Rabu, 23 November 2016

Hidup Yang Diperbaharui

NAS                : Lukas 19:1-10


Pendahuluan
Ada sebuah ungkapan, “ Hidup itu penuh dengan tantangan, hanya orang yang berani menghadapi tantanganlah yang memiliki hidup”. Sepintas sulit diterima oleh pikiran kita, tetapi itulah yang kita hadapi seharihari. Tantangan bisa saja muncul dari dalam diri sendiri, atau dari luar diri sendiri. Tantangan dari dalam diri misalnya, rasa minder, rasa ketakutan oleh karena keadaan, sehingga menjadi takut. Tantangan dari luar misalnya, dicemooh oleh lingkungan bisa karena latar belakang dan masalalu, atau karena pekerjaan kita. Padahal kita mungkin memiliki kerinduan untuk bisa berkeumpul bercengkrama dengan sesama. Tetapi karena stigma negatif yang dibangun atas diri kita oleh karena masa lalu mungkin pernah melakukan dosa dimasa lalu membuat kita menjadi takut atau rendah diri.


Hal yang sama terjadi kepada Zakeus, seorang yang memimiliki jabatan tinggi sebagai kepala pajak. Tetapi jabatan itu membuatnya menjadi dibenci oleh lingkungannya. Dan inilah hambatan atau tantangan yang harus dihadapi oleh Zakeus. Kita membaca perikop ini, kita melihat bagaimana ia sangat merindukan untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus. Hanya melihat wajah Tuhan Yesus, sudah puas hatinya. Hambatan lain yang dihadapinya adlah dirinya sendiri yang kebetulan bertubuh pendek, tetapi tidak putus akal. “Selalu ada Jalan Keluar” demikian prinsipnya. Walaupun sebenarnya sesuai dengan posisi dan jabatannya ia bisa saja menggunakan pengawal untuk mengahalau orang agar ia dapat berjumpa Tuhan Yesus. Tetapi ia tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Karena ia sadar “Siapa sebenarnya Yesus”.


Penjelasan Nas
Dari sikap dan cara Zakeus ini, kita dapat menarik pelajaran yang sangat berharga antara lain:
1.   Sikap pantang menyerah (ayat 3-4)
Tantangan Zakeus, yang bertumbuh pendek, dan dibenci oleh masayarakat oleh karena pekerjaannya tidak menyurutkan hatinya untuk berjumpa dengan Yesus. Dengan penuh semangat dan selalu berprinsip “selalu ada jalan keluar” dan ia tidak kehilangan akal dengan memanjat pohon agar bisa melihat wajah Tuhan Yesus. Inilah yang harus kita contoh, sebesar apapun tantangan yang kita hadapi jangan takut, hadapi saja cari dan pandanglah Yesus.
2.   Kerendahan hati (Ayat 2)
Zakeus sadar, jabatan dan pangkat dan kekayaan tidak ada artinya dihadapan Tuhan. Yang utama adalah kerendahan hati dihadapan Tuhan. Sikap inilah yang perlu kita tiru dari Zakeus. Kita tinggalkan, pangkat jabatan dan kekayaan kita dan merendahkan diri dihadapan Tuhan.
3.   Sikap Mau Berbagi (ayat 8)
Perjumpaan Zakeus dengan Tuhan Yesus, telah merubah diri Zakeus. Ia mangalami pembauran Rohani dan bersedia untuk meyerahkan setengah dari yang dimilikinya untuk orang miskin dan mengganti 4 kali lipat jika apa yang ditagihnya dari orang orang tidak sesuai dengan aturan. Ia mau berbagi. Demikian juga kita, harus kita sadari apa yang kita peroleh saat ini adalah semuanya karena kasih dan berkat Tuhan, oleh karena itu kita harus mau berbagi kepada sesama. Karena inilah bentuk persembahan yang berkenan kepada Allah, ketika kita mau berbagi dan mau memperhatikan orang yang berkekurangan. Kita harus menjadi berkat bagi sesama karena Tuhan terlebih dahulu memberkati kita.
4.   Menyadari kelemahan dan dosa (ayat 6-7)
Zakeus menyadari bahwa ia tidak layak dihadapan Allah, tetapi ia sungguh-sungguh mencari Tuhan. Dan Tuhan berkenan menemuinya bahkan bertamu kerumahnya. Demikian juga dengan kita, jika sunguh-sungguh menyadari kelemahan dan dosa kita dan berusaha mencari Tuhan, maka Tuhan pun berkenan untuk kita dijumpai, bahkan akan diam didalam kita.

Refleksi
Apa yang kita dapatkan ketika kita sungguh sungguh mencari Tuhan?
1.   Tuhan hadir ditengah kehidupan kita (ayat 5)
Ketika Zakeus mencari Tuhan, dan Tuhan pun berkenan untuk ditemui dan akan menumpang dirumahnya. Demikian juga kita ketika sungguhsunguh  mencari Tuhan, Ia akan hadir ditengah tengah kehidupan kita.
2.   Pembaruan dalam iman (ayat 8)
Pertemuan dengan Tuhan akan semakin membuat kita diperbaharui setiap hari dalam hal keimanan, semakin membuat kita rendah hati, mau berbagi dan menyadari bahwa apa yang kita miliki adalah semua berasal dari Tuhan. Sehingga kita tidak mudah goyah ataupun jatuh ketika kita menghadapi berbagai macam tantangan ataupun kesulitan dalam hidup.
3.   Keselamatan bagi setiap orang percaya (ayat 9)
Setiap orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan dan percaya  akan memperoleh keselamatan. Bukan hanya kepada dirinya tetapi kepada setiap orang yang percaya.
Nas ini memberi pemahaman kepada kita agar kita tidak mudah menyerah didalam menghadai berbagai kesulitan hidup, hanya percaya dan beriman  Tuhan Yesus, serta memiliki kerinduan didalam perjumpaan dengan Tuhan , berserah, menyandarkan kehidupan kita hanya kepada Tuhan Yesus, serta mengasihi sesama sebagai buah keimanan kita, dan biarkan Tuhan yang bekerja didalam kehidupan kita seturut dengan kehendakNya, dan kita menjadi orang yang bersuka cita oleh karena kasih dan perbuatan Tuhan didalam hidup kita. Amin

St. E. Marpaung-GKPI Segar Rejosari