NAS
: Lukas 19:1-10
Pendahuluan
Ada
sebuah ungkapan, “ Hidup itu penuh dengan tantangan, hanya orang yang berani
menghadapi tantanganlah yang memiliki hidup”. Sepintas sulit diterima oleh
pikiran kita, tetapi itulah yang kita hadapi seharihari. Tantangan bisa saja
muncul dari dalam diri sendiri, atau dari luar diri sendiri. Tantangan dari
dalam diri misalnya, rasa minder, rasa ketakutan oleh karena keadaan, sehingga
menjadi takut. Tantangan dari luar misalnya, dicemooh oleh lingkungan bisa
karena latar belakang dan masalalu, atau karena pekerjaan kita. Padahal kita
mungkin memiliki kerinduan untuk bisa berkeumpul bercengkrama dengan sesama.
Tetapi karena stigma negatif yang dibangun atas diri kita oleh karena masa lalu
mungkin pernah melakukan dosa dimasa lalu membuat kita menjadi takut atau
rendah diri.
Hal
yang sama terjadi kepada Zakeus, seorang yang memimiliki jabatan tinggi sebagai
kepala pajak. Tetapi jabatan itu membuatnya menjadi dibenci oleh lingkungannya.
Dan inilah hambatan atau tantangan yang harus dihadapi oleh Zakeus. Kita
membaca perikop ini, kita melihat bagaimana ia sangat merindukan untuk berjumpa
dengan Tuhan Yesus. Hanya melihat wajah Tuhan Yesus, sudah puas hatinya.
Hambatan lain yang dihadapinya adlah dirinya sendiri yang kebetulan bertubuh
pendek, tetapi tidak putus akal. “Selalu ada Jalan Keluar” demikian prinsipnya.
Walaupun sebenarnya sesuai dengan posisi dan jabatannya ia bisa saja
menggunakan pengawal untuk mengahalau orang agar ia dapat berjumpa Tuhan Yesus.
Tetapi ia tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Karena ia sadar “Siapa
sebenarnya Yesus”.
Penjelasan Nas
Dari
sikap dan cara Zakeus ini, kita dapat menarik pelajaran yang sangat berharga
antara lain:
1.
Sikap pantang menyerah
(ayat 3-4)
Tantangan
Zakeus, yang bertumbuh pendek, dan dibenci oleh masayarakat oleh karena
pekerjaannya tidak menyurutkan hatinya untuk berjumpa dengan Yesus. Dengan penuh
semangat dan selalu berprinsip “selalu ada jalan keluar” dan ia tidak
kehilangan akal dengan memanjat pohon agar bisa melihat wajah Tuhan Yesus.
Inilah yang harus kita contoh, sebesar apapun tantangan yang kita hadapi jangan
takut, hadapi saja cari dan pandanglah Yesus.
2.
Kerendahan hati (Ayat 2)
Zakeus
sadar, jabatan dan pangkat dan kekayaan tidak ada artinya dihadapan Tuhan. Yang
utama adalah kerendahan hati dihadapan Tuhan. Sikap inilah yang perlu kita tiru
dari Zakeus. Kita tinggalkan, pangkat jabatan dan kekayaan kita dan merendahkan
diri dihadapan Tuhan.
3.
Sikap Mau Berbagi (ayat 8)
Perjumpaan
Zakeus dengan Tuhan Yesus, telah merubah diri Zakeus. Ia mangalami pembauran
Rohani dan bersedia untuk meyerahkan setengah dari yang dimilikinya untuk orang
miskin dan mengganti 4 kali lipat jika apa yang ditagihnya dari orang orang
tidak sesuai dengan aturan. Ia mau berbagi. Demikian juga kita, harus kita sadari apa yang kita peroleh saat ini
adalah semuanya karena kasih dan berkat Tuhan, oleh karena itu kita harus mau
berbagi kepada sesama. Karena inilah bentuk persembahan yang berkenan kepada
Allah, ketika kita mau berbagi dan mau memperhatikan orang yang berkekurangan.
Kita harus menjadi berkat bagi sesama karena Tuhan terlebih dahulu memberkati
kita.
4.
Menyadari kelemahan dan
dosa (ayat 6-7)
Zakeus
menyadari bahwa ia tidak layak dihadapan Allah, tetapi ia sungguh-sungguh
mencari Tuhan. Dan Tuhan berkenan menemuinya bahkan bertamu kerumahnya.
Demikian juga dengan kita, jika sunguh-sungguh menyadari kelemahan dan dosa
kita dan berusaha mencari Tuhan, maka Tuhan pun berkenan untuk kita dijumpai,
bahkan akan diam didalam kita.
Refleksi
Apa
yang kita dapatkan ketika kita sungguh sungguh mencari Tuhan?
1.
Tuhan hadir ditengah
kehidupan kita (ayat 5)
Ketika
Zakeus mencari Tuhan, dan Tuhan pun berkenan untuk ditemui dan akan menumpang
dirumahnya. Demikian juga kita ketika sungguhsunguh mencari Tuhan, Ia akan hadir ditengah tengah
kehidupan kita.
2.
Pembaruan dalam iman (ayat
8)
Pertemuan
dengan Tuhan akan semakin membuat kita diperbaharui setiap hari dalam hal
keimanan, semakin membuat kita rendah hati, mau berbagi dan menyadari bahwa apa
yang kita miliki adalah semua berasal dari Tuhan. Sehingga kita tidak mudah
goyah ataupun jatuh ketika kita menghadapi berbagai macam tantangan ataupun
kesulitan dalam hidup.
3.
Keselamatan bagi setiap
orang percaya (ayat 9)
Setiap
orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan dan percaya akan memperoleh keselamatan. Bukan hanya
kepada dirinya tetapi kepada setiap orang yang percaya.
Nas ini memberi pemahaman
kepada kita agar kita tidak mudah menyerah didalam menghadai berbagai kesulitan
hidup, hanya percaya dan beriman Tuhan
Yesus, serta memiliki kerinduan didalam perjumpaan dengan Tuhan , berserah,
menyandarkan kehidupan kita hanya kepada Tuhan Yesus, serta mengasihi sesama
sebagai buah keimanan kita, dan biarkan Tuhan yang bekerja didalam kehidupan
kita seturut dengan kehendakNya, dan kita menjadi orang yang bersuka cita oleh
karena kasih dan perbuatan Tuhan didalam hidup kita. Amin
St. E. Marpaung-GKPI Segar Rejosari