Minggu, 02 Desember 2018

Pengharapan akan datangnya Mesias

Minggu, 02 Des 2018 (Adven I)
Bilangan 24:15-17
Pengharapan akan kedatangan Mesias
Jemaat Yang dikasihi Tuhan,
Balak adalah Raja Moab, mendengar Bangsa Israel berkemah di dataran tanah  Moab dalam perjalanannya menuju Tanah Kanaan, ia menjadi sangat ketakutan karena menyadari bahwa Raja Balak tidak akan mampu mengalahkan Israel.   Sebab Ia mengetahui bahwa bangsa Israel telah mengalahkan Amori yang jauh lebih kuat dari Bangsa Moab. Sehingga Raja Balak merasa tidak memiliki harapan dan berusaha mencari pertolongan untuk mengalahkan Bangsa Israel. Ia lalu mengirim utusan untuk menjumpai Bileam Bin Beor, seorang tukang tenung. Raja Balak percaya, bahwa Bileam mampu mengalahkan Bangsa itu melalui mantranya. 

Dengan iming-iming kekayaan ia meminta Bileam Bin Beor untuk mengutuki Israel. Namun tiga kali Bileam diminta untuk mengutuki yang terjadi adalah justru ia memberkati Bangsa Isarel.  Bileam tidak mampu mengutuki bangsa Israel, sebab  Allah dengan kuasaNya menyertai lidahnya untuk mengatakan berkat kepada Bangsa Isarel. Sehingga Raja Balak sangat kecewa.  Bahkan pada perkataannya yang keempat Bileam justru dibimbing Allah untuk mengatakan Nubuat akan kehancuran Bangsa Moab dan semua anak Set, dan lahirnya Bintang dari Yakub.  Dan inilah yang menjadi renungan pada ibadah pagi ini.
Jemaat Yang Dikasihi Tuhan,
Apa yang menjadi pembelajaran bagi kita dalam perikop ini?
1. Jangan Takut akan apapun
Tidak ada manusia yang tidak pernah merasakan ketakutan didalam hidupnya.  Ada yang takut kehilangan harta, takut kehilangan jabatan dan kekuasaan , kehilangan orang yang dikasihi, takut dihukum atas kesalahan dan lain sebagainya.  Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana ia mengatasi ketakutannya.  Seperti Raja Balak yang oleh karena rasa takutnya kepada Bangsa Israel, yang meminta bantuan Bileam untuk mengatasi masalahnya, Ada banyak orang yang karena takut yang berlebihan ada yang mengalami frustasi, depresi atau masalah psikis, yang lainnya menjadi salah dalam mengambil keputusan.
Rasa takut dan kuatir yang berlebihan kepada masa depan, apa yang mau kami makan, apa yang mau kami pakai, jadi apa anak-anakku kelak, apakah aku akan berhasil dalam karirku adalah sebagian dari pertanyaan yang sering membuat orang menjadi kuatir.  Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tidak takut ataupun kuatir tentang apapun.  Ketakutan itu hanya datang dan bersumber dari diri kita sendiri sendiri.  2 Timotius  1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Untuk itu kita perlu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.
2. Iman hanya kepada Allah
Rasa kuatir dan ketakutan membuat kita kehilangan arah dan meninggalkan Tuhan. Seperti Raja Balakyang meminta bantuan Bileam untuk mengatasi masalahnya.  Ada banyak orang Kristen yang mencoba mencari  bantuan kepada orang pintar hanya untuk sebuah jabatan, untuk menjaga badan, untuk mencari kekayaan bahkan untuk membuat orang lain yang menjadi lawannya  sakit atau mati.  
Kekuatan dunia ini   membutakan mata rohani dan menghalangi iman kita untuk tetap berserah kepada Tuhan. Bahkan orang percaya sering dikelabui  hanya karena ada orang "pintar"  yang menggunakan Firman Tuhan / Alkitab dan doa Kristen didalam prakteknya.  Oleh karena itu kita jangan mudah tertipu oleh tipu muslihat Iblis yang menggunakan rasa takut kita sebagai  Alat untuk memperdaya dan menjauhkan kita dari Tuhan, meskipun menggunakan ayat-ayat dari Alkitab, ataupun berdoa dengan cara Kristen.
