah disinilah kita melihat bagaimana Musa begitu bergumul dengan Allah, memohon kepada Allah, agar Allah melunakkan hatiNya untuk mau memimpin dan berada ditengah-tengah bangsa Israel. Bahkan Musa berani mengatakan “Ingatlah bahwa bangsa ini Umat-Mu (ay 13b)bandingkan dengan ayat 1 (--bangsa itu). Didalam keterpurukan Musa memohon didalam kerendahan hati kepada Allah Allah untuk menunjukkan kepadanya Jalan Tuhan (ay 13). Sehingga ia mengenal dan tetap mendapat kasih Karunia Allah. Kerendahan hati dan pengakuan Musa akan kadaulautan Allah, bahwa ia sangat memerlukan Allah dan Allah menjawab bahwa Allah akan membimbing Musa dan memberi ketentraman (ay 14) namun sebagai seorang pemimpin Musa tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri saja, ia memohon kepada Allah agar Bangsa Israel juga diberi belas kasih dan bersedia membimbing bangsa itu bahkan Musa meminta Allah untuk tidak menyruh mereka pergi Jika Allah tidak membimbing bangsa Israel sebab tidak ada bedanya Bangsa Israel dengan bangsa lain. Bersama Allah mereka menjadi berbeda dibanding bangsa lain (ay.16), dan akhirnya Allah mengabulkan permohonan Musa oleh karena Musa mendapat Kasih Karunia Allah dan Allah mengenal Musa (ay. 17).

Dari perikop yang telah kita baca dan menjadi perenungan bagi kita ialah, bahwa perjalanan hidup kita tidak selalu mulus ataupun sesuai dengan rencana. Mungkin saja jauh dari yang kita harapkan, rencana yang sudah disusun bisa gagal, ataupun usaha yang kita rintis bisa saja hancur dan akibatnya kekecewaan, putus asa, kehilangan harapan menguasai manusia, sehingga membuat manusia menjauh dan meninggalkan Tuhan. Namun hari ini kita diingatkan dan Musa menjadi teladan dalam menyikapi setiap persoalan. Ia bukan lari dari masalah, namun didalam pergumulan masalah Ia menemukan jalan keluar. Karena Musa percaya,Musa Setia bahwa didalam setiap persoalan selalu Ada Penyertaan Tuhan. Kita lihat bagaimana ia bergumul dan memohon kepada  Allah untuk menyertai Bangsa Itu.

Musa mengajarkan kita :

1.Tidak ada gunanya mengandalkan kekuatan tenaga, pikiran, dan kuasa diri sendiri namun tunduk, mengakui kedaulatan Allah didalam kerendahan hati dan berserah diri kepada Tuhan adalah kunci mendapat Kasih Karunia dan tuntunan Allah, sebab lebih mengenal kita jauh melebihi diri kita. Allah mengerti kelemahan kita, namun kita tidak pernah mengetahui dan mengakui kelemahan kita.

2. Menjauhi Sikap mementingkan diri sendiri (Egois) (baca ay 14-16). Allah akan memberikan Kasih Karunia dan ketentraman kepada Musa,namun musa tidak berpikir bahwa kasih karunia itu untuk dirinya sendiri, namun Musa juga memikirkan nasib bangsa itu. Musa mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Kita Lihat bagaimana Allah mengasihi Musa, namun kasih Allah itu tidak berhenti samapi pada dirinya, ia membagikan Kasih Allah dengan memohon  Agar Allah juga mengasihi Bangsa itu meskipun telah berbuat Dosa. Jika kita memiliki karunia dan kelebihan dan talennta yang diberikan Allah, hendaknya kita juga mau berbagi kepada sesama. Kita harus ingat bahwa kita seperti sekarang ini, karena ada orang yang mengasihi kita dan mau berdoa untuk kita. Tahun 2019 Bagi GKPI adalah tahun membangun komunitas. Musa menjadi teladan bagi kita untuk mau saling mendorong dan saling mendukung dalam perbuatan benar dan kebaikan, serta saling mendoakan untuk selalu tetap berada didalam kebenaran dan bimbingan Tuhan.

3. Allah setia kepada JanjiNya dan manantikan pertobatan umatNya Sebagaimana Allah berjanji alkan memberikan Tanah Kanaan kepada Bangasa Israel, demikian Allah setia kepada janjinya kepada orang mau tetap setia memegang teguh Perintah Allah meskipun menghadapi badai kehidupan yang sangat sulit dan tetap mengandalkan Tuhan dan hidupNya.    

