Rabu, 23 November 2016

Hidup Sesuai Perintah Allah

NAS                :Lukas 16:1-13

Pendahuluan
Ada banyak cara yang dipakai  untuk menyampaikan sebuah sebuah pengajaran guna mencapai maksud ataupun tujuan dari pengajaran itu sendiri. Ada yang menerangkan secara detail, ada yang hanya garis besarnya saja, namun ada juga yang menggunakan kiasan atau perumpamaan. Perumpamaan bisa saja diambil dari kehidupan seharihari, mahluk lain misalnya tumbuhan atau hewan. Perumpamaan dipakai untuk memperbandingkan sebuah kejadian atau tokoh atau keadaan dengan kondisi saat itu. Semuanya adalah untuk mempermudah orang untuk mengerti maksud dan tujuan dari pengajaran itu.

Pertobatan Lebih Baik Dari Mempersembahkan Korban

NAS                   : Yesaya 1:10-18

Pendahuluan
Ada sebuah ungkapan “ Kebiasaan itu belum tentu baik, tetapi biasakanlah untuk berbuat kebaikan”. Mengapa? Terkadang hal-hal yang kita lakukan dan telah menjadi kebiasaan kita belum tentu mendatangkan kebaikan bagi diri maupun orang lain, tetapi apabila kita membiasakan diri untuk berbuat kebaikan kepada diri dan sesama tentunya kita akan merasakan manfaatnya. Demikian juga dengan ibadah kita. Terkadang dalam ibadah, kita merasakan jika ibadah kita itu sudah benar dan menyenangkan Tuhan, kita rajin memberi segala macam bentuk persembahan, kita berdoa siang dan malam, tetapi kita tidak juga merasakan suka cita dan damai didalam hidup kita. Ada apa? Apa yang salah dengan ibadah kita? Dan berbagai macam pertanyaan yang muncul didalam pikiran dan hati kita.

Firman Tuhan didalam Yesaya 1: 10-18 ini, secara gamblang ingin mengoreksi cara kita beribadah. Apa yang kita anggap benar dan baik, ternyata tidak bagi Tuhan.  Bangsa Jehuda yang kelihatan sangat taat beribadah, tidak melupakan aturan peribadatan, memberikan korban bakaran dan persembahan, melaksanakan hari raya keagamaan dan Hari Sabat, tetapi semuanya menjijikkan bagi Tuhan, oleh karena mereka dalam kehidupannya masih melakukan segala dosa dan kejahatan. Mulai dari pemimpin dan rakyatnya, sehingga Bangsa Israel diibaratkan seperti Sodom dan Gomora. Ibadah, hari Raya keagamaan, Sabat hanya sebagai sebuah kebiasaan belaka, tanpa menghidupi dan memaknai ibadah itu sendiri sebagai bagian dari pujian dan penyembahan, pengucapan syukur dan tanda keimanan kepada Tuhan. Hal inilah yang membangkitkan amarah dan murka Tuhan bagi bangsa itu dan akan menjatuhkan hukuman kepada mereka apabila mereka tidak juga mau bertobat.

Hidup Yang Diperbaharui

NAS                : Lukas 19:1-10


Pendahuluan
Ada sebuah ungkapan, “ Hidup itu penuh dengan tantangan, hanya orang yang berani menghadapi tantanganlah yang memiliki hidup”. Sepintas sulit diterima oleh pikiran kita, tetapi itulah yang kita hadapi seharihari. Tantangan bisa saja muncul dari dalam diri sendiri, atau dari luar diri sendiri. Tantangan dari dalam diri misalnya, rasa minder, rasa ketakutan oleh karena keadaan, sehingga menjadi takut. Tantangan dari luar misalnya, dicemooh oleh lingkungan bisa karena latar belakang dan masalalu, atau karena pekerjaan kita. Padahal kita mungkin memiliki kerinduan untuk bisa berkeumpul bercengkrama dengan sesama. Tetapi karena stigma negatif yang dibangun atas diri kita oleh karena masa lalu mungkin pernah melakukan dosa dimasa lalu membuat kita menjadi takut atau rendah diri.