Hanya Iman yang benar kepada Allah, memampukan kita menghadapi setiap persoalan hidup. Menggantungkan harapan kepada kekuatan selain Tuhan sama artinya dengan melawan kehendak  Allah.
3. Allah melindungi umatNya
Bileam yang seorang ahli nujum, yang diminta Raja Balak untuk mengutuki Isarel, Justru oleh Kuasa Allah menggerakkan Bileam untuk memberkati Bangsa Israel. Melalui ayat khotbah hari ini, justru kita melihat bahwa Bileam tidak berkuasa atas apapun. Dan Allah tidak mengizinkan orang pilihannya (bangsa Israel) untuk disakiti. Ia tetap melindungi mereka. Demikian juga kita, sesungguhnya Allah melindungi kita, namun hanya terkadang kita yang mau bersekutu dan membuka diri  kepada  kekuatan dunia ini, dan abai dari perintah Tuhan.
Cara Tuhan untuk menyatakan Kasih dan Kehendak serta perlindungannya sulit untuk kita mengerti,  Ia bisa menggunakan kesusahan kita sebagai sarana menyatakan kehendakNya, atau memakai orang yang tidak mengenalNya sekalipun untuk melindungi umatNya.
4. Allah berkuasa dan mengasihi atas segala ciptaanNya
Dalam KuasaNya, Allah memakai Bileam untuk menyampaikan ketetapanNya. Mengapa Tuhan memakai Bangsa Lain?, Mengapa Bukan Bangsa Israel?, Justru disinilah Allah menunjukkan Kuasanya Seperti Bileam yang memiliki ilmu dan menggunakan Nama Allah untuk kepentingannya, Namun tidak berkuasa Ketika Ia mencoba untuk mengutuki Bangsa Isarel. Sesungguhnya Tidak ada satu kekuatan pun didunia ini yang melebihi kekuatan dan kekuasaan Allah. Kita perlu untuk terus belajar mengerti dan memahami kehendak Allah dalam hidup. Dan itu hanya dapat diperoleh jika kita sungguh-sungguh percaya dan menyerahkan hidup kita hanay kepada kuasa Allah.
Bahwa Allah berkuasa didalam hidup. Kesulitan dan persoalan yang kita hadapi diizinkan Allah menghampiri kita. Itu sebabnya bagi orang percaya, segala bentuk pencobaan dipandang sebagai cara Allah untuk menguji, memurnikan imannya, mendidik dan menjadikan serta KasihNya untuk menjadikan kita pribadi seperti yang Tuhan kehendaki. Namun bagi orang yang tidak percaya apapun bentuk kesulitan dan pergumulan hidup dipandang sebagai sebuah hukuman dan kutuk. Kuasa Allah merubah kutuk benjadi berkat.
5. Pertobatan dan Menghidupi Firman Tuhan
Tidak cukup hanya Mendengar dan mengerti Firman Allah, tetapi yang terutama adalah mengerjakan Firman itu dan menjadi Pelaku Firman, yang diikuti dengan pertobatan dan menghidupi Firman yang dipercayai itu. Tidak  Seperti Raja Balak yang telah mendengar Firman Tuhan dan Bileam yang menyampaikan Firman Tuhan, tetapi tidak juga mau bertobat, tetap mengandalkan kekuatan diri dan kekerasan hati dan akibatnya mereka mati terbunuh oleh Bangsa Israel.  Sekali lagi kita harus menjadi pelaku Firman yang menghidupi Firman Allah
Tugas kita adalah menjadi saksi atas Kasih dan KebaikanNya kepada semua orang melalui iman yang bekerja, iman yang tumbuh, iman yang hidup, iman yang berbuah kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan yang memberi manfaat dan kebaikan bagi sekeliling, baik orang yang percaya maupun yang tidak percaya.
6. Tuhan adalah sumber Pengharapan.
Bileam dipakai Allah untuk menyampaikan Nubuatan tentang hadirinya Raja yaitu Bintang Yakub yang akan mengalahkan Bangsa Moab dan Keturunan Set.  Bintang dari Yakub, telah digenapi, dalam  Yesus Kristus. IA  telah lahir, disalibkan dan bangkit untuk menebus dosa manusia.   Perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Kanaan tentu penuh dengan perjuangan dan kesulitan, yang terkadang mereka mengeluh, melawan, memberontak kepada Allah. Dan melalui Bileam, Allah untuk menyatakan Pengharapan itu, bahwa akan Bangkit Bintang Yakub Yang akan mengalahkan musuh-musuh Isarel. Sesungguhnya Perjalanan Bangsa Israel adalah gambaran perjalanan hidup kita. Kita sudah ditebus oleh darah Kristus dari dosa bukan karena kebaikan maupun usaha kita, tetapi oleh karena KasihNya kepada kita untuk turut bersamaNya kelak di Surga. Namun demikian tidak serta merta kita bebas dari masalah, justru mengikut Kristus banyak menghadapi kesulitan, yang sering membuat kita mengeluh, lemah bahkan putus asa, manusialah yang sering meninggalkan Tuhan ketika ada masalah. 