Sama Seperti seorang ayah akan dengan tekun membimbing anaknya yang masih balita dan mulai belajar berjalan. Si Ayah akan memegang tangan si Anak, meskipun terkadang si anak meronta ingin melepaskan tangannya dan berjalan kearah yang dia suka, namun dengan telaten si ayah akan mengajari dan memberitahu akan bahaya yang dihadapi si anak, tentunya dengan bahasa yang sangat sederhana. Walaupun adakalanya tangannya dilepas agar anak tersebut belajar berjalan didalam keseimbangan namun sang ayah akan tetap memperhatikan dan menyertai sang anak ketika berjalan. Jika si ayah melihat anaknya hampir jatuh, atau tergelincir atau mungkin akan celaka dengan sigap ia menangkapnya agar tidak terjatuh ataupun cedera, meskipun demikian adakalanya juga si anak cedera dan si Ayah akan segera memberi pengobatan dan menenangkan anaknya.

1.   Allah lebih dari kita didalam memperhatikan kita. Ia mengerti apa yang kita perlu, Ia menyediakan pertolongan bagi kita pada waktuNya sendiri,asal kita tetap tekun dan setia seperti Musa, tidak bersungut-sungut seperti Bangsa Israel. Atau meninggalkanNya. Bahkan meskipun orang yang dikasihiNya meninggalkanNYa, Allah menunggu dengan setia pertobatan. Allah menghendaki terlibatkan di dalam setiap apapun yang kita lakukan. IA ingin setiap orang yang mengaku dan percaya padaNya, melihat bahwa hanya Dia Yesus Tuhan yang sanggup melakukan apapun, Dia Yesus Tuhan, Allah diatas segala Allah, yang mampu memberi pertolongan yang sempurna. Ketika kita melibatkan Dia, dalam masalah apapun juga, sebesar  apapun, maka Allah akan memberikan kekuatan kepada kita agar dalam menjalani kehidupan kita akan terasa sangat indah.Perhatikan Filipi 3:19 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

 

III. Refleksi

1. Tema minggu ini adalah “Allah menuntun UmatNya” dan Minggu lalu” Hidup dalam rancangan dan rencana Tuhan”. Tuhan Yesus berfirman di Yoh 15:5 bahwa diluar tinggal diluar Kristus kita tidak bisa berbuat apa-apa. Meskipun segudang rencana dan rancangan telah kita susun, namun jika kehendak Allah berkata lain, itu semua tidak terjadi.  Ini adalah hari yang ke 13 di tahun 2019. Kita perlu menyesuaikan rencana kita dengan rencana Allah dalam hidup kita, untuk itu kita diingatkan diawal Tahun ini untuk selalu menyertakan dan memohon tuntunan Tuhan didalam setiap pekerjaan, setiap rencana kita.

2. Kita harus sadar bahwa mengandalkan kekuatan dan potensi yang ada pada kita adalah sama artinya dengan memuja dan memuliakan diri sendiri. Dan ini adalah kekejian bagi Allah dan Tuhan tidak mau berjalan bersama kita. Ingat bagaimana Allah meninggalkan Bangsa Isarel ketika mereka menggunakan kekayaannya untuk membangun lembu tuangan dari emas untuk disembah.

3. Kita juga diingatkan untuk tidak tegar tengkuk, mengeraskan hati, hanya mengikuti keinginan diri dan tidak perduli kepada sesama, sebab ini yang membangkitkan amarah Tuhan dan membuat orang jatuh kedalam dosa. Kekerasan hati, pemberontakan dan laku yang rusak yang mencemarkan diri dan tidak menjaga kekudusan hidup di hadapan Allah membuat kita kehilanagn Kasih karunia dan keselamatan dari Allah.  

4. Allah menuntun umatNya berarti Ia adalah Imanuel Bahwa Allah ada bersama Kita, bekerja bersama kita dan itu telah diberikan kepada kita melalui Karya Roh Kudus didalam diri kita masing-masing, yang menghibur, yang mengajar, mendidik dan menuntuntun kita kepada Pengenalan akan Kasih Allah dan KaruniaNya.

5. Untuk mari kita luangkan waktu sejenak dari waktu yang diberikan Allah kepada kita untuk, membaca Alkitab merenungkan dan mendengar suara Tuhan, sehingga kita beroleh pengertian yang benar akan kebenaran dan keadilan Tuhan didalam hidup kita.


Tuhan Memberkati,
Pnt. E. Marpaung