Dalam Kesesakan aku berseru
kepada Tuhan, Ia mendegarkan aku
“Pertolongan Mu begitu
Ajaib,...” Sungguh tepat lirik lagu itu dengan apa yang boleh ku rasakan pada hari ini. Bukan
berarti diwaktu-waktu yang lampau Tuhan tidak tolong, namun hari ini ketika
kami dikejar-kejar oleh waktu untuk pendaftaran masuk SMA anak ku yang pertama.
Betapa tidak, sesuai dengan peraturan baru bahwa siswa baru mendaftar sesuai
zona / wilayah masing-masing. ketika akan mendaftar, petugas terlebih dahulu
memvverifikasi zona. Pada saat itu Kartu Keluarga- ku belum diperbaharui, oleh
karena ada pemekaran wilayah.
Sesuai prosedur, aku mencoba mengurus melalui RT dan RW, namun
mereka tidak ada ditempat. Aku hampir putus asa, bagaimana ini. Aku menyesali,
mengapa ketika ada pemekaran wialyah tidak segera ku perbaharui. Namun seperti
kata pepatah, penyesalan selalu datang terlambat.
Ditengah suasana hati yang kecewa, aku kemudian berfikir untuk
mencoba langsung ke Kantor Lurah, dan menyampaikan kondisi apa adanya. Segera
aku bergegas ke Kantor Lurah dan menjumpai petugas disana. Saat itu sudha pukul
10.45. Aku bersyukur diterima dengan baik, lalu aku menceritakan keperluan dan
kondisi ku. Bahwa aku telah menjumpai RT dan RW, tetapi mereka tidak ditempat
dan aku menunjukkan blanko tanpa tanda tangan mereka. Lalu mereka bertanya dari
mana aku mendapat blongko itu. Aku jelaskan bahwa aku memperolehnya dari istri
RW. Kemudian mereka berkata, kalau surat yang diinginkan tidak bisa diproses,
karena tidak ada surat dari RT dan RW.
Aku kemudian memohon kepada mereka karena surat itu sangat
kuperlukan guna mendaftar di SMA tempat ku. Salah seorang petugas yaitu bapak
S, kemudian memberi bantuan dengan memberi dispensasi. Sementara itu, bersama
dengan aku ada sekitar 20-an warga yang juga sedang menunggu surat yang sama
dengan aku.
Aku menunggu sekitar 30 menit, sekitar pukul 11.20 aku memperoleh
surat itu dan langsung menuju SMA dimana anakku akan mendaftar. Aku lengkapi
berkas permohonan dan kuserahkan ke loket penerimaan, 10 menit kemudian aku
dipanggil dan menerima formulir pendaftaran untuk diisi dan serahkan esok
harinya. Tepa pukul 12.00 loket penerimaan pendaftaran pun tutup.
Satu hal yang membuat aku begitu terharu dan sungguh bersyukur
adalah, ketika aku sangat putus asa dan dalam kesesakan, Tuhan menolong aku
dengan caraNya yang ajaib. Ia gerakkan hati Bapak S untuk membantu ku. Padahal
aku tidak mengenal Bapak S itu, tetapi aku hanya menyampaikan kepadanya apa
adanya dan ia mendengarkannya dan mengerti. Mazmur 18:7 Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru
kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku
dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.