Seperti seorang yang mendaki gunung, semakin tinggi kaki melangkah, tantangannya semakin berat, bahkan banyak yang tidak mampu untuk mencapai puncak.  Demikian juga dengan iman kepada Kristus, akan banyak tantangan yang akan dihadapi, sampai benar-benar kita dilayakkan Tuhan untuk memperoleh mahkota kehidupan, kelak ketika IA datang untuk kedua kalinya
Tentunya di Adven pertama ini, kita sudah mulai dibayangi oleh berbagai rasa kuatir dan pikiran yang terbeban. Natal didepan mata, banyak orang tua yang sudah mulai pusing untuk memikirkan baju bagi anak-anaknya, seragam, uang natal anak disekolah, belum lagi memikirkan uang sekolah dan kebutuhan hidup, belum lagi toktok ripe untuk natal punguan marga atau parsahutaon.  Akibatnya kita tidak pernah merasakan Hari Natal yang bermakna, kita hanya disibukkan oleh ritual dan Pernak pernik Natal,  yang identik dengan segala yang serba baru akibatnya kita melupakan hakikat dan  pengertian  Natal yang sesungguhnya. Kelahiran Kristus adalah wujud dan cara Allah mengasihi Manusia sebab Kristus Lahir ke dunia adalah  Jalan untuk penebusan dan penebusan itu sudah terjadi.
Kita sudah dilepaskan dari kuasa dosa, Sekarang kita menanti kedatanganNya yang kedua kali.  Pertanyaannya apakah kita sungguh-sungguh menantikan kedatanganNya yang kedua ini. Jika kita menantikan seseorang tentu kita sudah terlebih dahulu mempersiapkan segala yang diperlukan, lalu bagaimanakah persiapan kita menyongsong kedatanganNya yang kedua kali itu?.  Adakah hidup kita ini seperti Pohon ara yang rimbun namun tidak berbuah?, atau seperti 5 gadis bodoh yang tidak membawa persediaan minyak untuk pelitanya ketika mempelai datang? 
Untuk itu hendakya kita mempersiapkan diri dengan setia dan taat menjadi Pelaku Firman, kelak apabila Kristus datang didapatiNya bahwa Pelita Iman kita masih menyala, seperti 5 gadis bijak yang mempersiapkan minyak di buli-bulinya dan  Pokok ara yang terus berbuah, padi yang bernas bkan padi-padian. 
Hari ini kita diingatkan oleh Firman Tuhan, akan Terbit Bintang Yakub, Artinya bahwa didalam Tuhan Kristus - lah Pengharapan itu. Dan pengharapan itu hidup, tidak sia-sia, yang mengalahkan segala kekuatiran dan rasa takut, asal kita tetap  setia didalam iman kepada Kristus.
Ingatlah bahwa rasa takut, kuatir, kesulitan yang kita alami adalah alat dan senjata yang paling ampuh yang berasal dari diri kita sendiri yang  dipakai oleh Iblis untuk menghancurkan dan menjauhkan kita dari Tuhan. Jangan kita biarkan kekawatiran dan ketakutan dalam hidup  menguasai kita, tetapi kitalah yang harus menguasainya dengan mengandalkan Tuhan. Ketakutan dan rasa kuatir membuat kita kehilangan pengharapan yang hidup kepada Kristus. Itu sebabnya sesulit apapun yang kita alami, jika kita berpengharapan hanya kepada Tuhan, maka kita dapat mengerti dan memaknai hidup ini dengan suka cita meskipun ditengah kesulitan.  Orang yang tidak memiliki pengharapan didalam Kristus adalah orang yang tidak memilki idup. 
Tuhan membimbing dan memberkati Kita. Amin
St. E. Marpaung